TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Komnas HAM Datangi Manajemen Arema FC, Dalami Keterangan Terkait Tragedi Kanjuruhan

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mendatangi kantor Arema FC, meminta keterangan dari pihak manajemen klub Arema FC terkait Tragedi Kanjuruhan.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/kukuh
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam 

SURYAMALANG.COM|MALANG - Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mendatangi kantor Arema FC yang terletak di Jalan Mayjen Panjaitan Kecamatan Klojen, Jumat (21/10/2022) siang.

Kedatangannya tersebut dilakukan, dalam rangka meminta keterangan dari pihak manajemen klub Arema FC terkait Tragedi Kanjuruhan.

Selain meminta keterangan dari pihak manajemen Arema FC, ia juga kembali memperdalam keterangan  dari Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris dan Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menjelaskan secara detail terkait hal tersebut.

Baca juga: Kasus Tragedi Kanjuruhan Bak Kasus Ferdy Sambo, Kontras Sebut Ada Upaya Obstruction of Justice

"Sebenarnya, kami meminta keterangan kepada pihak manajemen Arema FC. Memang tadi ada Pak Haris (Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris) dan Pak Suko (Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno) juga ada. Untuk dua orang tersebut, kami perdalam lagi keterangannya karena sebelumnya kami telah meminta keterangan mereka," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Dirinya menjelaskan, ada beberapa poin yang ditanyakan kepada pihak manajemen Arema FC.

"Yang pertama, kami mendalami apa yang sudah kami dapatkan informasinya terkait hubungan antara PSSI dan klub, PT LIB dan klub, dan apa hubungan broadcaster dengan klub,"

"Lalu yang berikutnya, terkait regulasi yang dibuat oleh PSSI maupun regulasi yang diadopsi dari FIFA itu bagaimana distribusinya. Misalnya soal regulasi Safety dan Security itu, apakah juga ada workshop nya di internal klub dan sebagainya itu kami dalami," bebernya.

Baca juga: Pemain Arema FC Didampingi Psikolog UI untuk Pemulihan Mental Seusai Tragedi Stadion Kanjuruhan

Dirinya mengungkapkan, keterangan-keterangan tersebut sangatlah penting untuk mengungkap Tragedi Kanjuruhan, khususnya dari sisi manajemen penyelenggaraan sepakbola.

"Kami ingin lihat sebenarnya, tata kelola penyelenggaraaan sepakbola ini seperti apa. Apakah aturan aturan itu telah disampaikan PSSI kepada manajemen klub. Termasuk memastikan bagaimana perangkat pertandingan seperti Panpel, Security Officer (SO) dalam relasi dengan PSSI, apakah memiliki sertifikasi dan akreditasi atau tidak," ungkapnya.

Choirul Anam juga menambahkan, bahwa pihaknya berupaya membuat hasil laporan dari peristiwa tragedi Kanjuruhan dengan menganalisa secara luas.

Sehingga diharapkan, Komnas HAM dapat menemukan siapa pihak yang paling bertanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan.

"Kami melihat spektrum tragedi Kanjuruhan ini secara luas, siapa yang bertanggung jawabnya lebih luas, dan itu kami dalami," tambahnya.

Baca juga: KontraS: Polisi Hambat Upaya Pengungkapan Fakta Tragedi Kanjuruhan

Nantinya, hasil laporan Komnas HAM tersebut akan direkomendasikan kepada berbagai pihak terkait.

"Semuanya, semua pihak, kalau FIFA memang penting untuk direkomendasikan kita rekomendasikan, termasuk pihak kepolisian untuk penegakan hukum, serta juga termasuk rekomendasi untuk pergantian orang (pergantian orang di tubuh institusi)," katanya.

Dirinya berharap, hasil laporan tersebut dapat menjadi rekomendasi yang membuat adanya perubahan tata kelola sepak bola Indonesia lebih baik.

"Karena penyelenggaraan sepak bola dalam dinamikanya memang membutuhkan satu perangkat atau orang yang mengerti tata kelola sepak bola agar nyaman dan aman. Kalau sepakbola tidak aman dan nyaman serta tidak kredibel, ya jamgan diselenggarakan," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved