Berita Malang Hari Ini
Sekitar 20 Guru Kota Malang Lolos Passing Grade P3K Menunggu Penempatan dari Pusat
Jumlah guru yang lolos passing grade dalam seleksi guru P3K ada 10-20 guru yang belum mendapat penempatan/terangkat
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG-Jumlah guru yang lolos passing grade dalam seleksi guru P3K ada sekitar 10 hingga 20 guru yang belum mendapat penempatan/terangkat. Hal ini terjadi karena kendala dalam memilih sekolah.
"Misalkan guru A mapel Bahasa Indonesia memilih sekolah B yang ternyata dipilih oleh guru B P3K yang nilai passing grade lebih dari guru A," jelas Suwarjana, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudyaaan, Senin (31/10/2022).
Maka otomatis diambil yang nilainya lebih tinggi meski dia lulus passing grade.
"Coba dia memilih di sekolah B yang butuh guru mapel yang sama pasti diangkat. Nanti yang menghadapi kendala itu akan diarahkan pusat," jelas Suwarjana. Karena kondisi itu, guru tersebut masih mengajar di sekolah semula.
Dikatakan, guru honorer yang lolos P3K sudah terpenuhi dari tes gelombang pertama dan kedua beberapa waktu lalu.
Bahkan sebanyak 1211 sudah dikukuhkan Walikota Malang beberapa waktu lalu. Namun karena setiap tahun ada kekurangan PNS yang pensiun, maka jika ada seleksi P3K maka akan diajukan lagi oleh Disdikbud Kota Malang lewat BKPSDM Kota Malang.
"Sebab guru yang pensiun setiap tahun ada 100 an. Terutama untuk guru SD/guru kelas," kata dia. Sedang seleksi PNS sudah lama tidak ada. Maka pihaknya mungkin mengajukan 200 an guru honorer untuk ikut seleksi P3K jika dibuka lagi. Guru P3K Kota Malang juga ada yang ditempatkan di luar kota karena memilihnya atau ada peluangnya.
Sementara itu, jam masuk sekolah juga akan dievaluasi dan akan berkoordinasi dengan Kemenag di beberapa titik tertentu. Sebab masuk pagi yang bersamaan juga menimbulkan problem kemacetan. "Kalau terlalu pagi juga merepotkan orangtua. Misalkam masuk jam 07.30 WIB tapi pulangnya otomatis mundur," jawab dia.
Selain itu soal siswa di Kota Malang tanpa PR sebagaimana diterapkan di Surabaya juga belum dievaluasi. Sebab rata-rata sekolah di Kota Malang sudah kembali pulang sore. Ia belum tahu apakah siswa masih ada PR lagi atau tidak ada.