TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Update Tragedi Arema: Doa dan Tahlil Kenang 40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Aremania Tuntut Keadilan
Satu yang menjadi sorotan adalah Arema FC gerlar acara doa dan tahlil untuk kenang 40 hari tragedi Kanjuruhan.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
"Kami juga minta doa kesembuhan bagi yang mengalami luka luka, serta diberikan ketenangan batin dan pikiran. Segera kondisi Malang Raya dipulihkan, dan juga kami mendoakan agar apa yang menjadi tuntutan dan keinginan Aremania agar persoalan ini segera dituntaskan,” tandasnya. (SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar)
2. Aremania Tuntut Keadilan
Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menilai, 40 hari usai tragedi Kanjuruhan, trauma korban masih tergambar dengan jelas ditambah, pengusutan kasus berjalan di tempat.
Untuk itu, PSTI mendesak agar Polri memecat dengan tidak hormat (PTDH) penembak gas air mata yang dalam rekomendasi Komnas HAM disebut pemicu utama Tragedi Kanjuruhan.
"Sudah empat puluh hari dari Tragedi Kanjuruhan, keadilan bagi para korban belum masih jauh panggang dari api" papar Abe Tanditasik, Sekjen PSTI dalam keterangannya, Rabu (9/11/2022).
"Enam orang ditetapkan sebagai tersangka, tetapi terkesan hanya sekedar menurunkan tensi kemarahan publik," ujar Abe.
Mengutip KompasTV 'Paguyuban Suporter Desak Polri Pecat Penembak Gas Air Mata'.
Seperti diduga, kata Abe, pasal yang dikenakan hanya kelalaian, bukan kejahatan.
"Padahal, dalam semua bukti yang beredar, jelas itu merupakan kesengajaan yang dapat menyebabkan kematian. Bukan sekedar kelalaian," paparnya.
"Tidak ada langkah Pemberhentian Tidak Dengan Hormat kepada para pelaku kejahatan tersebut. Terutama yang memerintahkan penembakan dan pelaku penembakan gas air mata," tambah dia.
"Belum lagi penanggung jawab keamanan tertinggi yang merupakan atasan pelaku perintah penembakan hanya dimutasi, tapi tidak ada langkah pemeriksaan sama sekali," sambungnya.
Apalagi, tambah Abe, otoritas tertinggi sepak bola Indonesia seolah lari dari tanggung jawab korban dengan dalih peraturan.
"Belum lagi, pejabat tinggi baik di kepolisian maupun PSSI seolah lepas dari tanggung jawab. Keadilan masih sangat jauh dari harapan," tambah dia.
Update Google News SURYAMALANG.COM