Berita Malang Hari Ini
BEON Intermedia Ajak Para Guru di Malang Raya Mengeksplorasi Passionnya Agar Berkembang
-Memperingati Hari Guru, BEON Intermedia mengajak 30 guru di Malang Raya dari berbagai jenjang untuk mengikuti praktik baik dari youtuber yang juga gu
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG-Memperingati Hari Guru, BEON Intermedia mengajak 30 guru di Malang Raya dari berbagai jenjang untuk mengikuti praktik baik dari youtuber yang juga guru Amiroh SKom MKom, Selasa (22/11/2022) lewat kegiatan "Side Hustling For Teachers".
Kegiatan diadakan di Ruang Meeting Sorbonne, Thursina Boarding School (Thursina II Kampus Putra) Malang. Guru SMK berprestasi nasional juara 1 pada 2019 ini dikenal sebagai Ketua PGRI SLCC Kabupaten Jombang.
Ia memiliki 3.9K subscriber di akun youtube biasanya membuat konten TIK terkait pembelajaran. Ia ingin lewat acara itu, guru bisa mengeksplor passionnya.
Jadi tak hanya mengerjakan tugas sesuai tupoksi. Tapi ada hal positif dari diri guru yang bisa dikembangkan.
"Saya sudah menulis di blog dan youtube itu sejak 2010. Tapi sejak awal pandemi, aktifitas meningkat. Jika kita mengerjakan sesuatu yang menjadi passion, maka akan senang melakukannya," kata wanita berkacamata ini pada suryamalang.com di sela acara.
Hal ini akan membantu guru mengembangkan diri.
"Tidak banyak guru yang tahu sebenarnya passionnya apa. Jadi bekerja hanya sesuai tupoksi mereka. Namun mereka tidak punya kesempatan untuk eksplor minat dan bakat mereka," jelasnya.
Kalau ia pribadi melakukan ini karena niat atau buat healing, atau semacam me time.
"Healing saya adalah eksplorasi apa yang saya senangi. Ini bisa menambah income meski perlu waktu," katanya.
Ia di acara itu juga mencontohkan para youtuber kondang yang memperoleh pendapatan dari adsense konten mereka. Belum lagi jika bikin konten berbayar.
Dikatakan, ia tidak sempat praktik dengan para guru yang hadir.
Namun ia memberi konsep yang sekiranya bisa dipraktikkan. "Saya memberi materi yang tidak banyak guru tahu tentang bagaimana cara monetisasi, uang yang dihasilkan dari youtube darimana saja," jawabnya.
Namun secara teknis, para guru bisa banyak belajar dari konten-konten yang lain. Misalkan bagaimana membuat channel youtube yang menarik dan unik.
"Biasanya konten yang disukai penonton adalah yang natural dan apa adanya," jawabnya. Dikatakan, sekolah-sekolah sebenarnya bisa membuat channel youtube. Hal ini bisa menambah penghasilan. Tetapi terkadang terkendala ide dan SDM.
"Di sekolah kan kegiatannya ya itu saja. Dan tidak ada orang yg khusus mengelola itu. Kalau sekolah menguatkan ini, bisa juga buat branding sekolah. Maka sebaiknya sekolah ada tim khusus yang menggarap," kata Amiroh, guru SMK ini.
Dan keuntungan sekolah memiliki akun youtube adalah subscribernya jelas dan ada penontonnya.
Sebab ada siswa, guru dan walimurid. "Tapi mungkin yang kendala di ide mau bikin apa," terangnya. Siti Khotimah, Kepala SDN Madyopuro 2 Kota Malang merasa senang ikut kegiatan ini.
"Kami, para guru menyongsong era digital itu memerlukan banyak kemitraan terutama di bidang IT atau digital," kata kasek yang bersemangat ini.
Sehingga guru-guru ke depannya bisa menambah wawasan pengetahuan melalui workshop atau webinar.
"Tadi kami diberitahu cara pembuatan vlog youtube. Namun waktunya sangat sempit, masih kurang supaya kita bisa langsung mempraktikkan," jelasnya. Dikatakan, di sekolahnya sudah memiliki channel youtube.
Tapi masih ada kendala bagaimana bisa meningkatkan viewer. Sehingga sekolah butuh pencerahan intensif. Sementara Avina Salsabila, Brand Partnership BEON Intermedia menjelaskan antusiasme guru mengikuti kegiatan ini.
"Kami menyebar ke 50 sekolah di Malang Raya. Dan akhirnya kita pilih guru dari perwakilan SD sampai SMA," jelas dia. Akhirnya hadie 30 guru.
Menurur dia, pihaknya sebagai penggerak ekosistem di Malang Raya tidak hanya fokus di bisnis dan start up, tetapi kita juga peduli pada masa depan akademisi.
"Karena SDM sumbernya dari pendidikan. Jadi kita mau membangun bahwa guru juga ada potensi. Selain fokus pembelajaran juga terus mengasah potensi diri untuk berkembang," paparnya