Gempa Bumi Cianjur
Nasib Adik Dinar Candy Dikabarkan Hilang Pasca Gempa Cianjur, Siap Beri Imbalan Bagi yang Temukan
Beginilah nasib adik Dinar Candy yang dikabarkan hilang pasca gempa Cianjur yang terjadi (21/11/2022) kemarin.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Pendopo Bupati Cianjur, tadi malam pukul 21.30 WIB.
Menurut Kang Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil--banyaknya anak-anak yang meninggal karena saat gempa terjadi mereka sedang belajar di sekolah, madrasah, dan pesantren.
Namun, Ridwan Kamil mengaku belum mendapat data pasti berapa jumlah anak-anak yang menjadi korban gempa bermagnitudo 5,6 itu.
"Nah, per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak," tuturnya.
Sementara rumah rusak dengan skala 60-100 persen berjumlah 2.345 unit.
Selain itu ada 2-3 lokasi jalan yang terisolasi.
Sementara jalan nasional dilaporkan sudah kembali normal.
Namun, tambah Kang Emil, pihaknya belum mendapat laporan lebih lanjut terkait lima mobil yang terperangkap.
Dilaporkan juga dua gardu listrik padam dan hanya satu yang berfungsi.
Sementara itu, berdasarkan data yang dikeluarkan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar pukul 19.34 WIB tadi malam, warga yang meninggal tersebar di Desa Rancagoong, Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari, Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang.
Sementara itu, 25 orang yang masih tertimbun runtuhan bangunan berada di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran pers resmi, tadi malam, menyebutkan, infrastruktur di Kabupaten Cianjur yang rusak terdiri atas 2.272 rumah, satu pesantren, satu rumah sakit (RSUD Cianjur), empat gedung pemerintah, tiga sarana pendidikan, satu sarana ibadah, dan 1 Lembaga pemasyarakatan (LP).
Selain di Cianjur, kerusakan infrastruktur yang rusak juga tercatat di Kabupaten Bogor yaitu 46 rumah, Kabupaten Sukabumi 443 rumah, dan Kota Sukabumi 14 rumah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.