Berita Arema Hari Ini

Arema FC Terancam Kesulitan Dapat Lisensi AFC karena Tak Punya Stadion, Coba Rangkul Aremania

Seperti diketahui, semenjak Tragedi Kanjuruhan , 1 Oktober 2022, Arema FC tak lagi bisa menggunakan stadion di Kepanjen milik Pemkab Malang itu.

SURYAMALANG.COM/Arema FC Official
Manajer Bisnis Arema FC, Yusrinal Fitriandi dan Manajer International Affair Arema FC, Fuad Ardiansyah melakukan pertemuan secara daring dengan konsultan dari tiga negara pada Senin (7/11/2022) sore. 

SURYAMALANG.COM , MALANG - Klub Arema FC terancam tak bisa memiliki lisensi dari induk sepakbola Asia AFC lagi.

Pasalnya saat ini Arema FC menjadi klub yang belum memiliki stadion sebagai venue kandang.

Seperti diketahui, semenjak Tragedi Kanjuruhan , 1 Oktober 2022, Arema FC tak lagi bisa menggunakan stadion di Kepanjen milik Pemkab Malang itu.

Baca juga: Adilson Maringa Sering Dirumorkan Akan Hengkang, Ini Alasan Arema FC Sulit Lepas Kiper Andalan

Apalagi stadion Kanjuruhan akan dirobohkan dan akan dibangun kembali oleh Pemerintah Pusat tahun depan 

Manajemen Arema FC kini sedang berupaya untuk mendapatkan kembali lisensi AFC.

Seperti diketahui, di tahun-tahun sebelumnya, Arema FC selalu lolos dengan mendapatkan lisensi AFC dengan memenuhi lima aspek yang ditentukan oleh AFC.

Di antaranya insfrastruktur, legalitas, administrasi, finansial dan sporting.

Kondisi stadion Kanjuruhan terkini, di hari ke 19 pasca Tragedi Kanjuruhan, Rabu (19/10/2022). Presiden Joko Widodo akan merobohkan Stadion Kanjuruhan untuk dibangun kembali sesuai standar FIFA
Kondisi stadion Kanjuruhan terkini, di hari ke 19 pasca Tragedi Kanjuruhan, Rabu (19/10/2022). Presiden Joko Widodo akan merobohkan Stadion Kanjuruhan untuk dibangun kembali sesuai standar FIFA (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Akan tetapi, demi menggapai lisensi AFC tersebut, Arema FC kini harus menapaki jalan terjal karena kendala aspek insfratuktur.

Sebab, pasca Tragedi Kanjuruhan, tim berjuluk singo edan itu dilarang bermain di Stadion Kanjuruhan.

Ditambah lagi, ada rencana renovasi Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan Arema FC harus berpindah home base mereka untuk sementara waktu.

Manajer International Affair Arema FC, Fuad Ardiansyah mengatakan, bahwa pihaknya masih belum mengetahui apakah bisa mendaftarkan stadion lain atau tidak untuk memenuhi aspek insfratuktur ini.

"Apa kami bisa mendaftarkan stadion lain atau tidak, karena tahun depan kita ketahui bersama bahwa stadion Kanjuruhan akan dilakukan renovasi,” ucapnya.

Dia mengatakan, bahwa manajemen Arema FC akan melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang kompeten di bidang klub licensing.

Termasuk mantan manajer kompetisi AFC Mohd Saifudin Abu Bakar dan match commissioner AFC, Ronny Suhatril.

"Untuk memenuhi lima aspek yang menjadi syarat wajib ini, mungkin kami harus melakukan komunikasi lebih lanjut," ujarnya.

Diakui oleh Fuad bahwa Arema FC saat ini memang dihadapkan pada situasi yang berbeda.

Namun dia mengaku optimistis, bahwa Arema FC mampu menuntaskan club licensing seperti tahun-tahun sebelumnya. 

“Makanya kita terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak yang memiliki kompetensi terkait club licensing ini, semua kebutuhan akan kita inventarisir termasuk segala kemungkinan yang harus dipenuhi,” tandasnya.

Baca juga: M Rafli Arema FC Masuk Daftar, Ini 28 Pemain yang Dipanggil TC Timnas Indonesia Untuk Piala AFF 2022

Lagi Terpuruk dan Coba Rangkul Aremania

Manajemen Arema FC pun mengakui, pasca Tragedi Kanjuruhan, Arema FC berada di titik nol.

Klub berjuluk Singo Edan itu, bahkan harus diusir dari Stadion Kanjuruhan akibat sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI.

Belum lagi, mereka ditinggal oleh Presiden mereka Gilang Widya Pramana atau Juragan J99 sebelum kompetisi berakhir.

"Arema FC kondisinya jujur kami sampaikan kini berada dalam kondisi titik nol,"

"Meskipun kami telah membangun berbagai aspek kontruksi tata kelola klub dengan baik, sepertinya mengalami penderitaan, runtuh lebur dan harus kembali bangkit menata ulang tata kelolanya," ucap Manajer Bisnis Arema FC, Yusrinal Fitriandi kepada Suryamalang.com, Rabu (23/11/2022).

Pria yang akrab disapa Inal itu menyampaikan, aspek lain yang dihadapi Arema FC ialah bagaimana Arema FC harus membangun kepercayaan kepada para stakeholder sepakbola.

Arema FC kini butuh mendapatkan kembali kepercayaan dan dukungan dari pemangku kepentingan di Malang Raya, sponsorship, suporter serta pihak yang terlibat langsung dalam aktifitas pengelolaan di Arema FC sendiri.

Klub Arema FC butuh merangkul dan mendapat dukungan lagi dari Aremania.

Tapi kondisinya kini tak lagi sama dengan kondisi sebelum Tragedi Kanjuruhan terjadi.

Kini Aremania sedang fokus dalam mencari keadilan untuk Tragedi Kanjuruhan.

Sedangkan klub Arema FC fokus dalam melakukan pemulihan pasca Tragedi Kanjuruhan ini.

Tak heran jika banyak Aremania menilai manajemen klub Arema FC  tak mendukung perjuangan Aremania.

Salah satu bentuk kekecewaan Aremania yang ditunjukkan dalam aksi damai menyuarakan tuntutan atas Tragedi Kanjuruhan di Balaikota Malang, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022).
Salah satu bentuk kekecewaan Aremania yang ditunjukkan dalam aksi damai menyuarakan tuntutan atas Tragedi Kanjuruhan di Balaikota Malang, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

"Kami juga harus menjalani operasional klub, di mana kompetisi terhenti, mulai yang senior sampai kelompok umur,"

"Arema FC juga harus melakukan revitalisasi struktur pengelolaan klub, karena kini beberapa posisi mengalami kevakuman organisasi," urainya.

Meski demikian, Inal tidak merespons saat ditanya terkait dengan total kerugian Arema FC pasca Tragedi Kanjuruhan ini.

Dia hanya menjelaskan soal dampak yang dialami tim dan manajemen Arema FC pasca malam kelam pada 1 Oktober 2022 itu.

Demi memulihkan kembali kondisi Arema FC, manajemen telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan tokoh sepakbola nasional.

Mulai dari Joko Driyono, Ratu Tisha, Ronny Suhatril, Bapak Agus. S. Sugianto, SH hingga tokoh sepakbola Malang Raya, Wibie Andreyas.

Arema FC juga mengikuti Kursus Program Pengembangan Liga dan Klub pemulihan dari UEFA mulai 18-23 November 2022 di Jakarta.

"Musibah Kanjuruhan sungguh tidak kita harapkan, sungguh di luar kemampuan kita,"

"Namun, kami harus bangkit, harus kuat, untuk menata kembali klub kebanggaan warga Malang Raya ini,"

"Kami sangat ingin berdiskusi dan membuka diri dengan siapapun, termasuk Aremania untuk menatap ke depan, agar kejadian serupa tidak terulang," tandasnya 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved