Provinsi Alexandria dan Jawa Timur Kerjasama Urusan Dagang, Pariwisata dan Pendidikan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah, dan Gubernur Alexandria, Mohamed Taher El-Sherif, Kamis (24/11/2022), meneken Letter of Intent (LoI).
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM - Inisiasi kerjasama sister province antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Alexandria di Mesir akhirnya terealisasi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah, dan Gubernur Alexandria, Mohamed Taher El-Sherif, Kamis (24/11/2022), meneken Letter of Intent (LoI).
Kerja sama LoI tersebut dilakukan untuk kerjasama di tiga bidang yaitu untuk bidang tiga bidang perdagangan dan investasi, pariwisata serta pendidikan.
Khofifah menyampaikan, penandatanganan LoI ini merupakan titik awal sejarah baru kerjasama antara Indonesia dan Mesir, khususnya Jatim dengan Alexandria. Sebab ke depan penguatan kerjasama di tiga sektor prioritas tersebut akan semakin dikuatkan dan dimaksimalkan.
"Alhamdulillah kita mencatatkan sejarah baru. Bersama Gubernur Alexandria kami telah menandatangai LoI kerjasama di tiga sektor prioritas yaitu perdagangan dan investasi, pariwisata serta pendidikan," ungkap Khofifah.
Di sektor perdagangan, Khofifah menyebut kedua wilayah memiliki potensi besar untuk bisa melakukan link and match. Sebagaimana diketahui bahwa Mesir tidak menanam kopi tetapi tradisi minum kopi masyarakat Mesir cukup tinggi. Sedangkan Jawa Timur memiliki komoditas unggulan perkebunan antara lain kopi.
Pun begitu untuk bidang furnitur, Mesir sangat membutuhkan komoditas ini untuk suplai kebutuhan berbagai pembangunan yang sekarang gencar dilaksanakan. Sedangkan Jatim memiliki pabrik furniture terbesar di Indonesia. Begitu pula ikan, udang, rempah, cerutu dan lainnya yang sekarang juga sudah berlangsung.
"Saya yakin masih banyak potensi pengembangan perdagangan dari masing-masing wilayah. Apalagi Alexandria merupakan provinsi besar dengan pelabuhan terbesar di Mesir serta terkoneksi dengan negara-negara Afrika, Timur Tengah, Amerika dan Eropa," jelasnya.
Di sektor pariwisata, Gubernur Khofifah menyebut bahwa potensi pariwisata religi menjadi salah satu kemiripan yang dimiliki kedua wilayah. Tercatat 160.000 jamaah umroh Jatim per tahun berpotensi untuk menambah paket umrah dengan kunjungan wisata religi ke Mesir.
Saat ini cukup banyak yang menambah wisata religi ke Turki dan sebagainya bisa akses ziarah ke wilayah peradaban kuno Mesir yang berada di Alexandria maupun ziarah ke ulama- ulama yang menjadi panutan sebagian besar umat Islam Indonesia yang pengikut sunny.
Selain perdagangan dan pariwisata, sektor pendidikan menjadi prioritas kedua wilayah. Alexandria atau juga dikenal Iskandariyah adalah pusat pendidikan dan kebudayaan dunia Mediterania kuno untuk sebagian besar zaman Helenistik dan zaman kuno akhir.
Alexandria juga dikenal dengan perpustakaan terbesar di dunia, yang memuat karya-karya penting ulama besar Islam, tentu menjadi magnet bagi pendalaman sejarah Islam tanah air.
Kesemua potensi yang dibalut dalam satu kerjasama ini, diharapkan Gubernur Khofifah tidak hanya sebatas pencetak sejarah baru, namun juga bisa membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Jawa Timur, bahkan Indonesia secara umum.
Dia meminta agar kesempatan ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku usaha, penggerak pariwisata hingga ulama dan para penggiat dunia pendidikan.
"Pintu gerbang masa depan sudah kita buka. Mari manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Ini saatnya Jawa Timur bisa unjuk gigi kepada dunia internasional melalui berbagai sektor keunggulan kompetutif dan komparatif baik di sektor ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata serta pendidikan," pungkasnya.