Berita Surabaya Hari Ini

Kapolda Jatim: Jangan Sampai Ada Lagi Gas Air Mata Kedaluwarsa

KAPOLDA JATIM: Kita dapat mempelajari dari kejadian Kanjuruhan yang menjadi salah satu perhatian yakni ada gas air mata yang kedaluarsa.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
luhur pambudi
Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto melakukan pengecekan peralatan khusus (alsus) dan Alat Material Khusus (Almatsus) yang digunakan oleh masing-masing satuan kerja (Satker) Polda Jatim. 

KAPOLDA JATIM: Kita dapat mempelajari dari kejadian Kanjuruhan yang menjadi salah satu perhatian yakni ada gas air mata yang kedaluwarsa, sehingga jangan sampai ada almatsus di satker Polda Jatim yang habis masa kedaluarsanya sebelum digunakan.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto mengecek peralatan khusus (alsus) dan Alat Material Khusus (Almatsus) yang digunakan oleh masing-masing satuan kerja (Satker) Polda Jatim.

Alsus dan Almatsus yang dimiliki satker Polda Jatim, kendaraan Operasional 80 unit, Forensik 12 unit, Persenjataan 8.570 item, Penginderaan 26 perangkat, TIK 14.777 unit, Transnational Crime 7 item, dan alat peralatan keamanan (Alpakam) 28.619 item.

Namun, almatsus yang menjadi perhatian jenderal dengan bintang dua di pundaknya itu, mengenai senjata pelontar gas air mata.

Pengalaman penanganan massa suporter dalam insiden kerusuhan yang menewaskan 135 orang kalangan suporter termasuk anggota Polri, hingga disebut sebagai Tragedi Kanjuruhan, Malang, adalah alasannya.

"Kita dapat mempelajari dari kejadian Kanjuruhan yang menjadi salah satu perhatian yakni ada gas air mata yang kedaluarsa, sehingga jangan sampai ada almatsus di satker Polda Jatim yang habis masa kedaluarsanya sebelum digunakan," ujar mantan Kasat Serse Polres Serang Polda Jabar itu, Rabu (30/11/2022).

Apabila ada usulan atau masukan evaluasi dari anggota yang di lapangan terkait alsus dan almataus yang dibutuhkan saat bertugas, para kasatker agar melakukan pengkajian dan mengajukan pada pimpinan.

"Polda Jatim melaksanakan gelar alsus artinya kita mengevaluasi kembali dan melihat kembali sambil sharing dengan para pejabat dengan satker satu dengan yang lain. Karena belum tentu semua pejabat ini tau peralatan almatsus yang dimiliki satker lain," lanjut mantan Direktorur Ditreskrimum Polda Metro Jaya itu.

Melalui pengecekan yang dilakukan pihaknya kali ini. Toni berharap, setiap jajaran satker dapat memberi hasil evaluasi dari segala sisi mengenai efektivitas peralatan yang akan digunakannya.

"Kedua evaluasi penggunaan juga sambil nanti akan memberi masukan pada satuan atas. Artinya peralatan peralatan ini kan ada yang diberikan kepada kita, dari top down ada juga yang bottom up kita memberikan acuan usulan. Ini yang perlu dikomunikasikan sehingga peralatan termanfaatkan semua," harapnya.

"Berikutnya batasan waktu, latsus inikan ada beberapa masa pakai. Ini yang perlu dikaji lagi supaya penggunaan ini memang termanfaatkan pada masanya sehingga tidak lagi lewat waktu. Saya mengatakan lebih baik rusak karena dipakai daripada rusak tidak dipakai karena masa waktu yang sudah habis," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, serangkaian tahapan penyidikan lanjutan atas kasus Tragedi Kanjuruhan juga sudah dilakukan oleh penyidik.

Bahkan tahapan rekontruksi upaya pengendalian massa suporter yang dilakukan anggota kepolisian dengan menembakkan gas air mata, juga tak ketinggalan.

Rekonstruksi tersebut digelar penyidik memanfaatkan Lapangan Sepak Bola Mapolda Jatim, pada Rabu (19/10/2022).

Hasil dari rekonstruksi yang melibatkan sekitar 54 orang yang terdiri dari tiga orang tersangka, dan sisanya sebagai pemeran pengganti, diketahui terdapat 30 adegan rekonstruksi yang diperagakan.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved