Erupsi Gunung Semeru

Fakta Jembatan Gladak Perak Tidak Ambrol Imbas Erupsi Gunung Semeru, Jalan di Dekatnya Sempat Amblas

Fakta-fakta Jembatan Gladak Perak ambrol imbas Erupsi Gunung Semeru, ternyata jalan di dekatnya sempat amblas

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
BPBD/Kompas.com ANGGARA WIKAN PRASETYA
Kondisi Jembatan Gladak Perak 

SURYAMALANG.COM, - Dampak erupsi Gunung Semeru membuat Jembatan Gladak Perak belum bisa dilewati pada Minggu (4/12/2022). 

Jembatan Gladak Perak itu ternyata satu bulan sebelumnya jalan menuju Jembatan Gladak Perak juga sempat amblas. 

Berikut fakta-fakta Jembatan Gladak Perak selengkapnya:

1. Diterjang erupsi Gunung Semeru

Jembatan Gladak Perak Lumajang itu ambrol lantaran awan panas dari letusan Gunung Semeru, , Minggu (4/12/2022).
Jembatan Gladak Perak Lumajang itu ambrol lantaran awan panas dari letusan Gunung Semeru, , Minggu (4/12/2022). (SURYAMALANG.COM/BPBD)

Jembatan Gladak Perak merupakan jembatan gantung yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang

Setelah kena dampak Erupsi Gunung Semeru pada tahun 2021 lalu, Jembatan Gantung Gladak Perak sebetulnya sudah bisa dilalui kendaraan.

Namun hanya sepeda motor dan ambulans ukuran kecil.

Jembatan ini membentang di atas sungai yang berhulu dari Gunung Semeru.

Melintasi jembatan ini cukup mendebarkan, terlebih bagi yang takut ketinggian.

2. Akses jalan Ambrol 

Kondisi jalan menuju Jembatan Gladak Perak ambles  Kamis 2 November 2022
Kondisi jalan menuju Jembatan Gladak Perak ambles Kamis 2 November 2022 (BPBD Kabupaten Lumajang)

Sebelum terjadi Erupsi Gunung Semeru, akses jalan menuju Jembatan Gladak Perak juga sempat putus setelah amblas di bagian sisi luar tebing.

Adapun lokasi kejadian berada di KM 59 Piket Nol Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Menurut kaji cepat sementara oleh Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang

Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Candipuro pada Kamis (2/11) pukul 21.30 WIB.

Tingginya curah hujan secara tidak langsung membuat tanah di bagian bawah jalan menjadi jenuh oleh air. 

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved