Erupsi Gunung Semeru

UPDATE Gunung Semeru Pasca Erupsi: Korban Alami Trauma hingga Wilayah yang Harus Dihindari

Berikut ini informasi terkait update Gunung Semeru pasca erupsi sejak Minggu (4/12/2022) kemarin. 

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Antara via Kompas/Umarul Faruq
Sejumlah warga terdampak abu vulkanik dari awan panas guguran (APG) Gunung Semeru mengungsi di Kantor Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). 

Selain itu erupsi juga berselang seling dengan erupsi efusif yakni terjadi lava keluar secara perlahan dan mengalir tanpa diikuti dengan suatu ledakan.

Letusan abu bertipe vulcanian terjadi setiap hari, yang terkadang disertai guguran lava serta awan panas guguran.

Aliran awan panas guguran tersebut mengarah ke bukaan kawah sebelah tenggara, yaitu mengarah ke hulu Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Kembar.

Tingkat aktivitas Gunung Api Semeru pada saat ini adalah Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021.

Pada pemantauan aktivitas gunung berapi Semeru 1 November 2022 hingga 2 Desember 2022 pukul 24.00 WIB PVMBG menyebutkan dari pemantauan visual gunung Semeru menunjukkan bahwa letusan abu terjadi dengan rata-rata 88 kali erupsi per hari.

Mengingat kegiatan gunung berapi Semeru masih tinggi dan serta masih berpotensi terjadinya awan panas guguran serta aliran lava maka Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunung Api Semeru masih berada pada Level III (SIAGA) hingga 2 Desember 2022.

Selanjutnya sehubungan Tingkat Aktivitas Gunung Api Semeru saat ini masih berada di level Level III (SIAGA), pada 3 Desember dan mengimbau kepada masyarakat pengunjung juga wisatawan.

PVMBG meminta agar masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
dan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

PVMBG mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)

Selain itu masyarat diharapkan mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak gunung berapi Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Seperti dilansir dari Kontan: Gunung Berapi Semeru Meletus, Status Waspada Naik Awas! Ini Wilayah yang Dihindari

2. Korban Erupsi Gunung Semeru Trauma, Dinsos Bakal Turunkan Tim Trauma Healing Besok

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Sosial bakal menurunkan timnya untuk melakukan trauma healing kepada korban erupsi Gunung Semeru.

Dukungan psikososial ini penting dilakukan karena tak sedikit korban yang mengalami trauma pasca erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved