Kronologi Hacker Curi Gaji Rp 3 Juta dari Modus Kirim Pesan WhatsApp, Simak Cara Antisipasinya
Simak kronologi hacker curi gaji Rp 3 juta rupiah dari modus kirim pesan WhatsApp lengkap cara mengatasinya.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
Korban mengaku tidak pernah menjalankan atau membuka aplikasi apa pun.

Ia juga tidak pernah mengisi user ID atau kata sandi pada situs lain.
"Dari 6 korban yang DM saya, semua menyatakan setelah APK tersebut terinstal, tidak ada perintah dari pelaku untuk mengisi apa pun. Tiba-tiba nerima notif SMS saldo keluar," ujar pengunggah bernama Evan, dikutip dari Kompas.com.
Dia menduga, kemungkinan besar file ekstensi APK tersebut adalah jenis malware Remote Administrator Tool (RAT).
Malware RAT bekerja mengendalikan ponsel korban dari jarak jauh dan beroperasi dari balik layar.
Dengan begitu, pelaku berhasil menguasai ponsel korban dan dengan mudah dapat mengakses aplikasi keuangan seperti m-Banking maupun internet banking tanpa diketahui.
"Hingga akhirnya menguras saldo korban," tambah Evan dalam unggahannya.
Penjelasan Konsultan
Konsultan Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan, modus serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Namun, ada perbedaan yakni cara penipu yang mengirimkan file dengan nama aplikasi salah satu jasa ekspedisi.
"Itu penipunya hanya mengubah tema socengnya (rekayasa sosial), kalau kemarin apps-nya untuk lacak paket, kalau yang sekarang apps-nya untuk melihat gambar paket," ujar Alfons, dikutip dari Kompas.com.
Alfons menuturkan, modus penipuan ini bertujuan mencuri One-Time Password atau OTP yang biasa dikirim melalui SMS.
Saat korban mengklik file dari pelaku, file tersebut akan terinstal dan memiliki tampilan meyakinkan seperti salah satu jasa ekspedisi. Padahal aplikasi tersebut merupakan program SMS forwarder atau SMS to Telegram.
Aplikasi SMS to Telegram sendiri bukanlah aplikasi jahat dan banyak tersedia di Play Store.
"Aplikasi ini berguna untuk membantu pengguna ponsel membaca SMS-nya di aplikasi Telegram dan bisa digunakan untuk otomasi pendukung aplikasi lain," jelas Alfons.