Berita Gresik Hari Ini
Lahan Kavling Tetap Laris Padahal di Bawah Permukaan Air Anak Kali Lamong, Gresik
#GRESIK - Lahan kavling itu hanya berjarak puluhan meter dari tanggul anak Kali Lamong. Dan lahan yang di tempati berada di bawah sungai.
Penulis: Sugiyono | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, GRESIK – Kebutuhan tempat tinggal menjadi prioritas seseorang. Seperti dilakukan D (60), warga Pondok Benowo Indah (PBI) Surabaya yang membeli lahan kavling dan dibangun rumah di Desa Beton Kecamatan Menganti, Gresik. Padahal, lahan yang dibeli berada di dekat anak Kali Lamong yang rawan kebanjiran.
Sudah hampir satu bulan ini, D bersama istrinya dan seorang cucu hidup sehari-hari di pemukiman yang masih belum banyak tetangga. Kiri kanan masih kosong dan berupa lahan yang sudah dipetak-petak serta ditanami padi.
D membeli lahan kavling dan dibangun rumah seharga Rp 130 Juta. Kemudian diangsur selama lima tahun.
Selama tinggal di lahan kavling tersebut, D mengaku tidak takut banjir. Padahal, tempat tinggalnya hanya berjarak puluhan meter dari tanggul anak Kali Lamong. Dan lahan yang di tempati berada di bawah sungai.
“Selama satu bulan ini, hujan lebat, tidak ada banjir. Genangan air juga tidak ada. Fasilitas umum makam juga sudah ada,” kata D saat di rumahnya, Senin (12/12/2022).
Selain itu, D juga percaya bahwa lahan kavling yang ditempati mempunyai dokumen tanah yang lengkap. “Dokuman tanah ada dan sudah diurus pengembang. Jadi, saya tidak ragu,” katanya.
Sementara, perangkat Desa Beton Kecamatan Menganti saat di Balai Desa mengatakan, tidak ada lahan hijau di wilayah Menganti. Sehingga, banyak pemilik lahan yang membuka usaha kavling.
“Tidak ada lahan hijau (lahan pertania, red) di Menganti. Khusus pemukiman dan pergudangan,” kata perangkat Desa saat bersama pegawai Desa Beton.
Terpisah, pegawai Hadi Jaya Kavling, di Desa Beton Kecamatan Menganti yang memiliki usaha jual beli lahan kavling mengatakan, tidak ada masalah dengan penjualan lahan kavling. Sebab, itu lahan pribadi dan pembeli juga menerima.
“Pemecahan cukup di Desa, melalui Petok. Tinggal mengajukan ke Desa,” kata pegawai Hadi Jaya Kavling yang enggan menyebutkan namanya.
Lebih lanjut pegawai terbut mengatakan, terkait dengan fasilitas umum berupa makam, sudah bekerjasama dengan desa. “Kami sudah kerja sama dengan Desa. Setiap pembeli lahan kavling ada kompensasi sendiri untuk fasum makam,” katanya.