Berita Lamongan Hari Ini

Bekas Teroris Umar Patek Menangis Teringat Dosa Ikut Membunuh 202 Orang saat Bom Bali 1

Umar Patek dijemput Ali Fauzi di kediamannya di Sidoarjo. Kedatanganya cukup mengejutkan dengan blangkon yang dikenakan Umar Patek.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yuli A
hanif manshuri
BEKAS TERORIS - Mantan narapidana terorisme, Hisyam alias Umar Patek didampingi Ali Fauzi dan kawan-kawan di kompleks YLP, Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Lamongan, Selasa (13/12/2022). 

Umar Patek dijemput Ali Fauzi di kediamannya di Sidoarjo. Kedatanganya cukup mengejutkan dengan blangkon yang dikenakan Umar Patek ditambah badannya sedikit gemuk.

SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Bekas teroris Hisyam alias Umar Patek bisa juga menangis. Dulu, atas nama jihad, dia terlibat meledakkan bom Bali 1 yang menewaskan ratusan warga asing.

Ia juga pernah menjadi buronan internasional, bahkan oleh Amerika Serikat, kepala Umar Patek pernah dihargai 4 juta dolar.

Umar Patek akhirnya diadili di Indonesia setelah tertangkap di luar negeri. Kini Umar Patek telah menghirup udara segar, bebas bersyarat setelah menjalani hukuman selama 11 tahun di Lapas.

Kepulangan Umar Patek disambut oleh Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Ali Fauzi yang juga mantan teroris adik trio bomer Bali.

Saat melayani para awak media di komplek YLP Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Umar Patek menangis saat mengingat korban Bom Bali I yang terjadi pada pada 12 Oktober 2002 di Sari Club dan Paddy's Bar, Kuta lalu.

Menurut Umar apa yang ia lakukan itu nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Pria asal Pemalang, Jawa Tengah itu lantas ditenangkan oleh Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Ali Fauzi yang saat itu berada di sampingnya dalam konprensi pers.

Ia pun meminta maaf pada keluarga keluarga Bom Bali 1 yang ada di Indonesia, utamanya di luar negeri.

Umar Patek mengaku, pada saat itu sebenarnya sudah menentang agar bom tersebut tidak diledakkan karena akan banyak nyawa manusia yang berjatuhan.

Namun bom Bali 1 tetap diledakkan hingga mengakibatkan 202 orang termasuk warga negara asing meninggal dunia.

Saat ia tiba di Bali, semua rencana sudah siap 90 persen, hingga akhirnya bom itu diledakkan oleh kelompoknya.

"Apapun dulu dan bangsa mereka, saya minta maaf dan saya juga minta maaf kepada warga Australia yang telah terdampak bom Bali 1 itu, saya memohon maaf itu semuanya," kata Umar Patek yang tak kuasa membendung air matanya.

Bahkan saat mengungkapkan permintaan maafnya, sempat terhenti, suaranya hilang karena tak kuasan menahan tangis.

Mendapati Umar Patek menangis, Ali Fauzi yang duduk di kiri Umar Patek juga terlihat berkaca-kaca.

Semua sudah terjadi, kini Umar Patek hanya bisa menyesali perbuatannya dan terus memohon ampun kepada Allah SWT dan keluarga korban atas apa yang telah ia lakukan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved