FAKTA Siswa SMA Jombang Dilaikan ke RS Usai Dihukum Push Up 100 Kali, Begini Penjelasan Sekolah
Simak fakta siswa SMA Jombang dilarikan ke RS atau Rumah Sakit setelah dihukum push uh sebanyak 100 kali.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
Namun, Zainal membantah informasi atau narasi-narasi yang beredar di medsos terkait penyebab dua anak didiknya dilarikan ke rumah sakit.
“Menurut dokter, dua anak itu mengalami kejang akibat tidak bisa mengontrol emosi," ujar dia.
Zainal menjelaskan, kedua muridnya masuk ke rumah sakit karena mengalami kram berat bukan karena menjalani hukuman fisik, sebagaimana narasi yang beredar.
Apalagi, lanjut dia, pihaknya juga melarang keras pemberian hukuman fisik kepada siswa apabila melakukan pelanggaran di sekolah.
“Tidak benar seperti itu (karena hukuman fisik), dan kami juga melarang keras pemberian hukuman fisik,” kata Zainal.
Dia menambahkan, kedua siswanya sudah sehat dan telah mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa di sekolah, sejak Rabu (14/12/2022).
Dilansir dari Kompas: Viral, Video 2 Siswa SMA di Jombang Dilarikan ke RS Diduga karena Hukuman Fisik, Pihak Sekolah Membantah
Siswa SD Kepanjen Malang Korban Perundungan Kakak Kelasnya
MWF (7), siswa kelas 2 di SD Kepanjen, Kabupaten Malang yang sempat mengalami perundungan hingga koma oleh ketujuh kakak kelasnya kini kembali dirawat.
Sebelumnya, MWF sempat pulang usai dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Gondanglegi pada Sabtu (26/11/2022).
Namun, kondisi korban yang belum pulih total harus menjalani kontrol, karena ada gumpalan di otak.
Saat ditemui reporter suryamalang.com, ayah korban berinisial ES mengatakan putranya mengalami pendarahan otak sehingga harus dirujuk ke RSUD Kanjuruhan.
"Betul, ada pendarahan di otak. Karena di RSI belum memadahi untuk pemeriksaan lanjut, kami disarankan untuk ke RSUD Kanjuruhan dengan dokter spesialis saraf," ucap ES, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: 2 Siswa dan 2 Siswi SMKN 1 Beji Pergi Bersama 10 Hari, Ditemukan di Gempol, Pasuruan
Baca juga: Ibu Guru SMP di Madiun Bikin Aplikasi Curhat Siswa Bagi Para Korban Perundungan
Ayah korban mengaku, jika MWF masuk ke RSUD Kanjuruhan sejak kemarin Selasa (29/11/2022). Selanjutnya MWF akan menjalani CT Scan dan menunggu hasil observasi dari dokter saraf.
"Kondisinya sekarang sudah berangsur membaik dan masih perlu istirahat," imbuhnya.