Berita Malang Hari Ini

Menghadapi 2023, Ini Tips Mengatur Keuangan dari Dosen FEB UMM

Menurut Chalimatuz Sa’diyah SE MM, dosen manajemen FEB UMM, merencanakan keuangan memang harus dilakukan sejak dini.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang/sylvi
Chalimatuz Sa’diyah SE MM, dosen manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM),  

SURYAMALANG.COM|MALANG - Tahun 2023 tinggal beberapa hari lagi. Untuk itu perlu memperbaiki pengaturan keuangan pribadi.

Menurut Chalimatuz Sa’diyah SE MM, dosen manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), merencanakan keuangan memang harus dilakukan sejak dini.

Bahkan sejak anak usia SD sudah harus diajari bagaimana menggunakan dan mengatur keuangan.

“Semisal anak-anak itu diberi uang jajan oleh orang tuanya. Mereka juga harus memikirkan apakah uang tersebut akan dihabiskan untuk jajan semua, disimpan, atua bahkan disedekahkan,” katanya dalam rilis humas UMM, Sabtu (17/12/2022).

Kemampuan ini harus terus diasah agar bisa meningkat seiring berjalannya waktu. Ia membagikan ke beberapa tahap. Diawali dengan tahap menjadi fresh graduate yang telah memiliki penghasilan.

"Biasanya mereka akan dengan bebas menggunakan uang untuk bersenang-senang. Padahal harus ada antisipasi tabungan untuk keadaan darurat," kata dia.

Sedang tahap kedua yakni ketika berkeluarga. "Akan banyak kebutuhan baru yang perlu dipikirkan. Maka perlu strategi baru juga untuk menghadapinya," jelas dosen ini.

Lalu ketika masuk pensiun, harus bisa memikirkan cukup tidaknya harta untuk kehidupan sehari-hari. "Maka perlu adanya aset produktif seperti kos-kosan,” jelasnya.

Untuk menabung dan investasi, ia menekankan agar hal tersebut dilakukan di awal agar hasilnya maksimal. Chalimatuz juga membagikan kiat perencanaan keuangan yang baik dan efisien.

Yaitu diawali dengan memahami kesehatan keuangan pribadi.

Caranya dengan memastikan pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan. Kemudian melakukan alokasi dana diiringi dengan pencatatan keuangan agar tidak keluar dari alokasi yang ditentukan. 

“Jika punya utang segera dilunasi, karena biasanya hutang ini yang akan menggerogoti keuangan kita," tandasnya. 

Jika bisa di restrukturisasi maka segera lakukan. Namun jika tidak bisa, maka harus menekan alokasi keuangan yang lain agar bisa lebih cepat menyelesaikan utang.

"Jangan lupa juga untuk melakukan audit, sekalipun hanya keuangan personal,” tambahnya. Terakhir yakni menentukan perencanaan jangka menengah dan jangka panjang. 

Untuk jangka menengah, sebaiknya menyimpan uang pada instrumen investasi yang sewaktu-waktu dapat diambil bisa menjadi pilihan. Misalnya tabungan biasa atau reksadana pendapatan tetap.

Akan tetapi perlu diingat, bahwa menyimpan uang di tabungan biasa maka akan beresiko tergerus inflasi. Pilihan lainnya adalah emas yang termasuk investasi jangka menengah.

Menurut dia, emas juga disebut sebagai aset safe haven karena nilainya yang tetap atau meningkat walaupun pasar sedang tidak stabil. Dia akan menjaga pemiliknya agar tetap kaya bukan semakin kaya.

Sedang untuk jangka panjang bisa diinvestasikan ke saham, tanah, maupun rumah meski memang pencairannya lebih lama.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved