Berita Jawa Timur Hari Ini
Sahat Tua Simanjuntak Tersandung Kasus Korupsi, Kursi Sekretaris DPD Golkar Jatim Jadi Rebutan
Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam dugaan suap untuk pengurusan penyaluran dana hibah.
SURYA.CO.ID|SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam dugaan suap untuk pengurusan penyaluran dana hibah.
Status Sahat yang juga Sekretaris Partai Golkar Jatim ini praktis juga akan berefek secara politik. Misalnya, penentuan nama pengganti jabatan Sahat yang harus disiapkan partai beringin.
Hingga saat ini memang belum ada kabar terkait langkah Golkar untuk mengisi kekosongan kursi yang ditinggalkan Sahat baik di lingkup DPRD Jatim maupun di struktural partai.
Pengurus inti dari Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jatim pun belum dapat dikonfirmasi perihal langkah lanjutan pasca terseretnya nama Sahat.
Peneliti senior dari Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam berpendapat jabatan politik apalagi di tingkat provinsi memang akan selalu seksi untuk diperebutkan kader.
"Jabatan Pak Sahat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim dan juga Sekretaris DPD Golkar Jatim jelas mengiurkan dan akan diinginkan banyak pihak," kata Surokim, Sabtu (17/12/2022).
Selain berpijak pada mekanisme partai, berbagai hitungan peluang juga diyakini pasti akan dilakukan. Termasuk relasi dengan elite partai baik dari tingkat DPD maupun DPP.
"Ya namanya jabatan politis dimana-dimana ya pertimbangan politis akan menjadi pertimbangan yang utama," jelasnya.
Disisi lain, memang juga harus mampu secara kapasitas dan pengalaman. Untuk mengisi jatah Wakil Ketua DPRD Jatim, Partai Golkar memang memiliki sejumlah nama potensial.
Misalnya, ada nama Blegur Prijanggono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi di DPRD Jatim. Di struktural partai, Blegur diketahui merupakan Bendahara DPD Partai Golkar Jatim.
Selain nama Blegur, juga ada nama Kodrat Sunyoto. Kodrat sebelumya merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim sebelum digantikan Blegur. Selain dua nama tersebut, kader senior di Partai Golkar di Indrapura juga cukup banyak.
"Pengalaman, kompetensi, kapasitas, dan seterusnya akan menjadi pertimbangan berikutnya," lanjut Surokim.
Sementara itu, Surokim yang juga pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu memandang jabatan Sekretaris DPD juga akan lebih potensial jadi rebutan.
Apalagi menjelang tahun politik, posisi ini cukup jadi dambaan para kader selain juga karena perannya yang strategis.
"Relasi kuasa Sekretaris DPD menuju 2024 cukup penting dan punya daya tawar di partai. Jadi pasti akan sengit. Namun sekali lagi partai golkar itu partai yang berpengalaman dengan stok kader yang banyak saya pikir akan selalu kompetitif dan," tambah Surokim.