Berita Surabaya Hari Ini

Begini Cara Kapolda Jatim Cegah Kelompok Remaja Perusuh dan Ancaman Teror saat Momen Nataru

Sejumlah 18.885 orang personel gabungan disiagakan dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023 selama 11 hari Operasi Lilin Semeru 2022

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto. 

SURYAMALANG.COM|SURABAYA- Sejumlah 18.885 orang personel gabungan disiagakan dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023 selama 11 hari Operasi Lilin Semeru 2022, yang dimulai Jumat (23/12/2022 besok. 


Dari belasan ribu jumlah personel gabungan tersebut, terdiri dari 1.186 personel Polda Jatim, 1.825 personel TNI, 3.797 personel Pemda, dan 2.047 personel elemen kemasyarakatan. 


Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, pihaknya tetap memberlakukan pembatasan mobilisasi kendaraan angkutan barang.


Namun, sifat dari pembatasan tersebut tidak diterapkan secara ketat seperti saat diberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat dalam situasi penanganan Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. 


Melainkan, tetap melakukan monitoring terhadap kendaraan angkutan yang akan melintas di Jatim dengan memprioritaskan kendaraan angkutan logistik, energi, dan medis. 


"Kami melakukan pembatasan untuk kendaraan yang mengangkut peralatan-peralatan ataupun angkutan yang memang dipertimbangkan akan menjadi penghambat kegiatan lalu lintas," katanya seusai Apel Operasi Lilin Semeru 2022 di Lapangan Mapolda Jatim, Kamis (22/12/2022).


Toni juga menambahkan, pihaknya juga telah mengantisipasi adanya potensi kenakalan remaja dari kelompok perusuh yang berpotensi memanfaatkan situasi malam pergantian untuk melancarkan aksinya. 


Ia tak menampik, beberapa waktu lalu sempat viral video aksi kekerasan jalanan yang ditunjukkan oleh kelompok perusuh yang sempat mengatasnamakan diri mereka sebagai gangster. 


Namun, setelah melakukan penyelidikan mendalam oleh jajaran Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 


Ternyata video viral tersebut merupakan penggalan aksi kelompok perusuh yang terjadi pada Bulan Juni 2022 silam. Dan pada kala itu, personelnya telah melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga berhasil mengamankan para tersangka. 


"Mohon maaf beberapa waktu yang lalu, itu diviralkan, peristiwa itu terjadi di bulan Juni. Hanya ada 2 peristiwa yang berkaitan dengan itu. Hanya selang 1-2 hari saja, kita sudah bisa tangkap mereka," katanya. 


Guna mengantisipasi hal tersebut. Toni menerangkan, pihaknya bersama dengan TNI melakukan patroli secara rutin. 


Bahkan, sebagai langka preventifnya. Direktorat Pembinaan Masyarakat (Binmas) juga telah melakukan edukasi kepada kalangan remaja agar tidak mudah terpengaruh dengan ajakan kelompok perusuh tersebut. 


"Di sisi lain juga, beberapa waktu ini, jajaran Binmas kita dengan yang lain, terus mengedukasi kepada sekolah-sekolah, mereka mereka yang tergolong yang bisa bergabung dalam aktivitas kenakalan remaja," jelasnya. 


Tak terkecuali dengan pengamanan dan antisipasi potensi gangguan teror di objek vital atau tempat ibadah. 


Toni menegaskan, pihaknya tetap melakukan mekanisme pengamanan, sterilisasi dan penempatan personel keamanan kawasan objek vital tempat ibadah, sesuai prosedur yang telah ditetapkan selama ini. 


"Sama seperti ditahun tahun sebelumnya. Tentu ada peningkatan aktivitas kegiatan pengamanan terhadap tempat tempat ibadah dengan proses sterilisasi kemudian penempatan anggota anggota kami selama waktu yang memang dilakukan ibadah tadi," terangnya. 


Toni juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak sembarangan membuat aktivitas ataupun acara selama momen pergantian tahun nanti, yang berpotensi menimbulkan massa berjumlah banyak. 


Pihak penanggungjawab acara diwajibkan memenuhi segala bentuk aspek kelengkapan keamanan dan kesehatan penyelenggaraan acara. 


Hal tersebut diperuntukkan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi penularan Covid-19 dan kerusuhan yang disebabkan adanya kerumunan massa berjumlah banyak. 


"Kita akan melihat lagi nanti potensi tempat tempat kerumunan massa yang memang diharapkan hanya bisa disesuaikan dengan kecukupan jumlah pengunjung yang akan datang. Jadi kalau memang 100 persen ya 100 persen, jadi tidak mungkin ada penambahan 2-3 kali lipat," pungkasnya 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved