Covid-19 Berangsur Pergi, Ekspor Kota Batu Meningkat Berkali-kali Lipat

SURYAMALANG.COM|BATU - Geliat kegiatan ekspor di Kota Batu mulai kembali sumringah.

Pasalnya dibanding tahun 2021 lalu, tahun 2022 nilai ekspor Kota Batu jauh meningkat. Tentu hal ini menjadi angin segar bagi para eksportir di Kota Batu yang rata-rata merupakan UMKM.

Pada tahun 2021 nilai ekspor Kota Batu sekitar Rp 6 miliar, namun pada tahun 2022 ketika kasus Covid-19 sudah mulai surut, nilai ekspor naik berkali kali lipat mencapai Rp 17,5 miliar.

Menurut Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Nurbianto dari data tahun 2022, komoditi ekspor tertinggi dipegang oleh jajanan khas Kota Apel, yakni keripik.

“Jadi memang ada pergeseran komoditi. Ekspor tertinggi dipegang makanan ringan, keripik. Yang kedua baru tanaman hias,” kata Nurbianto, Senin (9/1/2023).

Nurbianto tak menampik komoditas Keripik menjadi penyumbang ekspor tertinggi di Kota Batu.

Selain itu adanya kelonggaran usai menurunnya angka kasus Covid-19 tahun 2022, juga membuat kembali bergairahnya kegiatan ekspor, sehingga tak hanya keripik saja, tapi semua komoditi juga meningkat.

“Ini juga karena dilonggarkannya pembatasan ekspor. Tahun 2021 lalu, banyak pembatasan karena Covid-19, itu membuat kegiatan ekspor menurun,” jelasnya.

Tahun ini pihak Pemkot Batu berharap nilai ekspor bisa mencapai Rp 20 miliar. Namun tentu harus diiringi dengan kemudahan prosedur ekspor yang diberlakukan, sehingga ‘jalan’ UMKM kota Batu untuk bisa go internasional lebih mudah.

“Kami berharap ada regulasi baru untuk mempermudah ekspor.  Sehingga kami bisa lebih banyak merangkul UMKM dan komoditasnya bisa diekspor ke luar negeri," ujarnya.(myu)