Minyak Goreng Subsidi Langka di Pasaran, Harga Sama dengan Migor Curah
Minyak goreng subsidi merek MinyaKita langka di pasaran. Berapa harganya sekarang?
SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Minyak goreng subsidi merek MinyaKita langka di pasaran.
"Kalaupun ada, harganya tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), bahkan jauh dari batas HET," ujar Ahmad Choirul Furqon, Ketua DPP Bidang Penguatan Usaha & Investasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Senin (30/1).
IKAPPI menilai kelangkaan minyak goreng subsidi ini tidak wajar atau terdapat anomali. Sebab, dua bulan lagi memasuki Ramadan, dan tahun Pemilu.
Furqon menjelaskan harga minyak goreng subsidi mencapai Rp 16.000 di sejumlah daerah, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).
Harga minyak goreng tersebut sudah sangat melampaui HET yang ditetapkan pemerintah.
"Kami mendapat keluhan dari banyak pedagang pasar di berbagai wilayah. Harga minyak goreng subsidi ini sudah mencapai Rp 16.000. Ini sangat merugikan banyak pihak," tandasnya.
IKAPPI berharap tidak ada pihak tertentu yang sengaja membuat harga minyak goreng tidak stabil. Menurutnya, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengurai masalah tersebut.
Furwon menyebutkan pemerintah memiliki tanggung jawab agar minyak goreng subsidi kembali stabil, baik pasokan maupun harga.
"Banyak pihak yang memiliki tanggung jawab agar kondisi ini stabil, seperti produsen, Kementerian Perdagangan, dan BUMN sebagai distributor barang," terangnya.
Cek Pemasok
Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun tidak menemukan penimbunan minyak goreng subsidi.
Dinas Perdagangan mencatat pedagang di Pasar Caruban Baru menjual minyak goreng subsidi merek MinyaKita dengan harga di atas HET.
Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Madiun, Toni Eko Prasetyo mengatakan peagang menjual minyak goreng subsidi antara Rp 15.500 sampai Rp 16.000.
Toni belum menemukan unsur penimbunan minyak goreng subsidi. Pihaknya akan mengurai rantai pasokan minyak goreng mulai dari distributor sampai pedagang.
Menurutnya, pedagang membeli minyak goreng bukan dari distributor biasanya.
"Pedagang membeli dari pihak lain. Kami akan cek pemasok itu sudah menjadi distributor resmi atau belum. Sidak ini menjadi pedoman kami untuk mengcek rantai pasokan," kata Toni kepada SURYAMALANG.COM.
Toni menegaskan Dinas Perdagangan berupaya menjaga penjualan minyak tidak melampaui HET.
"Kami bakal memeriksa distributor dan vendor yang memasok minyak goreng subsidi. Kami akan berupaya melancarkan distribusi, dan bekerja sama dengan distributor minyak subsidi," ungkapnya.
Dinas Perdagangan juga akan menggelar operasi pasar.
"Kami akan memilih lokasi di tempat yang mengundang keramaian agar harganya stabil," imbuhnya.
Sementara itu, harga minyak goreng curah juga tembus Rp 16.000/liter.
Pedagang minyak goreng, Yuliawatin berharap harga minyak goreng curah tidak naik lagi.
"Sekarang pembeli mulai menghemat. Pembeli hanya beli setengah liter sampai satu liter," kata Yuliawatin.(Kontan.co.id/Febrianto Ramadani)
Polres Mojokerto Gelar Salat Gaib untuk Affan Kurniawan, Ini Pesan Kapolres AKBP Ihram Kustarto |
![]() |
---|
Syahbandar di Tulungagung Tampung Awak Kapal yang Terdampar di Pantai Niyama |
![]() |
---|
Ratusan Driver Ojol Geruduk Polres Jombang, Tuntut Keadilan Atas Meninggalnya Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Laga Dramatis, Persik Kediri Raih Kemenangan Perdana di Super League Seusai Tumbangkan PSBS Biak |
![]() |
---|
Legislatif dan Eksekutif Kota Malang Bahas Sinkronisasi Data Sosial, Pastikan Bantuan Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.