Berita Lamongan Hari Ini

Belum Ada Tukang Pencak Diringkus Terkait Pengeroyokan dan Pembacokan di Lamongan

TUKANG PENCAK PENGECUT - Semain banyak oknum anggota perguruan pencak silat terlibat kekerasan, mujlaio pengeroyokan hingga pembacokan di Lamongan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yuli A
hanif manshuri
ULAH TUKANG PENCAK - Kiri, korban pembacopan bernama Danang Usdianto (24) asal Desa Sukobendu Kecamatan Mantup, Lamongan. Tengah, Muhammad Habib Irsad (20), mengalami luka bacok di punggung di jalan raya depan SDN I Gembong, Kecamatan Babat. Kanan, pengacara Ahmad Umar Buwang dibacok di Mantup. 

TUKANG PENCAK PENGECUT - Semain banyak oknum anggota perguruan pencak silat terlibat kekerasan, mujlaio pengeroyokan hingga pembacokan di Lamongan.

SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Lamongan terus memburu para pengeroyok dan pembacok di 4 lokasi, beberapa pekan lalu.

Polisi telah mengenali identitas pelaku. Di antaranya, pembacok seorang pengacara, Ahmad Umar Buwang di Mantup, pembacokan di depan SD Gembong, Babat,  kemudian insiden depan Stasiun Babat yang diduga melibatkan tukang pencak.

"Sudah, sudah. Identitas mereka sudah kami ketahui, " kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Komang Yogi Arya Wiguna saat dikonfirmasi Surya.co.d, Minggu (12/2/2023).

Para pelaku saat ini diketahui berpindah-pindah tempat. Mereka sepertinya merasa sedang diburu polisi atas tindak pidana yang mereka lakukan hingga ada korban luka.

Disebutkan, ada yang sedang kabur keluar Jawa, dan sebagian di antaranya tidak berpindah-pindah menghindari incaran polisi yang terus bergerak untuk menangkapnya.

Hingga kini Polres Lamongan masih mempunyai tunggakan (PR) untuk mengungkap dan menangkap para pelaku penganiayaan yang terjadi selama Januari - Februari 2023.

Insiden pembacokan pertama dialami seorang pengacara bernama Ahmad Umar Buwang (40) oleh 2 orang tidak dikenal di depan warung pecel lele, depan SPBU Kalikapas, Kecamatan Lamongan, Sabtu (7/1/2023) dini hari.

Korban dibacok saat hendak menuju mobil untuk pulang usai makan di warung pecel lele. Pembacok sempat terjatuh namun korban tidak mengenali  kedua pelaku yang kebur naik motor ke arah selatan.

Umar Buwang dibacok pakai parang tepat mengenai leher kiri dan punggung kiri. Ia dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan dengan belasan jahitan.

Insiden berikutnya dialami Muhammad Habib Irsad (20) yang juga mengalami luka bacok di punggung.

Pengeroyokan itu terjadi di jalan raya depan SDN I Gembong, Desa Gembong, Kecamatan Babat pada Minggu (29/1/2023) sekitar pukul 01.30 WIB.

Sebelum kejadian, Sabtu (28/1/2022) sekitar pukul 21.30 WIB, korban bersama saksi, Jennyar Cevin Miftakhur Rouf (21) dan Rizki Dwi Saputra (23) berangkat untuk menjenguk anggota keluarganya yang sedang menjalani opname di Rumah Sakit NU Babat.

Setelahnya, korban bersama kedua saksi bermaksud pulang. Namun, tanpa disangka-sangka, saat perjalanan pulang tiba-tiba datang rombongan pemuda kurang lebih 15 orang yang tidak dikenal mengendarai sepeda motor menghadang korban di jalan raya depan SDN 1 Gembong.

Mereka memaksa korban untuk melepas kaus beratribut salah satu perguruan silat.

Begitu  kaus yang dipakainya dilepas, para pemuda berlanjut mengeroyok korban. Dan diantara mereka membacok korban tepat mengenai punggung dan paha.

Kemudian pada  Sabtu (4/2/ 2023) pukul 00.30 WIB di  jalan Dusun Krajan Desa Sukobendu Kecamatan Mantup.

Korban Danang Usdianto (24) asal Sukobendu Mantup  bersama Ahmad Fahlul (18) saat sedang ngopi di warung Mak Ni tiba-tiba ada sekitar  15 sepeda motor melintas berboncengan dari arah selatan ke  arah Kembangbahu.

Dua orang yang  berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Scoopy warna hitam sambil berjalan zig zag dan berhenti.

Keduanya bersikap seperti menantang pada korban. Mendapati itu, korban dan saksi mendatangi dan menanyakan alasannya. 

Bukan menjawab pertanyaan, namun yang ada terjadi adu mulut, kemudian korban mengajak berduel satu lawan satu dan disepakati oleh pelaku sekaligus menentukan lokasinya. 

Setelah disepakati,  korban dan pelaku berangkat ke jalan dusun arah Desa Wudi, keduanya kemudian berhadap-hadapan dan saling pukul dan ketika korban terluka dan berdarah dilerai oleh saksi dan teman pelaku.

Beberapa saat kemudian banyak warga yang datang dan pelaku melarikan diri meninggalkan sepeda motor miliknya.

Mengetahui menjadi korban penganiayaan,  korban melaporkan ke Polsek mantup untuk ditindak lanjuti.

Dapat dipastikan korban dan pelaku dari anggota perguruan silat yang berbeda. 

Dua hari kemudian, tepatnya Senin (6/2/2023)  terjadi lagi insiden serupa sesama tukang pencak di jalan nasional Lamongan - Babat tepatnya di depan Stasiun Gembong, Desa Gembong Kecamatan Babat.

Dua korban MA (16) dan MSA (16) warga Desa Tritunggal Kecamatan Babat. Dikabarkan penyerangan diduga karena kedua korban menggunakan kaus yang beratribut perguruan silat.

Mereka  hendak menyambangi latihan silat di Desa Gembong menggunakan kendaraan masing-masing.

"Sesampainya di sebelah barat Stasiun Gembong salah satu sepeda motor ditumpangi korban kehabisan bensin dan secara tiba-tiba datang 4 orang bersepeda motor menghampiri korban.

Kawanan pemuda tersebut langsung mengeluarkan senjata tajam (sajam) berupa sabit dan parang yang kemudian melakukan penyerangan pada korban..

Apesnya, kedua korban yang menahan bekas luka bacok itu kembali didatangi empat orang yang diduga pelaku sebelumnya.

Empat orang itu langsung memukul korban dan merampas kaus yang digunakan kedua korban. Kemudian mereka pergi ke arah barat.

Korban mengalami luka bacok di bahu kiri dan betis kanan, korban lainya mengalami luka bacok di lengan kanan.

Para pelaku dari empat insiden pembacokan tersebut masih menjadi buron polisi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved