Nasional

Dua Siswi SMAN 1 Wawotobi Adu Gulat dan Jambak Rambut di Saluran Irigasi, Dipicu Masalah Sepele

Dua Siswi SMA Negeri 1 Wawotobi Adu Gulat dan Jambak Rambut di Saluran Irigasi, Dipicu Masalah Sepele

Editor: Eko Darmoko
KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI
Dua Siswi SMA Negeri 1 Wawotobi Adu Gulat dan Jambak Rambut di Saluran Irigasi 

SURYAMALANG.COM - Perkelahian sengit antara dua siswi SMA terjadi di Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dua siswi SMA negeri ini terlibat saling jambak rambut sambil bergulat di rerumputan.

Video berdurasi 1 menit 16 detik perkelahian dua siswi SMA ini pun viral di media sosial.

Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, perkelahian itu sebenarnya terjadi pada Senin (13/2/2023), namun videonya baru viral hari ini, Rabu (15/2/2023).

Penyebab perkelahian dua siswi SMAN 1 Wawotobi itu ditenggarai karena saling ejek soal bau kaus kaki.

Lokasi perkelahian yang disaksikan oleh beberapa siswa lainya terjadi di sekitar saluran Irigasi di Wawotobi.

Kapolsek Wawotobi Iptu Hamsar membenarkan perkelahian kedua siswi tersebut.

Penyebabnya gara-gara bau kaus kaki dari salah satu siswi tersebut sehingga ia di-bully oleh teman.

"Salah satu siswi ini tidak terima kaos kakinya dibilangkan bau, lalu dia dibully dalam kelas."

"Keduanya sempat adu cekcok juga, akhirnya mereka janjian ketemu di luar dan terjadilah perkelahian itu," ungkap Iptu Hamsar dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, Rabu malam.

Lanjut Kapolsek Wawotobi, rencananya besok, pihaknya akan memanggil kedua siswi SMA itu, yang merekam termasuk yang ada dalam video tersebut.

"Besok (Kamis) kita panggil orang tua siswi dan kepala sekolah juga akan kita pertemukan, biar tidak terulang lagi perkelahian seperti ini," kata Iptu Hamsar.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wawotobi Kaifan Syah membenarkan bahwa siswi yang terlibat perkelahian dalam video viral itu merupakan siswinya.

"Iya benar. Mereka pelajar di sekolah kami, kelas 10," terangnya.

Kaifan menjelaskan, perkelahian kedua siswi itu terjadi di luar jam sekolah dan pihak guru tidak mengetahui peristiwa tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemanggilan kepada dua siswi dan kedua orangtua mereka.

"Kami sudah mengadakan rapat dengan komite sekolah."

"Dan akan memanggil orangtua murid untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak ada pihak yang dirugikan," ujarnya.

Kaifan mengaku, perkelahian kedua siswi ini yang telah mencoreng nama baik sekolah dan mereka yang terlibat dalam peristiwa perkelahian ini akan diberikan sanksi untuk memberikan efek jera.

Namun, Kepala Sekolah SMAN 1 Wawotobi ini enggan menyebutkan apa yang akan dikenakan kepada kedua siswi tersebut.

"Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi perbaikan sekolah dan pendidikan, khususnya SMA Negeri 1 Wawotobi," tegasnya. 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved