Berita Arema Hari Ini

Berita Arema Hari Ini Populer: Peran Penting 2 Pemain Senior, Jayus Hariono Jadi Harapan I Putu Gede

Peran penting 2 pemain senior, Jayus Hariono jadi harapan I Putu Gede simak dalam rangkuman berita Arema hari ini populer Selasa (21/2/23).

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Instagram @aremafcofficial
Para pemain Arema FC (kiri), Jayus Hariono (kanan). Berita Arema hari ini populer: peran penting 2 pemain senior, Jayus Hariono jadi harapan I Putu Gede 

SURYAMALANG.COM, - Simak berita Arema hari ini populer Selasa (21/2/23) tentang peran penting dua pemain senior di tim Singo Edan

Sedangkan Jayus Hariono yang jadi harapan I Putu Gede akan dibahas juga dalam berita Arema hari ini populer.

Sementara itu, I Putu Gede menjelaskan kunci kesuksesan Arema FC dari pemain senior sampai pemain muda

Berikut rangkuman berita Arema hari ini populer selengkapnya:

1. Peran Penting 2 Pemain Senior

Tren positif menghinggapi Arema FC setelah menang tipis 1-0 atas Barito Putera di pekan ke-25 Liga 1 2022.

Hasil tersebut mencatatkan Singo Edan meraih dua kali menang dan sekali kalah sejak dinahkodai oleh pelatih I Putu Gede.

Pelatih berusia 47 tahun itu mengungkapkan kunci sukses Arema FC sejak dirinya menukangi Singo Edan dua pekan lalu.

Hal ini tak terlepas dari adanya pemain senior di Arema FC, seperti Dendi Santoso dan Johan Ahmad Farizi yang membantu regenerasi di kubu Arema.

Dua pemain itu dianggapnya memiliki kontribusi penting di tim Singo Edan karena lahir dari akademi Arema.

Selain itu, Arema merupakan tim di Indonesia yang sering mengorbitkan pemain asli daerah.

"Saya lihat ada Alfarizi ada Dendi membantu regenerasi di bawahnya."

"Historisnya regenerasi berkesinambungan. Saya lihat John dan Dendi bisa mengarahkan ke sana," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM.

2. Jayus Hariono Jadi Harapan I Putu Gede

Sebelum menjadi pelatih, I Putu Gede dulunya juga pemain Arema. Karir dia bersama Singo Edan dimulai di periode akhir 90 an.

Bahkan di musim keduanya bersama Arema, I Putu Gede sukses menghantarkan Singo Edan meraih tiga trofi.

Yakni Juara Divisi Satu 2004, dan dua kali juara Copa Indonesia 2005 dan 2006.

Hal ini menjadikan I Putu Gede memahami tradisi dan gaya bermain dari Arema.

Kini, regenerasi dari produk lokal Arema juga mulai diorbitkan.

Mulai dari gelandang Jayus Hariono, hingga pemain muda seperti Achmad Figo, Tito dan Seiya Da Costa.

"Saya lihat Jayus Hariono bisa menjadi tongkat estafet ke depan."

"Dengan masuknya Evan Dimas, Ilham dan Rendika Rama, mereka akan mengikuti atmosfernya di Arema," ungkapnya.

Adanya pemain yang lahir dari akademi Arema inilah bagi Putu menjadikan kekuatan Arema FC untuk kembali solid.

Sementara pemain lain yang direkrut oleh Arema FC akan mengikuti atmosfer di tim Arema.

Baginya, setiap klub memiliki atmosfer yang berbeda-beda.

Hal ini yang mengharuskan para pemain agar bisa beradaptasi mengikuti gaya bermain di klub tersebut.

"Filosofi di Arema gak bisa diubah. Para pemain harus mengikuti gaya. Itu harus dilakukan Evan Dimas, Zola dan kawan-kawan."

"Sebenarnya gaya Malangan gampang. Pokok ngeyel, pantang menyerah. Dan saya lihat itu sudah ada dari pemain dan sudah mulai," terangnya.

3. Pentingnya Komunikasi Antar Pemain 

Selain itu, komunikasi antar pemain baik di luar dan di dalam lapangan bagi Putu cukup penting agar klub bisa solid.

Hal tersebut terjadi ketika Arema FC mengalahkan Barito Putera dengan skor 1-0.

Saat itu, di babak pertama Arema FC banyak ditekan oleh Barito Putera.

Masuk ke kamar ganti, para pemain diberikan motivasi agar memperbaiki permainan di babak kedua.

I Putu Gede mengatakan, sebelum pemain memasuki lapangan, terlihat para pemain Arema FC melakukan komunikasi.

Pemandangan inilah yang membuat I Putu Gede bangga kepada seluruh pemain Arema FC dan akhirnya Singo Edan tampil lebih beringas di babak kedua.

"Dari komunikasi, gaya di luar dan di dalam lapangan itu penting dan bagus untuk mempercepat solidnya tim ke depan."

"Modalnya tanpa bantuan mereka (pemain senior) untuk sinergi ke mereka (pemain muda) sulit."

"Karena pemain senior yang sudah tahu ciri khas Arema. Ini modal saya untuk melihat ke depan dalam taktikal," tandasnya.

4. Dedik Setiawan Striker Langka 

Dedik Setiawan menjadi sorotan karena perannya yang begitu besar selama mengarungi laga bersama Arema FC musim ini. 

Di saat striker asing Arema FC, Abel Camara mandul, Dedik Setiawan berhasil memainkan perannya dengan baik. 

Potensi Dedik Setiawan yang gemilang di beberapa laga terakhir bersama Arema FC disorot I Putu Gede

I Putu Gede sebagai pelatih Arema FC menyebut Dedik Setiawan adalah striker langka di Indonesia. 

Hal itu disadari I Putu Gede setelah melihat kualitas dan catatan Dedik Setiawan dalam tiga pertandingan terbaru Arema FC

Dedik Setiawan dianggap langkah sebab begitu banyak klub peserta Liga 1 yang mengandalkan striker asing. 

"Saya pikir Dedik ini pemain unik," kata I Putu Gede Senin, (20/02/2023) mengutip Kompas.com.

"Di Indonesia itu sudah jarang striker seperti dia," jelasnya.

Dedik Setiawan disebut langka karena tak hanya memiliki naluri mencetak gol tapi juga dinilai memiliki kecepatan. 

Selain itu Dedik Setiawan juga mau turun membantu tim saat bertahan.

"Tipikal dia punya naluri dan kalau dia lakukan seperti kemarin terus, dia bisa melebihi rekor dia," kata I Putu Gede.

"Dedik ini bukan hanya di depan, dia orang pertama di pertahanan, ini yang saya harapkan," pujinya.

Lebih lanjut, I Putu Gede mengungkapkan harapannya terhadap Dedik Setiawan.

I Putu Gede berharap, Dedik Setiawan bisa tampil lebih efektif dalam mengonversi peluang menjadi gol.

"Saya cuma menekankan bahwa jika ada peluang, maksimalkan kesempatan mencetak gol," harap sang pelatih.

"Selama ada peluang kalau enggak memanfaatkan dampaknya ke permainan," sarannya.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com

(Rifky Edgar)

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved