Bocor di Pertahanan Arema FC, Coach Gethuk Akui Belum Bisa Perbaiki Kelemahan

Penulis : Kuswanto Ferdian

SURYAMALANG.COM  - Lini pertahanan tim Arema FC dinilai masih 'bocor'.

Kelemahan tim Arema FC di lini belakang itu diakui masih terus ditemui hingga laga Pekan ke 33 Liga 1 2022-2023.

Ini terbukti saat tim berjuluk Singo Edan itu melawan Madura United FC di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan Pamekasan, Jumat (7/4/2023) malam.

Baca juga: Belanja Pemain Arema FC di Bursa Transfer Liga 1 Dimulai, Coach Joko Susilo Ungkap Kondisi Terbaru

Pada laga tersebut, pertahanan Arema FC mudah diterobos oleh Gelandang Madura United FC.

Sehingga Arema FC tertinggal gol lebih dulu dari Madura United, meski akhirnya berhasil menyamakan skor akhir 1 - 1.

Secara penguasaan bola, Madura United lebih unggul dari Arema FC.

Pelatih Arema FC, Joko Susilo mengakui kelemahan pertahanan timnya.

Ia menyatakan sangat paham mengenai kelemahan timnya di berbagai lini.

"Sejak saya masuk di pertandingan ini sangat paham kekurangan tim kami," kata Joko Susilo usai melawan Madura United.

Pelatih yang akrab disapa Gethuk ini mengaku tidak bisa memperbaiki kelemahan itu sepenuhnya.

Namun hanya bisa 'menambal kebocoran ' dengan memaksimalkan taktik untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki timnya tersebut.

"Tentunya dengan memadukan sedikit kekuatan yang kami miliki itu yang bisa kami lakukan," ungkapnya.

Penuturan Joko, saat ini manajemen Arema FC sedang berpikir keras untuk menyelesaikan kompetisi Liga 1 2022/2023 ini dengan hasil yang baik.

Tim pelatih dan manajemen juga berpikir keras menyiapkan komposisi permainan yang padu untuk kompetisi tahun depan.

"Kami paham sekali kelemahan itu dan ada beberapa pemain yang harus kita perbaiki," janjinya.

Baca juga: Adilson Maringa Terancam Absen di Laga Persebaya Surabaya VS Arema FC, Badai Cedera Kembali Datang

Joko tak menyalahkan kelemahan timnya terhadap seorang pemain saja.

Namun hal itu akan dijadikan evaluasi bersama terhadap seluruh pemainnya.

"Memang ada beberapa kelemahan di beberapa lini yang harus kita perbaiki," tutupnya.

Jika merunut kondisi tim Arema FC, "Kebocoran' di pertahanan Arema FC itu sebenarnya sudah terlihat sejak pembentukan tim di awal kompetisi.

Skuat Singo Edan belum bisa memiliki kedalam skuat yang merata antara pemain inti dan pemain pelapis di lini belakang.

Arema FC sebenarnya membutuhkan tambahan bek ketika Syaeful Anwar yang diharapkan bisa jadi palang pintu justru harus absen panjang karena cederanya.

Praktis Arema FC harus mengandalkan empat bek utamanya, Sergio SIlva dan Bagas Adi sebagai center bek dan Alfarizi serta Rizky Dwi sebagai bek sayap.

Di putaran pertama, Singo Edan menyiapkan pemain pelapis Rendika Rama, Hasyim Kipuw, Ikfhanul Alam dan Ahmad Figo untuk pertahanan.

Komposisi pemain pelapis ini dinilai kurang maksimal ketika ada perubahan komposisi di laga tertentukarena absennya sejumlah pemain.

Di putaran kedua, Tim Singo Edan buru-buru mencari pengganti ketika Kipuw memilih hengkang.

Sebagai gantinya, ada nama pemain Joko Susilo dan Bayu Aji untuk menambal stok pemain belakang.

Ketika pelatih Joko Susilo ditunjuk menjadi pelatih kepala Arema FC, ia mulai menurunkan para pemain pelapis di dan melakukan eksperimen posisi lini belakang karena kondisi yang memaksa.

Laga yang baru dijalani Arema Fc saat melawan Madura United menjadi contoh nyata bagaimana kondisi skuat Singo Edan ketika harus bertandinga dengan pemain pelapis ketika dua center bek absen.

Sebuah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di kompetisi musim 2023 mendatang.