Inflansi Kota Malang Capai 0,24 Persen, Dipicu Penurunan Harga Cabai Rawit

SURYAMALANG.COM|MALANG- Inflasi Kota Malang pada April 2023 mencapai 0,24 persen. Pemicunya adalah deflasi atau penurunan harga cabai rawit yang mencapai 52,3 persen.

Hal itu disampaikan oleh Erny Fatma Setyoharini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang dalam rilis lewat zoom, Selasa (2/5/2023). 

Harga cabai rawit pada Maret 2023 mencapai Rp 69.070 per kg. Kemudian pada pada April 2023 turun mencapai Rp 32.940 per kg.

"Bawang merah juga turun. Dari harganya Rp 38.459 per kg menjadi Rp 36.390 per kg," katanya. Komoditas bawang putih juga mengalami penurunan harga meski tidak banyak. Dari semula Rp 30.720 per kg menjadi Rp 30.700 per kg.

Tahu mentah juga mengalami penurunan harga dari Rp 14.920 per kg menjadi Rp 14.870 per kg. Harga telur juga turun dari Rp 27.160 per kg menjadi Rp 26.730 per kg. Sedang komoditas pemicu inflasi adalah angkutan udara.

"Komoditas angkutan udara adalah komoditas yang tidak bisa diatur oleh TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah)," jelas Erny.

Selain itu juga ada kenaikkan tipis harga gula pasir dari semula Rp 13.640 per kg menjadi Rp 13.720 per kg.

Daging sapi iuga mengalami kenaikan karena biasanya ada kenaikkan permintaan untuk keperluan menu Lebaran.

Semula harganya Rp 138.640 per kh menjadi Rp 139.140 per kg. Komoditas naik lainnya adalah biaya keamanan perumahan, tomat dan ayam hidup.

"Ayam hidup biasanya buat opor," katanya. Juga ada kenaikkan harga mobil, buah semangka dan pisang.

Tarif angkot tidak naik karena sudah ada subsidi pemda sehingga bisa dikendalikan inflasinya oleh TPID.

Kondisi pada April 2023 lalu sangat terjaga karena ada panen hortikultura dan distribusi pangan sangat terjaga.