Berita Lamongan Hari Ini

Cerita Mahasiswi Lamongan Selamat dari Perang Sudan, Total 76 Mahasiswa Indonesia di Sana

Sebelum menempuh pendidikan di Sudan, Nisak menempuh pendidikan di Jogjakarta, dan kemudian mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Sudan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yuli A
hanif manshuri
Resta Dhuhratun Nisak (24), mahasiswi asal Desa Karangtawar Kecamatan Laren, Lamongan selamat dari Perang Sudan, negeri tempatnya menimba ilmu. 

Sebelum menempuh pendidikan di Sudan, Nisak menempuh pendidikan di Jogjakarta, dan kemudian mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Sudan.

SURYAMALANG, LAMONGAN - Resta Dhuhratun Nisak (24), mahasiswi asal Desa Karangtawar Kecamatan Laren, Lamongan selamat dari Perang Sudan, negeri tempatnya menimba ilmu.

Saat pecah perang antara militer Sudan dan pasukan Rappid Support Forces (RSF), mahasiswi semester VII ini kebetulan sedang tidak berada di Sudan.

"Waktu bergejolak  perang  saya sedang berada di tanah suci, umrah. Tapi  sempat berkomunikasi di group, suasana di sana sangat menakutkan, " ungkapnya, Rabu (3/5/2023).

Apalagi perangnya tidak jauh dari asrama tempatnya. "Kami takut juga saat mendapat informasi dari teman-teman, " kata Nisak.

Sembari tetap menjalani ibadah saat Umrah, Nisak mengaku terus meng-update perkembangan perang dari di ponselnya. Bahkan ia kerap memanjatkan doa agar peperangan segera berhenti.

Diungkapkan, perang Sudan terjadi pada (15/4/2023) sekitar pukul 9.00 waktu Sudan. Lokasi pertempuran tersebut berada dekat dengan asrama tempat Nisak selama ini tinggal.

Sejumlah teman Nisak yang saat itu berada di asrama mengaku takut dan tak lama perang itu pecah para mahasiswi asal Indonesia kemudian dievakuasi.

"Jadi saat kejadian saya sedang berada di Makkah, " katanya.

Di tempat pengungsian  ada sekitar 76 mahasiswa asal Indonesia. Mereka bahkan mengaku kesulitan mendapatkan bahan makanan. Pernah saat akan buka puasa, untuk satu wadah nasi terpaksa disantap beramai-ramai bersama 76 mahasiswa itu. 

Karena situasi di Sudan tidak kondusif, Nisak, putri pasangan Mustaqim (50) dan  Siti Nasukhah ini akhirnya memutuskan untuk  pulang ke Indonesia. 

Nisak berharap situasi di Sudan bisa kembali normal dan bisa kembali menyelesaikan kuliah yang tinggal selangkah lagi.

Di Sudan ada ratusan mahasiswa dari berbagai negara, 76 di antaranya dari Indonesia. Mahasiswa Indonesia dievakuasi atau dipulangkan dalam tiga kloter. " Alhamdulillah saya kloter pertama," ungkapnya.

Cerita temannya,  tembok asrama yang ia tinggali sampai bergetar dampak dari perang antara kedua kelompok tersebut.

Kepala Desa (Kades) Karangtawar,  Nur Kholiq, mengatakan, Nisak tiba di rumah pada Rabu (3/5/2023) pagi. Sebelum diserahkan ke pihak desa dan keluarga, terlebih dahulu Nisak ditampung di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. 

Sebelum menempuh pendidikan di Sudan, Nisak menempuh pendidikan di Jogjakarta, dan kemudian mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Sudan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved