Malang Plaza Terbakar
Tujuh Saksi Kebakaran Malang Plaza Diperiksa Polisi, Begini Keterangannya
Tujuh saksi itu yang diperiksa terdiri atas satu orang teknisi, tiga orang pengamanan dan tiga orang petugas kebersihan Mal Malang Plaza.
Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG - Polisi menjelaskan kronologis kebakaran Mal Malang Plaza setelah meminta keterangan dari tujuh saksi. Tujuh saksi itu terdiri atas satu orang teknisi, tiga orang pengamanan dan tiga orang petugas kebersihan Mal Malang Plaza.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febriyanto Prayoga mengungkapkan, tujuh orang saksi itu dimintai keterangan karena mereka diduga sebagai pihak yang pertama kali melihat kobakaran api. Berdasarkan keterangan yang didapat, petugas keamanan telah memerika kondisi mal mulai lantai satu hingga tiga pada malam sebelum terjadi kebakaran.
Semuanya terlihat baik-baik saja. Tidak ada hal yang mencurigakan. Awal mulai diketahuinya kebakaran ketika petugas keamanan berada di lantai dasar setelah memeriksa mal berlantai tiga itu.
"Saat mereka berada di lantai dasar, terdengar suara barang terbakar. Petugas mendengar suara aneh, kemudian mereka naik. Di lantai dua aman, ketika hendak ke lantai tiga, ternyata api sudah besar," terangnya.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 1.00 dini hari. Petugas keamanan mengaku tidak mengetahui api berasal dari mana. Pasalnya, mereka segera bergegas menghindari kobakaran api yang membesar di lantai tiga. Saat api membara, petugas keamanan, berdasarkan keterangan kepada polisi, memberi tahu penghuni kost yang berada di dekat Malang Plaza.
"Setelah itu, warga yang ada di kostan keluar. Petugas juga menghubungi pemadam kebakaran, makannya tidak ada korban jiwa.
PMK datang antara 5 hingga 10 menit setelah adanya laporan," jelasnya.
Polisi masih mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk diuji lab. Bayu menjelaskan, Tim Labfor Polda Jatim yang didampingi petugas dari Polresta Malang Kota dan Polsek Klojen telah mengumpulkan sejumlah barang dari lokasi kejadian untuk diuji laboratorium. Barang bukti yang dibawa berdasarkan keterangan dari Bayu berupa barang-barang yang terbakar.
"Tadi ada beberapa contoh barang yang diambil Tim Labfor. Saya tidak bisa jelaskan untuk apa, petugas Labfor yang lebih tahu," terangnya.
Hasil uji lab nanti akan memberikan petunjuk faktor terjadinya kebakaran. Ketika ditanya tentang force majuere, Bayu menegaskan pihaknya belum bisa menjelaskan tentang hal tersebut.
"Saya tidak bisa jelaskan, nanti hasil Labfor yang bicara," paparnya.
Polisi akan meminta keterangan pihak manajemen. Jika dimungkinkan pada pekan ini, pihak manajemen akan dimintai keterangan pada Jumat atau pekan depan. Setelah meminta keterangan pihak manajemen, polisi juga akan meminta keterangan sejumlah korban.
"Kami masih komunikasi, kalau korban siap, kami akan mintai keterangan," ungkapnya.
Wali Kota Malang, Sutiaji saat dikonfirmasi menjelaskan, jumlah korban yang telah mendaftar ke Pemkot Malang per Kamis (4/5/2023) tercatat sebanyak 166 pada pukul 11.00 WIB. Jumlah data itu disebut Sutiaji berbeda dari manajemen.
"Kalau data dari manajemen berjumlah 176," ungkapnya.
Sejauh ini, berdasarkan laporan yang masuk, taksiran kerugian yang dialami akibat peristiwa kebakaran itu mencapai Rp 130 miliar. Angka tersebut masih belum pasti. Garis polisi masih berada di lokasi kejadian sehingga belum diketahui keseluruhan barang-barang yang terbakar oleh manajemen dan pemilik lapak. (Benni Indo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.