Berita Surabaya Hari Ini
Pemuda Turki Naik Motor Ninja 250 CC Lewat Gerbang Jalan Tol Waru, Sidoarjo
Satuan PJR Ditlantas Polda Jatim menghentikan lelaki asal Istanbul, Turki, bermotor Kawasaki Ninja 250 cc yang melintasi ruas jalan Gerbang Tol Waru.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Satuan PJR Ditlantas Polda Jatim menghentikan lelaki asal Istanbul, Turki, bermotor Kawasaki Ninja 250 cc yang melintasi ruas jalan Gerbang Tol Waru, Selasa (30/5/2023) sekitar pukul 18.35 WIB.
Pemotor berkemeja lengan pendek warna hitam, bercelana panjang, dan bersepatu putih itu bernama Mohamed Yousef Ahmed (23). Ia tercatat dalam tanda pengenal yang dibawanya, berkebangsaan Libya.
Anggota Unit PJR Jatim II Ditlantas Polda Jatim Ipda Imam mengatakan, pemotor itu melenggang santai melintasi ruas Tol Sidoarjo kawasan Waru, dan berhasil dihentikan petugas pengawasan tol, setibanya di Gerbang Tol Waru.
Saat dimintai keterangan, ternyata Yousef berangkat dari kediaman temannya, berinisial MAK (21) yang tinggal di kawasan perumahan, Jalan Raya Trosobo KM 23 Bringin Bendo, Bringin Kulon, Trosobo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Yousef bertujuan untuk jalan-jalan di Kota Surabaya, seraya berkunjung dan berbelanja di Mal Tunjungan Plaza (TP) kawasan Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya.
Kemudian, selama bermotoran, Yousef mengandalkan aplikasi penunjuk jalan Google Maps, sebagai cara untuk memandunya berkendara hingga ke lokasi tujuan.
Namun, diduga Yousef mengaktivasi fitur mode pemandu jalan untuk kategori pengendara roda empat.
Tak pelak, Imam mengatakan, Yousef diarahkan melintasi ruas jalan tol yang tentunya tidak diperuntukkan dilintasi kendaraan roda dua.
"Tersasar karena Google Maps. STNK mati, awalnya gak bawa STNK, dia mau ke Medaeng lewat ke Tol Sidoarjo. Di depan kantor PJR distop sama rekan tol gerbang. Akhirnya diarahkan ke sini," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (30/5/2023).
Kemudian, saat diperiksa kelengkapan surat sebagai tanda keabsahan kelayakan mengemudi.
Imam mengatakan, ternyata Yousef tidak dapat menunjukkan STNK dari motor tersebut.
Dan juga tidak memiliki surat yang menandakan keabsahan kelayakan kemampuan mengemudikan motor.
"Saya cek di aplikasi Samsat ternyata pajak mati 2019. Dan STNK mati bulan 2 (februari) tahun 2023," ungkapnya.
Saat dimintai keterangan lebih mendalam. Ternyata motor berbodi besar pabrik Jepang itu, dipinjam oleh Yousef dari seorang temannya; MAK, yang merupakan warga Indonesia, dan tinggal di perumahan Taman, Sidoarjo tersebut.
Setelah meminta MAK mendatangi markas PJR tersebut, melalui sambungan telepon. Didapatkan informasi lebih lengkap bahwasanya, WNA tersebut baru sepekan berada di Indonesia.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.