Sensasi Berenang di Puncak Bukit Gandrung, Kediri, Hawanya Sejuk dan Tiketnya Murah

SURYAMALANG.COM  - Wisata Bukit Gandrung (WBG) di Desa Medowo Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Jatim, menawarkan  segarnya hawa pegunungan sekaligus berenang.

Area wisata ini memiliki kolam renang bersih dari sumber air pegunungan. Dua kolam berada di ketinggian dengan view pegunungan semakin membuat suasana makin segar. Kabur khas pegunungan akan terus tergambar di sini. 

Tiket masuk sangat terjangkau. tarif parkir mobil Rp 10.000 dan motor Rp 5.000. Kemudian ada wahana lain flying fox dan lainnya dengan tiket tersendiri. Yang paling favorit adalah kolam renang yang tiketnya Rp 12.500 per orang atau per anak. 

Selain itu, dalam suasana dingin bisa menyantap aneka makanan, camilan, gorengan, hingga makanan olahan dan kemasan juga tersedia lengkap di sini. Harganya terjangkau. Air mineral tetap dijual Rp 3.000. semua Bisa dinikmati di banyak gazebo teduh dan cafe tongkrongan yang keren. Fasilitas toilet dan Musala juga komplit. 

Sejuknya udara itu sudah dirasakan saat pengunjung melintasi hutan jati di sepanjang jalan menuju lokasi. Hamparan hijau sawah dan kanan kiri pepohonan bikin suasana makin adem. Aspal mulus. Hanya 2 KM menjelang lokasi saja yang aspalnya sedikit terkelupas. Maklum aspal lama.

Jalan terus menanjak dari Pasar Kandangan. Sekitar 1 KM menjelang, ada dua tanjakan terjal. Medan jalannya cor. Namun aman. Parkir luas.

Lokasi WBG hanya berjarak sekitar 15 menit dari pusat kota Kecamatan Kandangan. Lokasinya memang berada di area perbukitan perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri. Tapi view nya bikin betah. Spot foto di gardu pandang berlatar pemandangan indah pegunungan di ketinggian. 

Untuk sampai ke lokasi. Pengunjung bisa memanfaatkan aplikasi pencarian alamat atau cukup melihat papan petunjuk jalan. Setiap pertigaan dan tikungan ada tulisan, "Wisata Medowo". Sebab lokasi Bukit Gandrung memang berada di perbukitan.

Yulianto, salah satu petugas Wisata Bukit Gandrung (WBG) menuturkan destinasi wisata itu dikelola pihak desa. Kepala Desa Medowo Sujarwo yang menghibahkan lahan di perbukitan untuk Pengambangan WBG.

"Wisata ini dibangun pada 2019. Saat ini alhamdulillah makin digandrungi pengunjung. Pandemi tutup dan buka kembali Desember 2021 sampai sekarang," kata Yulianto. (Faiq)