Viral Penumpang KRL Dipaksa Turun karena Anak Rewel, Situasi Sebenarnya Versi KCI Terungkap
Viral penumpang KRL dipaksa turun karena anak rewel, situasi sebenarnya versi KCI terungkap.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, - Situasi sebenarnya penumpang KRL dipaksa turun karena anak rewel baru-baru ini diungkap pihak Kereta Api.
Kereta Commuter Indonesia (KCI) buka suara mengenai narasi dalam video viral yang menyebut petugas mengusir ibu-ibu dan anaknya dari kereta.
Menurut KCI, kondisi yang terjadi justru sebaliknya, si petugas berusaha membantu ibu-ibu tersebut.
Diketahui dalam video viral terlihat seorang ibu naik kereta KRL (Kereta Rel Listrik) sambil membawa anak.
Anak tersebut terlihat rewel dan menangis tanpa henti sampai ibunya kewalahan untuk menenangkan.

Lalu tak berselang lama ada petugas datang dan terlihat si ibu akhirnya turun dengan menggendong anaknya yang masih menangis.
Baca juga: Video Viral Penumpang KRL Berbuat Asusila, Tangan Penumpang Pria Dimasukan ke Dalam Jaket Wanita
Artikel Tribunnews 'Viral Video Penumpang KRL Disebut Diturunkan gegara Anaknya Rewel'.

Lalu video tersebut beredar di media sosial dengan narasi "Kasian banget, sampai diturunin grgr anaknya rewel".
Merespons hal tersebut, pihak Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberikan penjelasan.
Menurut Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (11/6/2023).
Leza menceritakan, awalnya petugas keamanan (WALKA) KAI Commuter sedang menjalankan tugasnya.
Lantas, di dalam rangkaian kereta melihat seorang anak menangis dari Stasiun Bojong Gede sampai Stasiun Depok.
Selama perjalanan, ibu itu berusaha menenangkan anaknya, namun sang anak tetap menangis.
Leza menjelaskan, petugas berusaha membantu si ibu tersebut.
"Petugas kami berusaha membantu ibu tersebut untuk menenangkan anaknya, sia-sia" kata Leza dalam keterangannya, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Rabu (14/6/2023).
"Anaknya makin menangis dan meronta-ronta," imbuh Leza.
Namun, lanjut Leza, narasi pada video viral itu keliru.
Leza menerangkan, ibu tersebut turun di Stasiun Depok atas kehendaknya sendiri.
Sehingga, kata Leza, si ibu bukan diturunkan petugas.
"Tiba di Stasiun Depok, akhirnya sang ibu memutuskan untuk turun, menenangkan buah hatinya. Lalu, menanyakan kepada petugas commuterline tujuan Manggarai," jelas Leza.
Himbauan Tidak Bicara di KRL
Sebelumnya, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan pernah menjelaskan sederet aturan naik KRL.
Leza Arlan menerangkan penumpang diimbau tidak mengobrol dan bertelepon di KRL.
“Iya betul (tidak boleh mengobrol),” ujar Leza kepada Kompas.com (5/7/2022).
Lebih lanjut, Leza mengatakan pihak KAI Commuter menyarankan seluruh pengguna KRL untuk tidak berbicara satu sama lain entah itu secara langsung atau lewat telepon.
“KAI Commuter mengimbau kepada seluruh pengguna KRL untuk tidak berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon atau pun secara langsung sepanjang perjalanan menggunakan KRL,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa.
Selain itu, Leza juga meminta seluruh penumpang untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang berlaku. Semua itu dilakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama.
Aturan naik KRL Terbaru
Sementara mulai 12 Juni 2023, penumpang KRL Commuter Line tidak lagi diwajibkan memakai masker saat menggunakan moda transportasi rel ini.
Aturan naik KRL tidak wajib memakai masker ini berlaku untuk penumpang Commuter Line Perkotaan maupun Commuter Line Aglomerasi.
Hal ini seiring dengan diberlakukannya Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan, Nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang Dengan Transportasi Kereta Api Pada Masa Transisi Endemi Covid-19.
Dalam SE tersebut, seluruh penumpang KRL juga dianjurkan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai booster kedua atau dosis keempat.
Terutama bagi masyarakat yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19.
Meski demikian, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengimbau seluruh penumpang KRL Commuter Line tetap memakai masker selama perjalanan maupun di area stasiun untuk kesehatan bersama.
Terlebih untuk penumpang KRL yang sedang dalam keadaan tidak sehat atau berisiko Covid-19 seperti sedang batuk dan flu.
Anne Purba juga mengimbau seluruh penumpang untuk menerapkan protokol kesehatan dengan tetap membawa hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun secara berkala.
"KAI Commuter juga mengharapkan kerja sama seluruh pengguna Commuter Line untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat di perjalanan maupun di area stasiun" ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (12/6/2023).
"Diharapkan dengan terus menerapkan protokol kesehatan dan prilaku hidup sehat, kita bisa menciptakan transportasi yang sehat, aman dan nyaman" imbuh Anne Purba.
"Serta terus bisa terus bergerak produktif," lanjutnya.
Anne Purba mengungkap untuk menjamin kesehatan para penumpang, KAI Commuter secara rutin melakukan pembersihan setelah rangkaian kereta selesai berdinas.
Selain itu, upaya pembersihan juga dilakukan oleh petugas on trip cleaning service selama di dalam perjalanan kereta.
"Hal tersebut kami lakukan sebagai upaya untuk mewujudkan perjalanan Commuter Line yang sehat, aman dan nyaman," tutur Anne Purba.
Artikel Kompas.com 'Mulai Hari Ini, Naik KRL Commuter Line Tidak Wajib Pakai Masker'.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
penumpang KRL dipaksa turun karena anak rewel
penumpang KRL dipaksa turun
Kereta Commuter Indonesia (KCI)
video viral
kereta KRL
suryamalang
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Habis Rumahnya Dijarah Kini Ahmad Sahroni Dinonaktifkan Partai NasDem |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Sri Mulyani Naik Belasan Persen Tiap Tahun, Desember 2024 Tercatat Punya Rp 92 M |
![]() |
---|
KONDISI Rumah Sri Mulyani Usai Dijarah Massa, Kini Ada Prajurit TNI Siap Berjaga |
![]() |
---|
Cek Kalender 2025: Penanggalan Jawa Minggu Kliwon 31 Agustus 2025, Neptu, Pasaran, Weton, Wuku |
![]() |
---|
Sri Mulyani Kena Giliran Penjarahan Massa di Jakarta, Warga Bawa Lukisan, Guci hingga Kursi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.