Liga Indonesia

PSSI Terjerat Hutang Hampir Rp 100 Miliar dari Tagihan Masa Pengurus Lama, Rinciannya Diungkap

Tagihan hutang yang mendekati nominal sebesar Rp 100 miliar itu diketahui berasal dari aktivitas di masa kepengurusan PSSI yang lama.

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
surya/tribunnews.com
Logo PSSI 

SURYAMALANG.COM - Federasi sepak bola Indonesia, PSSI sudah terjerat hutang yang nilainya hampir mencapai Rp 100 miliar.

Tagihan hutang yang mendekati nominal sebesar Rp 100 miliar itu diketahui berasal dari aktivitas di masa kepengurusan PSSI yang lama.

Kini pengurus PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir harus menghadapi dan membayarkan hutang-hutang itu.

Baca juga: Keputusan PSSI Sebut Shin Tae-yong Pegang Timnas Senior dan U-23, Indra Sjafri Pegang Timnas U-20

Terungkap jika tagihan hutang ke PSSI itu diantaranya dari biaya-biaya FIFA match Game hingga proses naturalisasi seorang pemain.

Adanya tagihan hutang PSSI hampir sebesar Rp 100 miliar diungkapkan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco), PSSI, Arya Sinulingga.

"Puluhan miliar, kisarannya tipis-tipis lah, hampir Rp 100 miliar. Tapi enggak sampai lah, di bawah dikit lah, ya sekitar segitu lah ( Rp 100 miliar),"" ucap Arya Sinulingga saat ditemui di Stadion Madya, Senayan Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).

Menurut Arya Sinulingga, utang tersebut berasal dari berbagai tagihan.

Rinciannya, diantaranya seperti hotel penginapan timnas saat pemusatan latihan (TC), biaya tiket, hingga ada akomodasi untuk salah satu pemain naturalisasi.

Arya Sinulingga tidak menjelaskan siapa sosok pemain naturalisasi tersebut.

Diduga Justin Hubner yang dimaksud.

Justin Hubner batal dinaturalisasi lantaran terdapat laporan bahwa yang bersangkutan meminta uang, namun tidak bisa disanggupi PSSI.

"Ada pemain naturalisasi, datang ke sini diundang, dibilang, kamu bayar dulu ya, datang dia ke sini dia bayar dulu, abis itu dia balik, enggak dibayar-bayar juga."

"Mau tiket akomodasi semua ga dibayar, dan ada sesuatu yang dijanjikan untuk agen pemain juga, itu tak dibayar."

"Ya harus dibayar ini, kalau enggak dibayarkan dia enggak mau main."

"Karena itu dijanjikan sama yang lama (pengurus PSSI sebelumnya), maka kita harus lakukan," sambung Arya Sinulingga.

Arya Sinulingga mengisyaratkan bahwa beban utang yang harus dibayarkan ini berasal dari kepengurusan lama.

"Kan kita belum pernah melakukan naturalisasi, membereskan iya, ini contoh-contohnya," tutur Arya Sinulingga.

"Jadi mohon dimaklumi kenapa kami terpaksa bertahap bayarnya, karena hutangnya puluhan miliar, uang tak ada."

Iwan Bule, Ketum PSSI yang Diminta Mundur Presiden Madura United
Iwan Bule, Ketum PSSI yang Diminta Mundur Presiden Madura United (SURYAMALANG.COM/Instagram @mochamadiriawan84)

Arya Sinulingga juga mengungkap bagaimana tagihan hutang itu mempersulit gerak pengurus dalam menjalankan program-program.

Salah satu contoh kesulitan yang didapat pengurus PSSI karena hutang yang belum dibayar itu yakni saat melangsungkan FIFA Match Day.

Arya Sinulingga menjelaskan, pada FIFA Matchday Maret 2023, PSSI harus memutar otak saat mendatangkan Burundi.

PSSI harus mencari jasa jemput alternatif lain karena tagihan yang sebelumnya masih nunggak.

"Kayak kemarin ada pertandingan-pertandingan, ada hak siar, tapi kan harus bayar juga untuk laga berikutnya, kayak Burundi itu kan rugi, karena menghadirkan mereka memang pake daun? itu pake apa?," ujar Arya Sinulingga.

"Dia (penyedia jasa travel) bilang bayar hutang dulu, terpaksa gue cari travel lain, Pak Erick minta begitu," sambung Arya Sinulingga.

Arya Sinulingga berjanji PSSI akan segera merampungkan permasalahan hutang ini.

"Karena itu konsekuensi kami jadi kami harus bertahap membayarnya," ucap Arya Sinulingga.

"Makanya pa Erick ini selalu basisnya setiap kegiatan harus ada untung," kata Arya Sinulingga.

Kini PSSI memprioritaskan untuk membayar tagihan perangkat pertandingan pada turnamen mini timnas U-20 Indonesia pada medio Februari 2023.

"Misal perangkat pertandingan, wasit (termasuk yang U-20 kemarin mini turnamen), itu jadi prioritas kami, walaupun ini masih bertahap," kata Arya Sinulingga.

"Tapi Pak Erick sudah arahkan supaya kita mulai membayar hutang tapi yang memang menyangkut hidup orang."

"Wasit yang belum dibayar dan perangkat pertandingan," tutupnya.

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved