Jadwal MotoGP Inggris 2023 Live Trans 7, Kekhawatiran Casey Stoner terhadap Teknologi Aerodinamika

SURYAMALANG.COM - Jadwal MotoGP 2023 sesi Race MotoGP Inggris 2023 di Sikuit Silverstone bisa ditonton Gratis via Siaran Langsung Trans 7 dan TV Online mulai 4 - 8 Agustus 2023. Peringatan Stoner Soal Honda dan Yamaha.

Siaran Langsung MotoGP 2023 sesi Free Practice mulai Jumat (4/8/2027), Kualifikasi maupun Race bisa ditonton melalui Live Streaming Trans 7 delay, Live Streaming Vision dan Live Streaming TV Online di laman www.trans7.co.id serta www.MotoGP.com.

Balapan di Jadwal MotoGP 2023 akan kembali tayang via Siaran Langsung di Trans 7 atau Live Streaming MotoGP.

Mantan pembalap MotoGP, Casey Stoner, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Honda dan Yamaha mengenai kemajuan teknologi aerodinamika yang terlalu pesat.

Stoner memperingatkan bahwa kedua pabrikan Jepang tersebut berisiko mengalami nasib serupa dengan Suzuki Ecstar, yang akhirnya memutuskan untuk meninggalkan MotoGP pada tahun 2023 karena kesulitan mengikuti perkembangan era saat ini.

Pengembangan aerodinamika telah menjadi perdebatan panjang, terutama karena risiko yang dihadapi oleh para pembalap. Meskipun motor dapat mencapai kecepatan tinggi, risiko yang melekat pun tidak bisa diabaikan. Beberapa orang berpendapat bahwa dengan aerodinamika yang baik, siapa pun bisa menjadi juara, sementara keterampilan pembalap menjadi faktor yang kurang relevan.

Salah satu titik perdebatan yang mencuat adalah penggunaan swing arm oleh tim Ducati, yang dianggap ilegal. Selain kontroversi ini, dari segi finansial, pengembangan aspek aerodinamika juga membutuhkan dana yang cukup besar. Pabrikan Eropa, terutama Ducati, sangat mengutamakan pengembangan aerodinamika ini, yang akhirnya membuat Desmosedici GP menjadi motor yang sangat tangguh di grid.

Namun, pabrikan Jepang, terutama Honda dan Yamaha, memiliki pandangan yang berbeda mengenai kemajuan aerodinamika dan prinsip mereka dalam balapan MotoGP. Casey Stoner, yang dua kali menjadi juara dunia dengan Ducati dan Repsol Honda, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dua pabrikan Jepang tersebut.

"Saya tidak berpikir Honda dan Yamaha harus disalahkan atas situasi saat ini," ujar Stoner, dilansir dari Speedweek. "Sebaliknya, saya pikir peraturan telah diubah untuk membantu pabrikan Eropa dengan aerodinamika mereka."

Stoner pernah mengalami karier di masa ketika pengembangan aerodinamika sangat dibatasi. Namun, seiring berjalannya waktu, aturan telah berubah dan kemajuannya terlalu pesat. "Beberapa tahun yang lalu, diputuskan untuk melarang semua alat bantu aerodinamis, tetapi kemudian rencana ini tiba-tiba dibatalkan lagi," kenang Stoner.

Menurut Stoner, situasi ini mengkhawatirkannya dan membuatnya berpikir bahwa Honda dan Yamaha juga dapat meninggalkan MotoGP seperti yang dilakukan oleh Suzuki. "Sepeda motor sekarang bagaikan mobil Formula 1 dengan roda dua," ungkap Stoner.

Stoner juga mengungkapkan keraguan tentang penekanan yang terlalu besar pada aspek aerodinamika dalam perkembangan MotoGP. Selain menguras banyak sumber daya, pengembangan aerodinamika juga lebih sulit dilakukan di Jepang dibandingkan di Eropa. "Menurut pendapat saya, seharusnya tidak ada winglet dan hal serupa seperti itu," tambahnya.

Meskipun Stoner menyampaikan kekhawatirannya, dia menyadari bahwa sulit untuk mengetahui dengan pasti apa yang ada di pikiran pembuat keputusan di pabrikan Jepang. Namun, ia berharap bahwa Honda dan Yamaha tidak akan mengalami kesulitan dan tidak ingin mengikuti perkembangan aerodinamika yang terlalu cepat.

Perkataan Stoner ini menunjukkan keprihatinan terhadap masa depan Honda dan Yamaha dalam kancah MotoGP yang semakin kompetitif."

Live Streaming MotoGP