Bank Tugu Artha Kota Malang Butuh Modal di Atas Rp 15 Miliar

SURYAMALANG.COM, MALANG - BPR Tugu Artha butuh suntikan modal di atas Rp 15 miliar untuk mengembangkan usahanya.

Saat ini bank milik Pemkot Malang tersebut masih belum sebanding dengan bank konvensional lain.

Direktur Utama PT BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang, Nyimas Nunin Anisah Baidury mengatakan pihaknya sedang membenahi banyak hal. Apalagi BPR Tugu Artha Sejahtera sempat seperti mati suri.

"Posisi kami memang belum seberapa dibanding bank lain, tapi kami tetap melakukan terobosan baru untuk pencapaian yang lebih baik. Di antaranya dengan produk virtual account & mobile collection," kata Nyimas kepada SURYAMALANG.COM, Senin (31/7).

Pasal 17 Perda nomor 12/2019 menyebutkan modal dasar PT BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang ditetapkan sebesar Rp 15 miliar.

Wali Kota Malang, Sutiaji menilai suntikan modal Rp 15 miliar tersebut perlu ditingkatkan sampai Rp 50 miliar.

"Saya yakin pendapatan BPR Tugu Artha akan bertambah sampai akhir tahun," ujar Sutiaji.

Sutiaji mengakui Bank Tugu Artha telah banyak berbenah. Kehadiran virtual account & mobile collection termasuk upaya untuk menjangkau masyarakat Kota Malang lebih luas.

"Dulu masih konvensional, tapi sekarang meyesuaikan tuntutan pasar. Penyertaan modal itu bisa bertahap. Sesuai Perda, penyertaan modal Rp 15 miliar. Bank juga bisa mengandalkan penyertaan modal di luar kami. Semoga pendapatan bersih tahun ini sampai Rp 3 miliar," kata Sutiaji.

Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono mendukung jika Pemkot ingin menambah penyertaan modal ke BPR Tugu Artha.

"Tapi, Pemkot tidak bisa memberi penyertaan modal lagi sampai ada perubahaan Perda," ujar Trio.