Travelling
Bukit Semar di Mojokerto Hanya 933 Meter Tapi Panoramanya Setara Gunung Rinjani atau Argopuro
Puncak Bukit Semar setinggi 933 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu tak kalah dengan Puncak Sembalun Gunung Rinjani maupun Taman Hidup Argopuro.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Wisata pendakian Bukit Semar di Desa Dilem Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memiliki panorama yang eksotis.
Meski belum populer di kalangan pendaki namun Bukit Semar ternyata memiliki pemandangan yang memanjakan mata dengan latar belakang hijau Pegunungan Anjasmoro.
Pemandangan di puncak Bukit Semar setinggi 933 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu tak kalah dengan Puncak Sembalun Gunung Rinjani maupun Taman Hidup di Argopuro.
"View di puncak Bukit Semar sangat bagus dengan pemandangan Gunung Anjasmoro. Kalau foto di puncak seperti foto yang diedit padahal itu asli pemandangan Bukit Semar," ucap Kades Dilem, Heru kepada Surya.co.id, Senin (7/8/2023).
Heru mengatakan pendakian Bukit Semar saat ini resmi dikelola Tahura Raden Soerjo dan Pemdes Desa Dilem.
Asal usul Bukit Semar mulai digunakan untuk pendakian namun tidak resmi pada Tahun 2018.
Awalnya, mayoritas pemuda Karang Taruna Desa Dilem memiliki basic kecintaan terhadap pendakian gunung atau pecinta alam.
Pemuda Karang Taruna akhirnya membuka jalur dan memiliki lokasi puncak yang dapat digunakan untuk Ngecamp.
"Dinamakan Bukit Semar karena bentuknya menyerupai Semar Turu (Tidur) dan ketinggiannya 933 Mdpl sehingga dinamakan pendakian bukit," jelasnya.
Ia mengungkapkan seiring perjalanan Pemdes dan Tahura berupaya untuk menjadikan kawasan Bukit Semar sebagai wisata.
Pendakian Bukit Semar akhirnya resmi dijadikan wisata yang bekerjasama dengan Tahura, pada 2023.
SURYAMALANG.COM - Update Berita Terkini Malang Raya dan Jawa Timur

"Jadi eksplorasi sudah mulai 2018 itu namun legalitas wisata resmi pendakian Bukit Semar baru diterima pada 16 Mei Tahun 2023. Untuk registrasi sepenuhnya dikelola Tahura dan Parkiran oleh Karang Taruna Desa Dilem," bebernya.
Tiket masuk pendakian Bukit Semar Rp.7000 untuk satu malam Camping. Jalur pendakian Bukit Semar cukup menantang cocok untuk pendaki pemula.
Ada tiga pos pendakian di Bukit Semar. Jarak pos registrasi ke Pos 1 hingga puncak masing-masing sekitar satu kilometer.
"Kalau pos 3 ke puncak dekat sekitar 500 meter untuk estimasi pendakian dari pos registrasi ke Puncak Bukit Semar kurang lebih normal dua jam. Sedangkan pendaki pemula estimasi 2,5 jam, kalau pendaki pro bisa 1,5 jam," bebernya.
Menurut Heru, paling ramai pendakian di Bukit Semar saat Weekend mulai Jumat, Sabtu dan Minggu. Camping Ground di Puncak Bukit Semar bisa menampung sekitar 50 tenda.
"Yang ditawarkan keindahan alam di Puncak Bukit Semar apalagi saat sunrise, pemandangannya luar biasanya dengan view Gunung Anjasmoro," terangnya.
Diungkapkan Heru, wisatawan dapat menikmati sumber mata air di Sendang Nambi yang airnya bisa langsung dikonsumsi. Lokasi Sendang Nambi ada di Pos 1 mengarah ke Pos 2.
"Itu airnya layak konsumsi tanpa direbus sudah dites. Hanya ada satu mata air di Sendang Nambi itu. Kalau lintasan pendakian cocok untuk pendaki pemula tidak terlalu menanjak yang cukup menanjak menuju pos 2 itu sampai menuju puncak," ujarnya.
Ia menargetkan dengan memperkuat kolaborasi dengan Tahura, Pemdes dapat menjadikan Desa Dilem sebagai desa wisata.
Keberadaan wisata Bukit Semar tentu sangat bermanfaat dapat mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Pemdes juga mengembangkan UMKM dan pusat oleh-oleh khas Desa Dilem untuk menunjang wisata Bukit Semar.
"Harapannya wisata Bukit Semar bisa mendongkrak perekonomian masyarakat dan memajukan Desa Dilem khususnya," pungkasnya.
Wisatawan asal Surabaya sekaligus dosen pendamping dari Petra Christian University, Ribut Basuki mengaku Desa Dilem memiliki potensi sebagai desa wisata apalagi ditunjang dengan Bukit Semar.
"Saya mendaki ke Bukit Semar memang pemandangan di puncak sangat bagus dan sudah ramai apalagi saat Weekend," ungkapnya.
Ribut mengatakan ia sempat mendaki ke atas bukit itu. Meski kondisi terengah-engah hingga akhirnya sampai ke Puncak Bukit Semar.
"Saya sempat naik ke puncak Bukit Semar ya Ngos-ngosan sampai sana 4 jam. Jalur pendakian cukup menantang, awalnya landai terus semakin menanjak tapi memang sebanding dengan pemandangannya," jelasnya.
Menurut Ribut, pendakian Bukit Semar cocok untuk pecinta alam dan wisatawan yang suka mendaki gunung tetapi dengan jarak tempuh yang tidak terlalu lama.
"Jadi malam mendaki sampai Puncak Bukit Semar buat tenda menunggu sunrise. Yang paling suka ya pemandangan saat sunrise dan tidak ada kamera yang bisa betul-betul merepresentasikan keindahan sunrise di Bukit Semar. Malamnya itu bisa lihat Mojokerto dari ketinggian," tandasnya.
Ada yang Baru di Pemandian Air Panas Cangar, Hadirkan Layanan VIP ala Jacuzzi yang Lebih Privasi |
![]() |
---|
Viral Kebun Bunga Hortensia di Sumberbrantas Kota Batu, Pemilik : Sebetulnya Bukan Tempat Wisata |
![]() |
---|
Keliling Selat Bali Naik Kapal Listrik Mewah di Banyuwangi, Cuma Bayar Rp 79 Ribu |
![]() |
---|
Pantai di Atas Bukit 1300 Mdpl, Sky Beach Pilihan Menarik Wisawatan di Trawas Mojokerto |
![]() |
---|
Jelang Nataru, Pusat Oleh-Oleh Makutoromo 3 Probolinggo Hadir di The Bentar Beach |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.