Breaking News

Travelling

Pariwisata Bukit Semar di Mojokerto Terbantu KKN Mahasiswa Asing dari 6 Negara

Mahasiswa enam negara dalam KKN Internasional Petra Christian University Surabaya bantu program non fisik rebranding UMKM keripik Mekar-Jaya

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yuli A
mohammad romadoni
WISATA BUKIT SEMAR - Anggota TKM Mawar Melati mengajak bule-bule yang merupakan mahasiswa KKN internasional untuk mempromosikan oleh-oleh keripik dan produk-produk Desa Dilem, Gondang, Mojokerto. 

Anggota TKM Mawar Melati juga mendapat pengalaman dari mahasiswa enam negara dalam KKN Internasional Petra Christian University Surabaya, yang meliputi program non fisik rebranding UMKM keripik Mekar-Jaya di Desa Dilem.

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Masyarakat di Desa Desa Dilem Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto kini mengembangkan usaha kuliner untuk menunjang wisata Bukit Semar.

Kuliner khas oleh-oleh dari Desa Dilem salah satunya adalah snack lokal atau sajian keripik dalam kemasan.

Keripik kemasan itu dikembangkan melalui Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mawar Melati dengan melibatkan dan memperdayakan masyarakat setempat.

Anggota TKM Mawar Melati itu beranggotakan 13 warga Desa Dilem yang mayoritas adalah emak-emak. 

Kepala Desa Dilem, Heru mengungkapkan TKM Mawar Melati mengembangkan Kampung Pusat Oleh-oleh keripik yang dimulai sejak 2022 lalu.


"Tujuannya terpenting adanya TKM nantinya dibuat pusat oleh-oleh aneka keripik, untuk menunjang pariwisata terutama wisata Bukit Semar di Desa Dilem," jelasnya, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Bukit Semar di Mojokerto Hanya 933 Meter Tapi Panoramanya Setara Gunung Rinjani atau Argopuro

Wisata pendakian Bukit Semar di Desa Dilem Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
Wisata pendakian Bukit Semar di Desa Dilem Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (mohammad romadoni)


Ia mengungkapkan Desa Dilem memiliki banyak potensi wisata dan ekonomi kreatif.


Rencananya, Pemdes melalui Bumdes juga akan mengembangkan usaha air kemasan yang bekerjasama dengan perusahaan.


Ada mata air murni yakni Sendang Nambi yang lokasinya berada di pos 1 pendakian Bukit Semar.


"Sendang Nambi di Pos 1 Bukit Semar itu yang menghidupi dua desa yaitu Desa Dilem dan Desa Kalikatir. Itu yang rencananya kita kembangkan untuk usaha Bumdes menjadi air kemasan," bebernya.


Menurut Heru, pertimbangan Bumdes untuk mengembangkan usaha itu lantaran air di Sendang Nambi layak konsumsi meski tanpa dimasak.


"Itu airnya layak konsumsi tanpa direbus dan sudah dites. Makanya kita Pemdes rencananya mau membuka usaha Bumdes air kemasan yang bekerjasama dengan perusahaan," ungkapnya.


Pemdes juga berencana akan membuat  kandang ternak terpadu untuk menjaga lingkungan Desa Dilem sebagai desa wisata. Sebab, kandang sapi milik warga berada di depan rumah.


Pihaknya juga berkolaborasi dengan Tahura untuk pengembangan wisata di Bukit Semar.


Saat ini status Desa Dilem merupakan desa maju dan masih banyak proses untuk menuju desa mandiri dan desa wisata.


Diketahui, Desa Dilem terletak di perbukitan wilayah paling ujung di Kabupaten Mojokerto yang hanya memiliki satu desa dan satu dusun dengan jumlah 225 jiwa atau 110 kk.


"Targetnya Desa Dilem bisa menjadi desa wisata. Nanti kita kembangkan  wisata desa, kolam renang, wisata edukasi dan lain-lain di TKD termasuk penyewaan kandang terpadu," ucap Heru.


Pengurus sekaligus Bendahara TKM Mawar Melati, Nunung Viliana mengungkapkan usaha keripik merupakan inisiatif warga untuk menunjang pariwisata di Desa Dilem dan sekaligus bermanfaat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
 
"Untuk TKM kami tidak masuk Bumdes dan untuk produk kita diberi nama Mawar Melati," ungkapnya.


Nunung mengatakan banyak varian oleh-oleh keripik khas di Desa Dilem yang kini dikembangkan masyarakat.

SURYAMALANG.COM - Update Berita Terkini Malang Raya dan Jawa Timur

http://suryamalang.com | IG: @suryamalangcom | youtube suryamalang.com
http://suryamalang.com | IG: @suryamalangcom | youtube suryamalang.com (KLIK)


"Ada 13 orang dikelompok kami, ada kripik Talas, singkong, pisang, pare dan juga bayam. Untuk pemasaran di daerah terdekat," pungkasnya.


Anggota TKM Mawar Melati juga mendapat pengalaman dari mahasiswa enam negara dalam KKN Internasional Petra Christian University Surabaya, yang meliputi program non fisik Rebranding UMKM keripik Mekar-Jaya di Desa Dilem.


Pemdes mengajak bule-bule mahasiswa dari Belanda, Jepang, Korea, Taiwan, Singapura untuk turut mempromosikan produk-produk kuliner aneka keripik tersebut.
Ada sedikit lonjakan pesanan kripik, mungkin blm sepenuhnya dampak yg dirasakan


"Kita sangat terbantu dengan KKN Internasional banyak mahasiswa asing maupun lokal yang turut membantu Rebranding. Ada sedikit lonjakan pesanan kripik, mungkin belum sepenuhnya dampak yang dirasakan," tandas Nunung. 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved