Fakta di Balik Berdirinya Monumen Lokomotif D 301 80

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo meresmikan Monumen Lokomotif D 301 80 di halaman Kantor PT KAI Daop 8 Surabaya yang terletak Jalan Gubeng Masjid nomor 1 Surabaya, Selasa (22/8).

PT KAI mengerjakan Monumen Lokomotif D 301 80 sejak April 2023.

Pembangunan monumen ini untuk mengenang beroperasinya Lokomotif Seri D 301 80 di wilayah kerja perkeretaapian Indonesia mulai tahun 1962.

Djawatan Kereta Api (DKA) mendatangkan lokomotif seberat 28 ton dan bermesin hidrolis seri 2W1L4-15 yang memiliki daya 340 tenaga kuda tersebut dari Pabrik Fried Krupp Jerman sebanyak 80 lokomotif dalam rentang waktu tahun 1962-1963.

"Lokomotif ini pada zamannya melayani KA penumpang maupun barang di Pulau Jawa dan Madura. Lokomotif ini mampu melaju dengan kecepatan 50 KM/jam," kata Luqman Arif, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya kepada SURYAMALANG.COM.

PT KAI menyatakan lokomotif ini tidak siap operasi sejak tahun 2014.

Akhirnya PT KAI Daop 8 Surabaya berinisiatif menjadikan lokomotif tersebut sebagai monumen yang dilengkapi dengan landmark khas Kota Surabaya bertema WOLU RODHA.

WOLU berarti angka delapan yang merepresentasikan jumlah roda di lokomotif tersebut, dan juga jumlah pilar yang terbagi menjadi dua di sisi kanan dan kiri, dan tersambung menyerupai VIADUK.

Desain ini mengadopsi bentuk pintu masuk Monumen Tugu Pahlawan khas Kota Surabaya.

Sedangkan arti dari RODHA berarti roda yang didefinisikan pada roda KA yang berkarakter kuat dan fleksibel.

Secara umum, monumen ini memiliki gambaran pintu masuk Tugu Pahlawan yang terdiri dari satu lengkungan yang tersusun 8 pilar tersambung, dan terpampang dengan elegan Lokomotif D 301 80.

"Ada signage DAOP 8 SURABAYA yang diperindah dengan hiasan taman sebagai bentuk dukungan terhadap penghijauan," terangnya.(Fikri Firmansyah)