Harga Beras di Atas HET, Diskopindag Kota Malang Pastikan Stok Aman

SURYAMALANG.COM, MALANG - Harga beras di Kota Malang di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Diduga kenaikan harga beras ini karena menurunnya produksi beras selama kemarau akibat debit air tidak cukup mengairi sawah.

Saat ini pedagang di Pasar Induk Gadang menjual beras premium seharga Rp 13.700/Kg dan beras medium seharga Rp 12.500/Kg. Sedangkan pedagang di Pasar Kasin menjual beras premium seharga Rp 14.000/Kg, dan beras medium seharga Rp 12.500/Kg.

Melonjaknya harga beras ini menjadi perhatian Pemkot Malang karena Kota Malang merupakan daerah konsumen beras. Saat ini Kabupaten Malang sebagai daerah produsen beras mulai jarang panen.

Mayoritas petani memiliki sawah irigasi dengan ketercukupan air sedang memasuki proses tanam padi. Sedangkan petani lain menanam palawija dengan pertimbangan debit air mulai berkurang.

"Hukum pasar supply and demand berjalan. Karena barang mulai berkurang di pasar mengakibatkan harga naik," kata Eko Sri Yuliadi, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Kamis (24/8).

Eko menjelaskan harga beras naik karena hasil panen mulai menurun. Tapi, Eko memastikan stok beras di Kota Malang dalam kondisi aman.

"Kami dan Bulog akan operasi pasar (OP) untuk menurunkan harga," ujarnya.

8 Daerah

Kota Malang bukan satu-satunya daerah yang harga berasnya naik. Harga beras di delapan daerah di Jawa Timur (Jatim) di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga beras di delapan kabupaten/kota tersebut di atas Rp 11.000/kilogram (Kg).

Perinciannya, harga beras medium di Gresik sebesar Rp 11.666/Kg, Sidoarjo dan Kota Blitar sebesar Rp 11.500/Kg, Kota Pasuruan sebesar Rp 11.300/Kg, Kota Malang sebesar Rp 11.133/Kg, serta Bangkalan, Lumajang, dan Tuban seharga Rp 11.000/Kg.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Iwan memastikan harga rata-rata beras di Jatim tidak melebihi HET. Saat ini HET beras medium sebesar Rp 10.900/Kg. "Harga beras naik hanya di delapan daerah itu. Harga beras rata-rata di Jatim masih Rp 10.433/Kg," kata Iwan, Rabu (24/8).

Disperindag sudah koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan se-Jatim untuk memastikan stok dan distribusi beras medium. Menurutnya, seluruh Dinas Pertanian se-Jatim telah mengkonfirmasi bahwa stok beras di Jatim aman dan tidak ada kelangkaan.

"Riilnya, harga beras di delapan kabupaten/kota itu naik. Diduga kenaikan harga itu dampak dari isu el nino. Tapi prinsipnya, stok beras di Jatim aman," terangnya.

Disperindag juga sudah koordinasi dengan Bulog Divre Jatim. Bulog akan menggelontor bantuan pangan berupa beras ke masyarakat dalam waktu dekat. Stok beras di Jatim sampai Desember.

"Bulog akan menyalurkan beras kepada 3,4 juta penerima dengan masing-masing mendapat 5 Kg beras," imbuhnya.(Benni Indo/Fatimatuz Zahro)