Berita Viral

Viral 3 Bocah SD Asyik Joget di Jalan Tol, Aksi Berbahaya Sampai Polisi Panggil Guru dan Orangtua

Aksi 3 bocah SD asyik joget di jalan tol menjadi viral di media sosial. POlisi sampai turun tangan panggil guru dan orangtua murid.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Instagram
Viral 3 Bocah SD Asyik Joget di Jalan Tol, Aksi Berbahaya Sampai Polisi Panggil Guru dan Orangtua 

SURYAMAMALANG.COM - Aksi 3 bocah SD asyik joget di jalan tol menjadi viral di media sosial. 

Tindakan yang dilakukan 3 bocah SD asyik joget di jalan tok itu tergolong aksi yang berbahaya. 

Pihak kepolisian pun sampai panggil guru dan orangtua dari bocah-bocah SD yang joget di jalan tol itu. 

Aksi bocah-bocah SD bermain di jalan tol itu terjadi di jalan tol Jakarta Cikampek.

Peristiwa tersebut sempat direkam oleh bocah lainnya yang berada di sekitar lokasi.

Rekaman tersebut viral di media sosial dan ramai diunggah sejumlah akun viral, salah satunya akun Instagram @fakta.jakarta.

Diketahui kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (19/8/23), dan siswa tersebut tengah menari di daerah Tol Japek (Tol Jakarta Cikampek) Tol KM 56, Kecamatan Klari, Karawang.

Aksi berbahaya dilakukan oleh sekelompok bocah SD yang berjoget di tengah jalan tol, kejadian tersebut sempat direkam oleh bocah lainnya yang berada di sekitar lokasi.
Aksi berbahaya dilakukan oleh sekelompok bocah SD yang berjoget di tengah jalan tol, kejadian tersebut sempat direkam oleh bocah lainnya yang berada di sekitar lokasi. (Instagram)

“Tiga orang siswa yang memakai baju pramuka nekat masuk ke jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 56,” tulis akun tersebut dalam keterangan unggahannya.

Dalam unggahan video tersebut, tampak tiga orang bocah SD berdiri di pinggir jalan tol.

Saat jalan tol tengah ramai kendaraan melintas dengan kecepatan tinggi, ketiga bocah tersebut tampak berlarian ke tengah jalan tol.

Saat berada di tengah jalan tol, dua dari tiga bocah tersebut seolah mengejek kendaraan yang lewat sembari berjoget.

Tak lama kemudian, mereka berlari lagi ke pinggir tol setelah menunjukan aksi mereka yang tidak pantas ditiru tersebut.

Di atas jembatan penyeberangan orang (JPO), ada beberapa bocah SD lainnya yang sedang duduk santai.

Seorang bocah yang sempat merekam momen tersebut dari JPO menyebut kalau aksi berbahaya ketiga bocah itu akan di viralkan.

“Viralin, viralin ada bocah mau… pengen mod*r,” kata seorang bocah perekam video sembari menunjuk ketiga bocah yang berada di tengah jalan tol.

Aksi berbahaya ini membuat pihak kepolisian bertindak dengan memanggil orang tua dan guru sekolah terkait hal tersebut.

Pasalnya, sekelompok anak SD itu melakukan aksi yang sangat berbahaya dan taruhannya adalah nyawa, apalagi banyak kendaraan yang melintas dengan kecepatan kencang.

"Kemarin kami telepon orang tua dan siswa SD yang sedang joget di tengah Tol Japek (Tol Jakarta Cikampek). Kami minta klarifikasi. Orang tua pelaku juga sudah diberitahu pihak berwajib," kata Kapolsek Klari Kompol Hidayat, Rabu (23/8).

Dilansir dari berbagai sumber, aksi anak SD tersebut ketika pulang sekolah.

Mereka merupakan siswa kelas kelas IV, kelas V, dan kelas VI.

Selain itu pihak kepolisian juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Jasa Marga dan pemerintah desa setempat, soal pembatas jalan yang dianggap kurang aman.

Artikel TribunStyle.com 'BAHAYA Tiga Bocah SD Joget di Tengah Jalan Tol Jakarta Cikampek'.

Sempat terjadi, sosok Bule Turki naik motor Ninja melintar di Gerbang Tol Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Satuan PJR Ditlantas Polda Jatim menghentikan lelaki asal Istanbul, Turki, bermotor Kawasaki Ninja 250 cc yang melintasi ruas jalan Gerbang Tol Waru, Selasa (30/5/2023) sekitar pukul 18.35 WIB. 

Pemotor berkemeja lengan pendek warna hitam, bercelana panjang, dan bersepatu putih itu bernama Mohamed Yousef Ahmed (23). Ia tercatat dalam tanda pengenal yang dibawanya, berkebangsaan Libya. 

Anggota Unit PJR Jatim II Ditlantas Polda Jatim Ipda Imam mengatakan, pemotor itu melenggang santai melintasi ruas Tol Sidoarjo kawasan Waru, dan berhasil dihentikan petugas pengawasan tol, setibanya di Gerbang Tol Waru. 

Saat dimintai keterangan, ternyata Yousef berangkat dari kediaman temannya, berinisial MAK (21) yang tinggal di kawasan perumahan, Jalan Raya Trosobo KM 23 Bringin Bendo, Bringin Kulon, Trosobo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. 

Yousef bertujuan untuk jalan-jalan di Kota Surabaya, seraya berkunjung dan berbelanja di Mal Tunjungan Plaza (TP) kawasan Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya. 

Satuan PJR Ditlantas Polda Jatim menghentikan lelaki asal Istanbul, Turki, bermotor Kawasaki Ninja 250 cc yang melintasi ruas jalan Gerbang Tol Waru, Selasa (30/5/2023) sekitar pukul 18.35 WIB. Pemotor berkemeja lengan pendek warna hitam, bercelana panjang, dan bersepatu putih itu bernama Mohamed Yousef Ahmed (23). Ia tercatat dalam tanda pengenal yang dibawanya, berkebangsaan Libya. 
Satuan PJR Ditlantas Polda Jatim menghentikan lelaki asal Istanbul, Turki, bermotor Kawasaki Ninja 250 cc yang melintasi ruas jalan Gerbang Tol Waru, Selasa (30/5/2023) sekitar pukul 18.35 WIB. Pemotor berkemeja lengan pendek warna hitam, bercelana panjang, dan bersepatu putih itu bernama Mohamed Yousef Ahmed (23). Ia tercatat dalam tanda pengenal yang dibawanya, berkebangsaan Libya.  (ist)

Kemudian, selama bermotoran, Yousef mengandalkan aplikasi penunjuk jalan Google Maps, sebagai cara untuk memandunya berkendara hingga ke lokasi tujuan. 

Namun, diduga Yousef mengaktivasi fitur mode pemandu jalan untuk kategori pengendara roda empat. 

Tak pelak, Imam mengatakan, Yousef diarahkan melintasi ruas jalan tol yang tentunya tidak diperuntukkan dilintasi kendaraan roda dua. 

"Tersasar karena Google Maps. STNK mati, awalnya gak bawa STNK, dia mau ke Medaeng lewat ke Tol Sidoarjo. Di depan kantor PJR distop sama rekan tol gerbang. Akhirnya diarahkan ke sini," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (30/5/2023). 

Kemudian, saat diperiksa kelengkapan surat sebagai tanda keabsahan kelayakan mengemudi. 

Imam mengatakan, ternyata Yousef tidak dapat menunjukkan STNK dari motor tersebut. 

Dan juga tidak memiliki surat yang menandakan keabsahan kelayakan kemampuan mengemudikan motor. 

"Saya cek di aplikasi Samsat ternyata pajak mati 2019. Dan STNK mati bulan 2 (februari) tahun 2023," ungkapnya. 

Saat dimintai keterangan lebih mendalam. Ternyata motor berbodi besar pabrik Jepang itu, dipinjam oleh Yousef dari seorang temannya; MAK, yang merupakan warga Indonesia, dan tinggal di perumahan Taman, Sidoarjo tersebut. 

Setelah meminta MAK mendatangi markas PJR tersebut, melalui sambungan telepon. Didapatkan informasi lebih lengkap bahwasanya, WNA tersebut baru sepekan berada di Indonesia. 

Visa yang dimiliki Yousef merupakan bisa WNA untuk wisata. Dan untuk sementara waktu berkunjung di Indonesia, Yousef tinggal di salah satu apartemen kawasan Surabaya Barat. 

"Visanya cuma visa wisata. Dia si WNA masih pelajar. Iya kebetulan liburan aja. Dan mau jalan jalan. Cimon rumah temannya si MAK, si WNA pinjam motor si temannya itu," pungkasnya. 

Sementara itu, Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Raden Erik Bangun Prakasa mengatakan, WNA pemotor itu dikenai sanksi tilang dan juga motor bernopol W-2127-OJ yang sempat dikendarainya disita sementara waktu, oleh petugas. 

"(Sanksi) Diberikan tindakan tilang. Kendaraan diamankan di induk Jatim," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved