Berita Surabaya Hari Ini

RSUD Soewandhie Surabaya Bisa Ditutup Gara-gara Ulah Petugas Kebersihan yang Balas Dendam

"Kalau skenario ini berjalan mulus memang dampaknya bisa luar biasa. Rumah Sakit Soewandie bisa ditutup," ucap Kompol Dwi Nugroho.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yuli A
cctv
Petugas kebersihan bernama Zainal terekam CCTV saat mencuri sampah non medis berupa botol-botol suntik. Sampah-sampah itu selanjutnya dibuang ke temppat sampah umum untuk menjatuhkan kredibilitas RSUD dr Soewandhi, Surabaya. 

"Kalau skenario ini berjalan mulus memang dampaknya bisa luar biasa. Rumah Sakit Soewandie bisa ditutup," ucap Kompol Dwi Nugroho.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Zainal, petugas kebersihan atau biasa disebut secara kurang tepat sebagai cleaning service, di RSUD dr Soewandhie Surabaya, bertindak nekad gara-gara sakit hati. 

Tindakannya sengaja menjatuhkan kredibilitas rumah sakit milik Pemkot Surabaya itu, bahkan bisa saja membuat rumah sakit harus ditutup. 

Kini, Zainal dipecat dan dikurung di ruang tahanan Polsek Simokerto.

Awalnya, dia tepergok mencuri sampah medis berupa botol-botol suntik. Setelah dicecar, ternyata Zainal sudah sering melakukannya.

Untuk apa? Zainal ternyata membuang sampah medis ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Umum di Tambaksari.

Lalu ada dua orang yang memergoki. Tindakan itu membuat rumah sakit meradang.

Pihak rumah sakit merasa selama ini membuang sampah medis sesuai aturan. Ditangani pihak ketiga yang memiliki izin dari negara, mengingat sampah medis bisa menularkan penyakit ke manusia.

Ketika ditelusuri ternyata sampah medis bisa terbuang di TPS umum karena sebelumnya dicuri Zainal.

Zainal akhirnya dilaporkan ke Polsek Simokerto. Kompol Dwi Nugroho sebagai Kapolsek menyimpulkan motif pencurian limbah medis karena Zainal sakit hati dengan atasan di tempat kerja. Lalu dia membalas dendam dengan cara menurunkan kredibilitas rumah sakit.

"Kalau skenario ini berjalan mulus memang dampaknya bisa luar biasa. Rumah Sakit Soewandie bisa ditutup," ucap Kompol Dwi Nugroho.

Zainal ketika diinterogasi nekat melakukan perbuatan itu karena dendam ke sejumlah atasannya. Dia sering kena marah karena dianggap kurang bersih dalam urusan mengepel lantai. Bahkan, pernah dituduh menabur garam di lantai rumah sakit.

Emosi itu dipupuk berlarut-larut hingga menjadi sebuah dendam. Dendam Zainal memuncak ketika kali kedua menerima Surat Peringatan (SP). Dia kemudian nekat ingin merusak nama baik rumah sakit.

Dwi menyimpulkan ulah yang dilakukan Zainal termasuk kejahatan mufakat. Ada dugaan lebih dari satu orang merancang skenario RS dr Soewandhie seolah-olah menyalahi aturan menangani sampah medis. Dugaan tersebut sekarang tengah didalami polisi.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved