Berita Viral

Kondisi Rumah Nenek Rohaya Berdinding Kayu dan Sering Banjir, Dinikahi Pria 16 Tahun Kini Meninggal

Kondisi rumah Nenek Rohaya berdinding kayu dan sering banjir, dinikahi pria 16 tahun kini meninggal.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
TribunSumsel.com
Nenek Rohaya dan Slamet (kiri), kondisi rumahnya (kanan). Kondisi rumah Nenek Rohaya berdinding kayu dan sering banjir, dinikahi pria 16 tahun kini meninggal 

SURYAMALANG.COM, - Kondisi rumah nenek Rohaya berdinding kayu dan sering banjir jadi saksi bisu rumah tangganya dengan Slamet

Slamet, pemuda yang menikahi nenek Rohaya meski beda usia 55 tahun itu pun sangat kehilangan sang istri. 

Saat menikahi nenek Rohaya, usia Slamet kala itu masih 16 tahun sedangkan Rohaya berusia 71 tahun.

Pernikahan mereka sempat viral sampai akhirnya nenek Rohaya dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (6/9/23) pukul 11.30 WIB.

Nenek Rohaya meninggal dunia di usia 77 tahun setelah 6 tahun mengarungi rumah tangga dengan Slamet yang kini berusia 22 tahun. 

Selama jadi suami istri, nenek Rohaya dan Slamet tinggal di rumah berdinding kayu yang kondisinya cukup memprihatinkan. 

Baca juga: Reaksi Bijak Orang tua Siswi Magang Memaafkan Luluk, Lasmi Mau Berbesar Hati Meski Anaknya Dimaki

Artikel Sripoku.com 'Penampakan Rumah Nenek Rohaya Semasa Hidup, Banjir Saat Hujan'.

Nenek Rohaya dan Slamet di Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan
Nenek Rohaya dan Slamet di Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan (Via Sripoku.com)

Hidup sederhana dan sangat terbatas, Slamet dan nenek Rohaya pun tidak banyak menyimpan barang bernilai di rumahnya. 

Begitu juga dengan kondisi di dalam rumah yang saat hujan deras, atapnya bocor dan kadang kebanjiran.

Dindin dan atap rumah nenek Rohaya terlihat sudah bolong-bolong dan lapuk.

Kondisi atap rumah nenek Rohaya bolong-bolong
Kondisi atap rumah nenek Rohaya bolong-bolong (TribunSumsel.com)

Sebelum meninggal, nenek Rohaya sempat mengalami sakit selama tiga bulan dan dirawat oleh suaminya, Slamet.

Menurut Slamet tidak ada firasat apapun yang ia rasakan tentang kematian istrinya.

"Tidak ada firasat buruk atau firasat apapun, karena istri saya ini sudah mengalami sakit selama tiga bulan," katanya saat dihubungi via handphone seusai takziah, Rabu (06/09/2023).

Warga Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan ini mengaku hanya sendiri merawat Rohaya selama sakit dibantu dengan keluarganya.

"Selama sakit saya yang mengurus langsung Rohaya ini. Saya tinggal sama anak bungsu Rohaya dari suami pertamanya," ujarnya.

Saat ini Slamet masih sibuk mengurusi tamu yang takziah dan belum terpikir akan hidup seperti apa setelah ditinggal nenek Rohaya

"Namun jika nanti ada pikiran apakah mau merantau atau mau pergi ke padepokan di Martapura saya sekarang masih belum tau," ujarnya.

Baca juga: Profil Bripka Nuril, Suami Luluk yang Bentak Siswi Magang, Jabatannya Dicopot Kena Sanksi Disiplin

Artikel TribunSumsel.com '3 Bulan Rawat Nenek Rohaya yang Jatuh Sakit, Slamet Tak Ada Firasat'.

Kondisi rumah nenek Rohaya dan Slamet saksi bisu rumah tangga mereka
Kondisi rumah nenek Rohaya dan Slamet saksi bisu rumah tangga mereka (Tribunsumsel.com/Choirul Rahman)

Satu hal yang tidak bisa dilupakan Slamet adalah kebaikan nenek Rohaya.

"Jasa baiknya selama ini yang tidak bisa saya lupakan mas. Rohaya ini selalu mengurus saya dengan baik," kenangnya.

Lalu Slamet menceritakan obrolannya sehari-hari dengan nenek Rohaya tentang kehidupan sampai makanan favorit. 

"Kalau sering bercanda dengan Rohaya saya jarang lakukan mas. Tetapi saya dan almarhumah Rohaya ini sering ngobrol-ngobrol tentang makan kesukaan yakni ikan," ceritanya.

Sebagai kepala rumah tangga, Slamet bekerja serabutan untuk menafkahi nenek Rohaya

"Saya bekerja seadanya mas, apa saja mas kalau ada yang mengajak saya untuk memetik jagung atau menebas lahan saya lakukan mas. Ya ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mas," ucapnya.

Sementara itu, jauh sebelum meninggal dunia, Nenek Rohaya sempat menolak keinginan Slamet soal keturunan. 

Slamet pernah punya keinginan mengadopsi seorang anak, namun ditolak Nenek Rohaya.

Hal ini diungkapkan Nenek Rohaya saat dikunjungi pihak Sripoku.com di kediamannya di Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel pada (11/1/2022) lalu.

Nenek Rohaya bercerita suaminya, Slamet masih terus membahas keinginannya untuk mengadopsi bayi perempuan.

Bukan tanpa alasan, nenek Rohaya menolak keinginan Slamet karena untuk mengadopsi anak butuh biaya dan harus dirawat.

"Dak galak wong ngenjukkan anak bae, nak dirawat perlu biaya, makan bae susah. Aku sudah tuo mano nak merawat bayi,” kata Nenek Rohaya.

Di usia yang sudah senja ini, Nenek Rohaya sudah tidak bisa lagi beraktivitas berat apalagi harus mengasuh anak.

Hal itulah yang membuat Nenek Rohaya menolak keinginan Slamet.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: SuryaMalang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved