Derita Warga Bogor 7 Tahun Mandi Air Bensin, Tiap Tahun Pencemarannya Makin Parah Kini Hitam Pekat

Derita warga Bogor 7 tahun mandi air bensin, tiap tahun pencemarannya makin parah kini hitam pekat.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy/Youtube Tribunnews Bogor
Ibu Cucum salah satu warga Kampung Nagrog. Derita warga Bogor 7 tahun mandi air bensin, tiap tahun pencemarannya makin parah kini hitam pekat 

SURYAMALANG.COM, - Derita warga Bogor tujuh tahun mandi air bensin membuat mereka setiap tahun semakin sengsara. 

Pasalnya, penyebaran air tercemar BBM itu meluas dan membuat sumur warga berbau sampai akhirnya sekarang jadi hitam pekat.

Warga di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor itu terpaksa mengeluarkan uang untuk beli air isi ulang. 

Padahal sebelumnya, mereka menggantungkan kebutuhan air sehari-hari dari sumur yang airnya bening dan jernih.

Setelah tercemar BBM, air sumur itu berubah jadi hitam pekat dan mengeluarkan aroma bensin

Ada sekitar 15 rumah warga di Kampung tersebut yang air bersihnya tercemar bahan bakar minyak (BBM).

Penyebarannya pun cukup masif, tidak langsung ke semua warga, namun terjadi bertahap. 

Hal itu diakui oleh salah satu warga Kampung Nagrog, Ibu Nasih (53).

Menurut Nasih, air sumur yang tercemar bensin itu awalnya bisa dipakai mandi, namun tidak untuk dikonsumsi.

Hal itu sudah terjadi di kampung  Nasih selama bertahun-tahun tapi di tahun 2023 ini yang paling parah.

"Buat mandi bisa, nyuci bisa, tapi buat konsumsi gak bisa, ngeri. Udah tujuh tahun kalau buat minum beli aja," kata Ibu Nasih kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (7/9/2023).

Menurut Nasih, awalnya cuma beberapa rumah yang airnya tercemar, namun semakin lama menyebar meluas. 

"Dulunya cuma tiga rumah, sekarang rumah yang lain udah bau-bau juga," kata Nasih.

Baca juga: Viral Oknun TNI Lawan Arus Sebabkan 7 Tabrakan Beruntun, Putar Balik Seenaknya di Jalan Tol

Artikel TribunnewsBogor.com 'Imbas Sumber Airnya Tercemar BBM, Warga Bogor Bertahun-tahun Beli'.

Viral air sumur warga Gunung Sindur Bogor bisa nyala saat disundut api, warnanya hijau mirip BBM
Viral air sumur warga Gunung Sindur Bogor bisa nyala saat disundut api, warnanya hijau mirip BBM (Instagram via TribunnewsBogor.com)

Lalu Sumiyati (53) salah satu warga yang air bersihnya juga tercemar mengaku terganggu dengan aroma menyengat yang ditimbulkan oleh SPBU setempat.

"Semuanya ada sekitar 15 rumah yang paling parah dua rumah ini," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Jumat (8/9/2023).

Sumiyati mangaku bau tersebut sudah muncul sejak 2 tahun lalu hanya saja tidak setiap hari bau menyengat itu timbul.

"Dari 2021 itu masih jarang-jarang ya, kadang kadang sebulan bau, kadang enggak. Masih belum sering" ungkapnya.

"Pas udah lama-lama mengeluarkan bau, aroma airnya seperti Pertamax. Tapi airnya bening" lanjut Sumiyati. 

Selama dua tahun tersebut Sumiyati mengaku banyak dirugikan, terutama dari kebutuhan rumah tangga seperti mandi, mencuci hingga konsumsi.

"Paling urusan rumah tangga ya, kita buat minum, mandi, nyuci. Airnya terkendala ya bau itu buat mandi gak enak, Airnya bening tapi aromanya gak enak," tandasnya.

Sampai saat ini dirinya bergantung hidup menggunakan air galon, sebab air yang keluar dari sumur bornya itu dianggap sudah tidak steril lagi akibat bau bahan bakar minyak itu.

Air galon yang digunakan Sumiyati biasanya hanya digunakan untuk MCK (Mandi, Cuci, Kakus) dan konsumsi saja.
 
"Untuk MCK ya pakai air sumur dan bilasnya pakai air galon, konsumsi juga galon," pungkasnya.

Baca juga: Update Jumlah Korban Gempa Maroko: 2012 Orang Tewas, 1404 Orang Kritis, Kabar 500 WNI Terungkap

Artikel  TribunnewsBogor.com '7 Tahun Warga Gunungsindur Mandi Pakai Air Bensin'.

Tempat penampungan air sumur Ibu Cucum di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan
Tempat penampungan air sumur Ibu Cucum di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Ke depannya Sumiyati menginginkan air di rumahnya dapat kembali normal seperti biasanya.

"Ya kita sih pengennya sumur kembali normal seperti biasa," tutupnya.

Melihat masalah itu, pihak SPBU dengan kode 34-16317 yang dicurigai sebagai penyebab air warga tercemar cuma bisa pasrah. 

SPBU yang berlokasi di Jalan Serpong-Parung itu hanya berjarak kurang lebih 60 meter dari rumah warga.

Perwakilan karyawan SPBU yang enggan disebut namanya mengaku, saat ini pihaknya mengikuti alur kepolisian.

Tak hanya itu, pihak SPBU juga dikabarkan akan mengikuti apa yang diinginkan warga terdampak.

"Ke depannya nanti kita ikutin alur warga aja maunya gimana polisi maunya gimana biar polisi yang nanganin," ucapnya.

Pantauan TribunnewsBogor.com, saat ini SPBU tersebut masih ramai dikunjungi oleh pembeli.

"Sekarang ini lagi ada penyelidikan polisi, semuanya lagi ada penyelidikan polisi sampai saluran ini (BBM) juga udah di garis polisi," papar karyawan SPBU yang tidak mau disebutkan namanya. 

Peristiwa ini pun viral di media sosial.

Bahkan dalam tayangan video terlihat air keran warga berwarna hijau.

Selain itu, air itu juga berbau bensin dan mudah terbakar seperti BBM pada umumnya.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved