Berita Trenggalek

Tren Penyu yang Bertelur di Pantai Taman Kili-kili Trenggalek Meningkat, Capai 6.054 Telur

Upaya konservasi penyu di Pantai Taman Kili-kili, Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek menunjukkan tren positif.

Editor: rahadian bagus priambodo
surya.co.id/candra
Pelepasan Tukik di Pantai Taman Kili-kili, Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek 

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Upaya konservasi penyu di Pantai Taman Kili-kili, Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek menunjukkan tren positif.

Seorang pengelola konservasi, Ari Gunawan menerangkan tahun ini sudah ada 74 induk yang naik ke Pantai Taman Kili-kili untuk bertelur.

Dari 74 induk tersebut ada 6.054 telur yang berhasil dievakuasi oleh petugas konservasi untuk ditetaskan di penangkaran.

"Sampai sekarang yang sudah menetas sebanyak 4.160 telur," ucap Ari, Rabu (13/9/2023).

Dari jumlah tersebut, tukik yang sudah dilepaskan sebanyak 3.715 ekor.

"Jenis penyunya Penyu lekang atau abu-abu, tahun ini belum ada penyu lain yang naik ke pantai," lanjutnya.

Menurut Ari, dari tahun ke tahun, tren jumlah telur penyu di Pantai Taman Kili-kili terus naik walaupun memang siklusnya sempat turun selama dua tahun.

"Tahun kemarin 57 induk, tahun ini 74 induk, nah naik turunnya induk yang bertelur ini kita belum tahu penyebabnya," jelas Ari.

Lebih lanjut, telur penyu-penyu tersebut harus dievakuasi ke penangkaran untuk memastikan terhindar dari abrasi pantai.

"Tukik ini juga harus dilepas di sini agar nanti bisa kembali ke sini juga," ucap Ari.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan setiap ada pendaratan penyu dan telurnya sudah menetas, pemerintah akan menggelar festival ucul-ucul yaitu melepaskan tukik ke laut.

Pelepasan tukik tersebut mengajak anak-anak PAUD maupun TK di Desa Wonocoyo.

"Ini bentuk edukasi adek PAUD dan TK, bahwa satwa liar butuh kehidupan dan juga menyeimbangkan ekosistem kita yang juga manfaatnya akan kembali ke kita lagi," ucap Mas Ipin.

Tukik-tukik tersebut, lanjut Mas Ipin memang harus dilepaskan sebab jika terlalu lama di penangkaran penyu-penyu tersebut akan kehilangan insting alami dan navigasinya sehingga tidak bisa kembali ke alam liar dengan selamat.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved