Berita Viral

Viral Polwan Makan Mie Ayam Temukan Daging Mirip Tikus, Pas Disidak Ada Anak Tikus di Panci Bakso

Viral seorang polwan makan mie ayam temukan daging mirip tikus. Saat Disidak temukan anak tikus di panci bakso.

|
Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
tiktok
Viral Polwan makan mie ayam daging tikus di Manokwari, Papua Barat. 

SURYAMALANG.COM - Viral seorang polwan makan mie ayam temukan daging mirip tikus menjadi sorotan. 

Bahkan saat warung mie ayam itu disidak polisi ditemukan anak tikus yang berada di panci bakso. 

Kisah polwan makan mie ayam tikus ini menjadi viral setelah diunggah akun Tiktok @tetehtiktok49 pada Jumat (15/9/2023).

Diketahui jika kejadian mie ayam tikus ini terjadi di Manokwari, Papua Barat. 

Dalam video terlihat seseorang merekam satu porsi mie ayam di dalam mangkok.

Seperti kebanyakan mie ayam di pasaran, terlihat mangkok itu berisi mie, itisan daging ayam kecam dan juga kerupuk pangsit.

Satu hal yang membuat curiga adalah potongan daging yang cukup besar tak seperti daging ayam kecap pada mie ayam kebanyakan. 

Setelah dizoom terlihat daging tersebut seperti daging kepala tikus. 

Viral Polwan Makan Mie Ayam Temukan Daging Mirip Tikus
Viral Polwan Makan Mie Ayam Temukan Daging Mirip Tikus (tiktok)

Baca juga: Video Mobil Polisi Kejar Mobil Brio Pelaku Tabrak Lari, Sampai Tabrak Pembatas Jalan, Terjadi 2 Kali

Baca juga: KRONOLOGI Siswi SD di Gresik Buta Gegara Matanya Dicolok Pakai Tusuk Pentol Oleh Kakak Kelasnya

Namun, hanya tersisa bagian depan atau wajah tikusnya saja. 

Kemudian juga nampak bagian tangan kecil yang menempel di depan tubuh tikus.

Hidup lagi capek-capek nya malah nemu mie ayam tikus, yang gak mau lihat jangan di geser," tulis pengunggah.

Pengunggah lalu memperbesar foto daging yang diduga tikus untuk membuat netizen percaya.

Kemudian dalam unggahan terbaru, akun itu membagikan tangkapan layar chat dari seseorang.

Dalam chat itu dijelaskan jika penjual bakso dan mie ayam sudah diperiksa oleh pihak polisi.

Bahkan saat pemeriksaan ternyata ditemukan daging tikus lain dalam dandang.

"Penjual dan pemilik usaha td siang sdh diperiksa dipolres, krn kebetulan yg makan tu polwan ka.

Td pemeriksaan katax mereka menyangkal tp pas sidak kata dlm dandang tu ada tikus jg kak

terciduk anak tikus di bakso," tulis keterangan dalam tangkapan layar chat tersebut.

Baca juga: Penyesalan YouTuber Pasang Implan Payudara, Tubuh Dipasangi Selang Usai Lakukan Operasi Pengangkatan

Baca juga: Viral Cewek Cemburuan Tak Boleh Parkir di Samping Mobil Pacarnya, Wanita Ini Syok Disuruh Pindah

Video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.

@suci "jadi emang sengaja pake daging tikus?tak kirain 1 tikus itu gak sengaja nyemplung ke ke kuah yg mendidih trs kecampur daging ayam."

@HayHazen "mending jualan mie ayam jamur dah, ayam mix jamur. daripada ayam mix tikus"

@rahmatlamadi225 "kak bisa info lokasinya atau wilayahnya sekitar mana?"

@kinkinah "anjir, gua jg pernah curiga ya beli mie ayam terus di pencinta yg buat rebus dan kuah kayak ada buntut tikus, positif thinking itu tetelan-"

Artikel 'TribunStyle.com 'ASTAGFIRULLAH Pembeli Mie Ayam Temukan Daging Mirip Tikus'.

Bahaya Makan Daging Tikus

Daging tikus bisa menyebabkan sederet penyakit mengerikan.

Selain melalui dagingnya, penyakit-penyakit tikus ini juga bisa menular melalui gigitan maupun kotorannya.

Berikut sederet penyakit mengerikan yang disebabkan oleh tikus.

1. Hantavirus

Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) pertama kali ditemukan pada tahun 1993.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Penyakit ini disebarkan oleh jenis tikus rusa, tikus berkaki putih, tikus padi, dan tikus kapas.

Tak hanya ketika memakan dagingnya, penyakit ini bahkan bisa menular ketika Anda menghirup partikel dari urin, kotoran, atau air liur tikus yang ada di udara.

Anda juga bisa terinfeksi jika menyentuh atau memakan sesuatu yang bersentuhan dengan sesuatu yang pernah terkena tikus.

Bila Anda digigit tikus itu juga bisa menjadi salah satu cara penularan virusnya, meskipun kasus digigit tikus jarang terjadi.

Gejala awal HPS sangat mirip dengan gejala flu. Ini bisa termasuk demam, sakit kepala, muntah, diare atau sakit perut.

Sekitar 4 hingga 10 hari kemudian, orang yang terkena mungkin juga mengalami batuk, sesak napas, dan penumpukan cairan di paru-paru.

2. Hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)

Sama seperti hantavirus, HFRS adalah demam yang muncul bersamaan dengan perdarahan (hemoragik) dan disertai sindrom ginjal (HFRS).

HFRS termasuk penyakit seperti demam berdarah, demam berdarah epidemik, dan epidemi nephropathia.

Penyebaran penyakit lewat tikus ini serupa dengan penyakit hantavirus.

Penyakit ini biasanya berkembang di dalam tubuh mulai dari 2 sampai 8 minggu setelah terkena.

Gejala awal bisa ditandai dengan sakit kepala sering, nyeri punggung dan perut, demam, menggigil, mual, dan penglihatan kabur.

Terkadang, penyakit ini juga bisa ditandai dengan wajah, mata dan kulit yang berwarna agak kemerahan.

Gejala parah juga bisa muncul ketika seseorang mengalami penyakit ini, yaitu tekanan darah rendah, syok akut, sampai gagal ginjal akut.

3. Penyakit pes

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Yersina pestisia yang ditularkan oleh tikus dan hewan pengerat lainnya.

Bakteri penyebab penyakit pes ini dibawa oleh kutu yang tertular dari hewan pengerat, sehingga kutu kemudian akan menyebarkan bakteri tersebut saat anda .

Umumnya penyakit pes tersebar di daerah yang lingkungan padat penduduk dengan sanitasi yang buruk.

Gejala penyakit pes yang paling sering terjadi yakni dengan munculnya pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, ketiak, atau leher.

Dalam beberapa kasus, penyakit pes bisa sampai menyerang paru-paru.

Kondisi ini tentu sangat membahayakan karena bisa dengan mudah menular dari orang ke orang, melalui droplet atau tetesan air liur saat batuk.

Komplikasi penyakit dari tikus ini bisa berujung pada meningitis dan bahkan kematian.

Perlu diketahui, bahwa penyakit ini bukan saja hanya disebarkan lewat hewan pengerat.

Hewan seperti kelinci, anjing, kucing yang kutunya sudah terinfeksi pes bisa menjadi sumber penularan penyakit.

Penularan terjadi jika Anda berkontak langsung atau tergigit oleh hewan tersebut.

4. Lymphocytic chorio-meningitis (LCM)

Lymphocytic chorio-meningitis adalah penyakit dari tikus yang disebabkan oleh virus choriomeningitis limfositik (LCMV), turunan virus Arenaviridae. LCM bisa dibawa oleh hewan pengerat yang biasanya ada di rumah-rumah.

Selain itu, virus ini juga bisa disebarkan oleh hewan pengerat peliharaan seperti hamster.

Jika Anda tergigit atau terkena air liur dan air kencing hewan tersebut, maka Anda berisiko tinggi mengalami penyakit infeksi ini.

Penyakit ini awalnya tidak akan menimbulkan gejala tertentu.

Gejala baru timbul setelah 8-13 hari setelah teserang virus. Anda akan merasakan gejala seperti demam, kurang nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan muntah.

Gejala lain yang muncul bisa termasuk sakit tenggorokan, batuk, nyeri sendi, nyeri dada, nyeri testis, dan nyeri parotid (kelenjar ludah).

Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit LCM bisa berkembang lebih jauh hingga menimbulkan peradangan pada sumsum tulang belakang.

Jika ini terjadi, akan muncul beberapa gejala seperti kelemahan otot, kelumpuhan, hinggga perubahan lainnya pada tubuh.

Seorang wanita hamil yang mengalami penyakit LCM berisiko menularkan virus tersebut kepada janin di dalam kandungannya.

Bila infeksi terjadi selama trimester pertama kehamilan, berisiko mengancam nyawa janin. Sementara bila terjadi pada trimester kedua dan ketiga, berisiko menyebabkan cacat lahir pada bayi.

5. Rat bite fever (RBF)

RBF adalah penyakit yang disebabkan karena gigitan tikus.

Gigitan tersebut dapat mengakibatkan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Spirillum minus atau Streptobacillus moniliformis.

Ketika seseorang terserang RBF, maka akan muncul berbagai gejala yang tidak biasa.

Diantaranya berupa demam, muntah, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, hingga kadang sampai menimbulkan kemerahan pada kulit.

Penyakit ini cukup banyak terjadi di wilayah Asia dan Amerika utara. Penyakit lewat tikus ini juga bisa ditularkan lewat makanan dan minuman yang sudah dimakan atau terkena air liur tikus.

Jika tidak diobati, RBF bisa menjadi penyakit yang serius atau bahkan fatal.

6. Leptospirosis

Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang ditularkan oleh tikus ketika seseorang memiliki luka terbuka.

Kemungkinan, infeksi terjadi saat luka terbuka yang belum sembuh tersebut bersentuhan atau terkena langsung dengan perantara, misalnya air atau tanah, yang sudah tercemar oleh urin hewan pengerat ini.

Meski menular dari tikus ke manusia, tapi bakteri penyebab leptospirosis tidak akan berpindah antar manusia.

Sebenarnya tidak selalu dikarenakan luka terbuka.

Tanpa sengaja menyentuh perantara yang telah terkontaminasi oleh urin hewan pengerat ini pun berpeluang menularkan bakteri leptospirosis.

Tidak boleh disepelekan. Pasalnya, penyakit ini bisa berkembang lebih parah menjadi meningitis (radang selaput otak), kerusakan ginjal, gangguan pernapasan, hingga kematian bila tidak segera ditangani.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved