Dedik Setiawan Sudah Membaik, Bisa Main dalam Laga Arema FC Vs PSS Sleman pada 30 September

SURYAMALANG.COM, MALANG - Striker Arema FC, Dedik Setiawan cedera saat melawan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Sabtu (23/9).

Dedik mengalami kesakitan pada kaki kanannya setelah mencetak gol ke gawang Persebaya.

Pelatih Arema FC, Fernando Valente menarik keluar striker 29 tahun itu, dan memasukkan Ginanjar Wahyu di pertengahan babak kedua.

Dokter tim Arema FC, dr Nanang Tri Wahyudi mengatakan pemain berjuluk Dedik Drogba itu cedera hamstring.

"Ototnya kelelahan. Dia harus istirahat dulu," ucap Nanang kepada SURYAMALANG.COM, Senin (25/9).

Dedik menjalani latihan terpisah dengan tim di Stadion Gajayana, Kota Malang. Dedik latihan bersama Arsyaq Gufron yang juga cedera dan harus menepi di pinggir lapangan.

Pemain Singo Edan lain yang juga cedera dalah Johan Ahmad Alfarizi, Samuel Balinsa, dan Greg Nwokolo.

"Kondisi Gufron dan Greg mulai membaik. Tinggal Samuel dan Alfarizi yang masih dalam proses penyembuhan," ujarnya.

Nanang menyebutkan kondisi Dedik Setiawan juga sudah mulai membaik. Nanang menyebut cedera Dedik Setiawan tidak begitu serius. Diprediksi Dedik Setiawan bisa tampil saat Arema FC bertemu PSS Sleman di pekan 14 Liga 1 pada 30 September.

"Otot Dedik tegang. Mungkin karena kelelahan. Cederanya tidak parah. Mungkin dia sudah bisa main di pertandingan berikutnya," tandasnya.

Dedik Setiawan telah mengemas dua gol untuk Singo Edan di Liga 1 2023/2024. Dedik mencetak gol pertama saat Singo Edan melawan Persikabo 1973, dan gol kedua dicetak saat Arema FC melawan Persebaya.

Arema FC kalah 1-3 dari Persebaya. Hasil ini membuat Dedik Setiawan dan kawan-kawan masih tertahan di zona degradasi dengan 10 poin.

Singo Edan berpeluang menang dari klub yang menempati posisi 11 di klasemen sementara Liga 1 2023/2024 sampai pekan 13 tersebut. Selain Arema FC bermain di kandang, sejumlah pemain yang absen saat melawan Persebaya diprediksi akan tampil.

Arema FC juga memiliki misi untuk kembali melanjutkan tren positif sebelum pertandingan menghadapi Persebaya. Saat itu Singo Edan tidak terkalahkan dari tiga laga di Liga 1.

"Kami butuh kemenangan untuk menghindari degradasi," ucap Wiebie Dwi Andriyas, Manajer Tim Arema FC.

Tim pelatih sedang mengevaluasi permainan tim saat melawan Persebaya. Strategi Fernando Valente kurang efektif sehingga Singo Edan kalah dari Persebaya.

Dalam pertandingan itu, Arema FC terus menerus digempur oleh para pemain Persebaya. Bahkan, Arema FC hanya mampu memanfaatkan peluang melalui serangan balik.

Dalam pertandingan sarat gengsi itu, Fernando Valente kembali merotasi sejumlah pemain tidak di posisi aslinya.

Misalnya Arkhan Fikri dimainkan di posisi sayap, Charles Raphael kembali bermain sebagai center bek, dan Ahmad Maulana Syarif kembali bermain sebagai bek kanan. Sebenarnya tiga pemain itu merupakan pemain gelandang.

Sebenarnya Valente telah memakai komposisi ini dalam tiga laga awal bersama Arema FC. Hasilnya, Singo Edan belum meraih kekalahan dan mencatat clean sheet di tiga laga.

Namun, strategi tersebut sirna ketika melawan Persebaya. Justru gawang Arema FC yang dijaga Julian Schwarzer Garcia kebobolan tiga gol.

Selain itu, starting line up Arema FC cukup banyak diisi oleh pemain muda dalam pertandingan tersebut. Total ada lima pemain muda yang diturunkan sejak menit awal, yakni Julian Schwarzer Garcia, Mikael Tata, Maulana Syarif, Ariel Lucero, dan Ariel Lucero.

"Dengan organisasi yang kami buat, mungkin kami tidak menang. Tapi kami belajar, mungkin kedepan kami bisa mengalahkan tim seperti Persebaya," ujar Valente.