Breaking News

Berita Magetan Hari Ini

Riwayat Warung Mbok Yem di Gunung Lawu, Selamat dari Kebakaran, Kondisi Pemiliknya Terungkap

Riwayat warung mbok Yem di Gunung Lawu, selamat dari kebakaran, kondisi pemiliknya terungkap

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Febrianto Ramadani/BangkaPos.com
Mbok Yem (kiri), warung Mbok Yem (kanan). Riwayat warung mbok Yem di Gunung Lawu, selamat dari kebakaran, kondisi pemiliknya terungkap 

Momen 17 Agustus dan bulan Suro, kata Mbok Yem, adalah masa dimana Gunung Lawu akan dipadati oleh pendaki sehingga warungnya kebanjiran pembeli.

Mbok Yem mengaku dirinya tidak sendirian saat berjualan di Gunung Lawu dan dibantu beberapa kerabat dekatnya.

Ketika melayani pendaki yang membeli makanan di warungnya, Mbok Yem dibantu oleh dua orang kerabat yang semuanya lelaki.

"Untuk stok dagangan saya juga dibantu orang lain. Jadi, ada orang yang antar barang ke sini tiga kali dalam seminggu," ungkap Mbok Yem.

Baca juga: 20 Hektare Hutan dan Lahan di Lereng Gunung Raung Jember Ludes Terbakar

Artikel BangkaPos.com 'Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Gunung Lawu yang Kebakaran'.

Mbok Yem saat ditandu oleh dua orang menuruni Puncak Gunung Lawu demi pulang kampung Hari Raya Idul Fitri
Mbok Yem saat ditandu oleh dua orang menuruni Puncak Gunung Lawu demi pulang kampung Hari Raya Idul Fitri (SURYAMALANG.COM/Febrianto Ramadani)

Mbok Yem mengaku hanya sekali dalam setahun turun gunung untuk pulang kampung, tepatnya ketika musim lebaran tiba.

"Yah, sekali setahun aja pulangnya. Waktu lebaran," tutur Mbok Yem.

Pada 2020 saat pandemi Covid-19 melanda, mudiknya terasa sedikit berbeda.

Mok Yem baru kembali naik gunung dan membuka warungnya saat jalur pendakian Gunung Lawu dibuka.

Tahun lalu, Mbok Yem mudik ke rumah anaknya yang kedua di Solo.

Pada tahun ini, Mbok Yem turun gunung lagi menggunakan tandu.

Saiful Gimbal, keponakan Mbok Yem mengatakan, Mbok Yem pulang dari warungnya di Gunung Lawu untuk berkumpul dengan keluarga besarnya di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, untuk merayakan Lebaran.

"Mungkin seminggu lah di rumah untuk merayakan Lebaran," kata Saiful Gimbal mengutip Kompas.com, (28/4/2022).

Perjalanan turun gunung, menurut Syaiful, tidak memakan waktu lama, berangkat pukul 11.00 WIB tiba pukul 14.00 WIB.

"Percaya nggak percaya berangkatnya pukul 11.00 WIB sampai di rumah jam 2 siang," imbuh Syaiful.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved