Peran Krishna Murti Dalam Kasus Mirna Dibongkar Pengacara Jessica Wongso, Pencetus Racun Sianida

Peran Krishna Murti dalam kasus Mirna dibongkar pengacara Jessica Wongso, pencetus racun sianida.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Youtube Karni Ilyas Club/Instagram @krishnamurti_bd91/Warta Kota/Henry Lopulalan
Jessica Wongso (kiri), Krishna Murti (tengah), Otto Hasibuan (kanan). Peran Krishna Murti dalam kasus Mirna dibongkar pengacara Jessica Wongso, pencetus racun sianida 

"Kata-kata diracuni itu. Padahal belum ada otopsi, belum ada pengambilan sampel. So, dari mana Krishna Murti berkesimpulan awal, mendahului semua peristiwa," ujar Otto.

"Di matanya, anakmu diracuni. Oleh karena itu kata Krishna, kalau kau tidak otopsi, maka kami polisi tidak bisa melakukan penyelidikan dan penyelidikan. Sehingga no autopsi no Crime, Tidak ada krimimal, kata Krishna Murti," ujar Otto menirukan ucapan Krishna ke ayah Mirna, Edi Salihin.

Baca juga: Klarifikasi Jusuf Hamka Tentang Nardinata Suami Ida Susanti Seorang Wanita, Ada Hubungan Keluarga

Artikel WartaKotalive.com 'Otto Hasibuan Sebut Irjen Krishna Murti Awal Petaka Jessica Wongso'.

Hal itulah kata Otto yang menjadi sumber masalah kasus kopi sianida ini. Karena sejak awal Krishna Murti sudah berkesimpulan Mirna Salihin diracun.

"inilah yang menjadi sumber masalah dari kasus ini. Kalau tidak ada kata-kata ini dia (Mirna-Red) sudah dikubur. Jadi saya katakan, saya mengherankan, kenapa dia langsung berkesimpulan ini diracunin. Nah ini mulanya," kata Otto.

Karena pernyataan Krishna Murti itulah, kata Otto, ayah Mirna mempersilakan jenazah anaknya diautopsi.

"Akhirnya jenazah dibawa lagi ke rumah sakit untuk di autopso. Lalu apa yang terjadi? Di persidangan, dokter selamat kami tanya, itu dokter ahli yang diajukan oleh Jaksa. Apa yang saudara lakukan? Saya bilang Apakah saudara melakukan otopsi terhadap mayat Mirna? Dia bilang tidak," kata Otto.

Otto Hasibuan kemudian mencecar dokter ahli Selamet di persidangan.

"Loh, jadi apa yang saudara lakukan? Katanya, saya tidak melakukan otopsi tapi hanya mengambil sampel dari tubuh Mirna. Hanya sampel jadi sebagian sampel diambil, ada di lambung, ada di hati dan sebagainya," ujar Otto.

Ia lalu menanyakan kenapa tidak dilakukan autopsi. Jawaban dokter Slamet, karena pengambilan sampel itu permintaan polisi.

"Tetapi di dalam berkas perkara kami, ada surat dari Polsek Tanah Abang mengajukan permohonan kepada rumah sakit untuk otopsi. Kan aneh, ini ini ada surat mengatakan supaya di autopsi, Slamet mengatakan permintaan polisi tidak di autopsi, itu di dalam sidang" bebernya.

Sehingga Otto mengaku mencoba menganalisa kejanggalan dari soal autopsi ini.

"Saya lalu coba menganalisa, surat ini sampai gak ke Slamet. Atau sebenarnya surat ini tidak pernah dikirim, tapi dilakukan. Jadi ada dua fakta, dan siapa diantara mereka ini yang berbohong," ujar Otto.

Namun kata Otto, faktanya jenazah Mirna tidak diautopsi dan hanya mengambil sebagian sampel saja dari lambung dan hati.

"Karena diambil sampelnya maka timbullah masalah," kata Otto Hasibuan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved