Derita Rauf Bocah 13 Tahun Dibunuh Ibu Kandung, Dianiaya Paman dan Kakek, Tidur di Kandang Sapi

Derita Rauf bocah 13 tahun dibunuh ibu kandung, dianiaya paman dan kakek, ridur di kandang sapi.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
TribunJabar.id
Ibu kandung Rauf (kiri), korban (kanan). Derita Rauf bocah 13 tahun dibunuh ibu kandung, dianiaya paman dan kakek, ridur di kandang sapi. 

SURYAMALANG.COM, - Derita Muhammad Rauf dibunuh ibu kandung sangat berat untuk ditanggung bocah berusia 13 tahun tersebut. 

Sebelum dibunuh ibu kandungnya, Muhammad Rauf juga jadi sasaran emosi kakek dan pamannya. 

Rauf yang cuma seorang bocah cilik itu akhirnya tergolek tak bernyawa setelah dianiaya oleh keluarganya sendiri. 

Jasad Rauf ditemukan di saluran irigasi Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat setelah dibuang oleh ibunya pada Selasa (3/10/2023). 

Kehidupan Rauf sehari-hari tidak sama seperti anak-anak lain yang mendapat kasih sayang dan perlindungan orang tua. 

Orang tua Rauf sudah bercerai dan bocah itu tinggal bersama ibunya, namun lebih sering tidur di kandang sapi atau pos ronda. 

Keterbatasan ekonomi membuat Rauf harus putus sekolah di bangku SMP lalu kerja serabutan untuk bertahan hidup. 

Terkadang Rauf juga membersihkan kandang sapi milik warga dan sehari-hari hidup menggelandang. 

Hidupnya yang keras dan tanpa kasih sayang serta bimbingan orang tua membuat Rauf tumbuh jadi anak yang kerap membuat onar.

Meski begitu, warga tidak dendam kepada bocah itu karena mengetahui bagaimana perihnya hidup Rauf.

Lalu pada Selasa (3/10/2023) menjadi hari yang nahas bagi Rauf saat bermaksud pulang ke rumah ibunya N (40). 

Rumah tersebut juga ditempati oleh kakek Rauf berinisial W (70), dan pamannya S (24).

Akibat takut dimarahi, Rauf akhirnya memutuskan masuk ke dalam rumah melalui genteng dan dipergoki oleh kakeknya.

"Saat itu korban dilihat oleh kakeknya (W) dan sempat menegur," ujar Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Alasan Warga India Geruduk Mall Ambil Barang Tanpa Bayar, Buang Sampah Sembarangan, Pengelola Pasrah

Artikel TribunJakarta.com 'Ancaman Ibu Kandung di Kandang Sapi Terbukti'.

N ibu kandung Rauf yang tegas membunuh anaknya
N ibu kandung Rauf yang tegas membunuh anaknya (TribunJabar.id)

Lanjut Fahri, karena mendapat teguran, korban kemudian memukul kakeknya.

Kakeknya pun membalas pukulan tersebut dengan gergaji dan menyasar kepala korban.

Sesaat kemudian kakek korban berteriak memanggil ibu Rauf sedangkan korban masih berupaya kabur melarikan diri.

Ibu korban yang segera datang melakukan penghadangan dan akhirnya menangkap Rauf.

Korban yang saat itu sudah terluka langsung dibanting oleh ibunya sendiri ke sebuah dipan kemudian ditindih.

"Rauf saya sumpel mulutnya dengan boneka kecil milik adiknya," kata N.

"Kemudian tangan Rauf diikat, kepalanya dibenturkan ke dinding dan kusen, serta dipukul kepalanya menggunakan tongkat kayu (alat bantu kakeknya untuk berjalan), pipa paralon, dan sebilah bambu pagar," kata N.

Setelah Rauf tak berdaya, N menyeret korban ke belakang rumah menyusuri kebun.

"Setelah disiksa di dalam rumah Kakeknya atau TKP korban diseret lewat belakang rumah menyusuri kebun," ungkap N. 

"Ibu korban ini lalu menelepon adiknya atau paman korban berinisial S," lanjut Kapolres Indramayu.

Ibu korban saat itu meminta S untuk datang karena Rauf sudah berhasil ditangkap.

Lalu paman korban mengikat tubuh Rauf yang sudah tidak berdaya dan dibawa ke areal dapur disimpan di depan kamar.

Lanjut Fahri, ibu korban lalu pergi keluar rumah untuk mendatangi tetangganya dengan tujuan meminjam sepeda motor.

"Pelaku ini berpikir hendak mengantar korban ke rumah bapaknya yang berada di wilayah Bongas Indramayu. Ibu dan ayah korban diketahui sudah berpisah," ujar Fahri.

Malam itu, ibu korban membawa Rauf menggunakan sepeda motor.

Namun, di tengah perjalan menuju rumah mantan suaminya, N berfikir untuk membuang korban di saluran irigasi hingga akhirnya mayat korban ditemukan warga di Blok Sukatani, Desa Bugis. 

Sebelum dibuang ibu kandungnya sendiri, Rauf sempat merintih kesakitan.

"Mah sakit mah, mah ngantuk mah, capek mah," ucap Rauf namun tak digubris N.

Baca juga: Sifat Jessica Wongso di Lapas Bikin Kaget Mahasiswi, Gak Percaya Lihat Kebaikannya, Mau Berbagi

Artikel TribunJakarta.com 'Rauf Bocah 13 Tahun Kerja di Kandang Sapi dan Tidur di Pos Ronda'.

Kakek, ibu dan paman Rauf ditetapkan tersangka
Kakek, ibu dan paman Rauf ditetapkan tersangka (TribunJabar.id)

N juga mengakui membuang Rauf dalam kondisi masih hidup.

"Masih hidup saat diseret lewat belakang rumah sebelum dibawa pakai motor dan dibuang ke Sungai Bugis di Anjatan," ujar N.

Kini N, W, dan S sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Indramayu.

Sempat Diancam Ibu

Sekitar dua hari sebelum membunuh Rauf, ibu kandungnya sempat melontarkan ancaman. 

Hal itu diungkap Armand pemilik kandang sapi tempat Rauf tidur dan bekerja. 

Awalnya N datang ke tempat Armand sambil marah-marah.

N datang ke kandang sapi mencari Rauf karena bocah tersebut meminjam ponselnya.

Setelah bertemu anaknya, N langsung memaki-maki darah dagingnya tersebut sambil memukul kepala Rauf.

"2 hari sebelum dibunuh, sempet ibunya marah marah nyamperin ini anak (Rauf) ke kandang sapi sambil amarah dan nada tinggi, malah dia sempet dipukul kepalanya," tulis Armand dikutip TribunJakarta dari media sosial TikTok-nya.

N lalu mengancam Rauf, kalau bocah tersebut sampai berani pulang ke rumahnya maka ia tak segan melakukan hal buruk.

"Dia ancam korban jika sampe berani pulang ke rumah awas saja!!" tulis Armand.

Lalu pada Selasa (3/10/2023), Rauf izin kepada Armand untuk berkunjung ke rumah temannya.

Siapa sangka, Rauf justru pulang ke rumahnya yang dihuni oleh N, kakek dan pamannya. 

"Pada malam itu anak izin ke saya mau maen ke rumah temannya, saya enggak nyangka ehh dia pulang ke rumah ibunya, tiba tiba saja paginya mendengar kabar duka Muhamad Rauf meninggal di Sungai Bugis, Indramayu," tulis Armand.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved