Menerka Obrolan Tertutup Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Mengapa Disebut Bahayakan Demokrasi?
Menerka obrolan tertutup Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, mengapa disebut bahayakan demokrasi? sejumlah tokoh dipanggil presiden.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Pertemuan tertutup antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Sabtu (4/10/2025) lalu memunculkan beragam spekulasi.
Pengamat politik turut menyoroti dan menerka obrolan Jokowi dan Prabowo tersebut sekaligus memberi kritik pertemuan itu tidak baik untuk demokrasi.
Jokowi datang di Kertanegara yakni kediaman Prabowo dan melakukan pertemuan selama dua jam sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Hal tersebut dibenarkan oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
Baca juga: Penampakan Salinan Ijazah Jokowi yang Diklaim dari KPU, 5 Bulan Kasus Mandek Belum Ada Tersangka
Kendati begitu, Syarif tidak menjelaskan apa yang dibicarakan Jokowi dan Prabowo dalam pertemuan tersebut.
"Pertemuan dimulai pukul 13.00 WIB. Hampir 2 jam," tutur Syarif, Sabtu.
Syarif mengatakan, setelah pertemuan Jokowi dan Prabowo melanjutkan agenda masing-masing. Namun ia tidak menjelaskan agenda tersebut.
"Saat ini sudah selesai pertemuannya," pungkas perwira menengah kepolisian tersebut.
Menerka Obrolan Tertutup Jokowi dan Prabowo
Pengamat politik sekaligus Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai topik yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi diduga tidak jauh dari kondisi politik saat ini.
Lebih detail, Yunarto menganggap pertemuan ini sebagai wujud laporan dari Jokowi terkait kepengurusan baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di mana ada beberapa elite dari Partai NasDem bergabung ke partai yang diketuai oleh Kaesang Pangarep tersebut.
Adapun dua orang yang berpindah dari NasDem ke PSI yakni Ahmad Ali dan Bestari Barus.
“Kalau mau ditarik lebih detail lagi, ada peristiwa yang mirip-mirip nih yang mendahului pertemuan Jokowi dengan Prabowo, pada saat pertemuan Juli lalu, itu bersamaan dengan kongres PSI,” kata Yunarto dalam Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Minggu (5/10/2025).
Baca juga: Isi Klarifikasi Jokowi Soal Rumor Dukung Prabowo-Gibran Maju 2 Periode di Pilpres 2029
“Kalau kita lihat peristiwa sekarang itu juga terjadi berapa hari setelah pelantikan pengurus PSI dan kita tidak tahu ada beberapa pengurus partai lain yang juga diambil, ikut PSI, ada Ahmad Ali, ada Bestari Barus dan orang tetap mengkaitkan PSI ini kan partai Jokowi.” sambungnya.
Selain itu, Yunarto menduga pertemuan tersebut juga menjadi upaya Jokowi untuk memperlihatkan masih memiliki pengaruh secara politik di Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo.
Namun, Yunarto mengkritik pertemuan ini karena dinilai membahayakan demokrasi di Indonesia.
Update Rincian Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: 36 Orang Meninggal, 27 Dalam Pencarian |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang-Kota Batu Hari Ini Minggu 5 Oktober 2025, Berawan dan Dingin 16°C |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Blade Pemuncak Top Tackle, Pesan Sanusi di Piala Kapolres Malang |
![]() |
---|
Korban Meninggal Dunia Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Bertambah Menjadi 26 Orang, Evakuasi Masih Lanjut |
![]() |
---|
Prediksi Lini Depan Timnas Indonesia Mengerikan Ada Ole Romeny, Patrick Kluivert Jawab Kondisinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.