Penyebab Ibu Tenggelamkan Bayinya Usia 3 Bulan ke Ember, Direkam sambil Tertawa Beredar di Medsos

Penyebab ibu tenggelamkan bayinya usia 3 bulan ke ember, direkam sambil tertawa beredar di medsos.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Canva.com/Ilustrasi
Ilustrasi bayi dan ember. Penyebab ibu tenggelamkan bayinya usia 3 bulan ke ember, direkam sambil tertawa beredar di medsos 

SURYAMALANG.COM, - Penyebab ibu menenggelamkan bayinya berusia 3 bulan ke dalam ember baru-baru ini terungkap. 

Ibu rumah tangga di Jakarta Selatan tersebut merekam aksinya menenggelamkan bayi sambil tertawa bahagia. 

Video rekaman itu kemudian sempat beredar di media sosial sebelum akhirnya dihapus. 

Peristiwa yang dilakukan pelaku berinisial A terjadi di kediamannya kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Pjs Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Lia Latifah menjelaskan kronologi penyiksaan yang dilakukan A. 

Menurut Lia Latifah, pelaku awalnya cuma berniat bercanda dan menceburkan bayinya ke dalam ember berisi air.

Pelaku kemudian melempar bayinya ke dalam ember berisi air dan merekam aksi penyiksaan itu sambil tertawa.

"Kita berenang dulu," kata pelaku sambil tertawa dikutip dari TribunJakarta.com (grup Suryamalang).

Baca juga: Respon Pertamina pada Pengemudi Mobil Bawa Kabur Uang Operator SPBU Rp 1,5 Juta, Kronologi Terungkap

Artikel Tribunnews.com 'Viral Ibu di Jaksel Tertawa Saat Tenggelamkan Bayinya di Ember'.

Bayi itu pun langsung menangis dengan posisi kepalanya yang masih mengambang di atas permukaan air.

Setelah  itu pelaku berkali-kali menyiram wajah bayi dengan air yang ada di dalam ember tersebut.

Tak lama kemudian, pelaku menenggelamkan bayinya hingga kepala korban berada di dasar ember.

Video dugaan penyiksaan berdurasi 40 detik itu sempat diunggah ke media sosial sebelum akhirnya dihapus.

Bahkan pelaku sempat menelepon temannya sebelum mengirim video penyiksaan terhadap bayinya.

Lia Latifah sendiri sudah mendatangi rumah pelaku pada Jumat (13/10/2023) lalu.

"Terus waktu itu dia mengirim video kepada temannya lewat WhatsApp. Tapi dia nggak nyebutin temannya itu siapa" kata Lia dihubungi, Selasa (17/10/2023).

"Dia bilang hanya mengirimkan video itu ke dua temannya," imbuhnya.

Lia menuturkan, video tersebut kemudian tersebar di media sosial dan diduga diunggah oleh satu di antara dua teman pelaku yang dikirimi video itu.

"Jadi ada kemungkinan di antara dua itu yang upload ke media sosial. Tapi dia sebutin bahwa temannya itu lah yang menyebarkan," ujar dia.

Setelah mendatangi rumah pelaku dan melakukan percakapan, Lia menduga ibu dari bayi itu mengalami baby blues syndrome.

"Jadi itu kemarin kita sudah datang ke sana ketemu ibunya. Terus kita tanya-tanya memang dia mengalami sindrom baby blues dan ada sedikit depresi," jelasnya.

Pelaku diketahui memiliki tiga anak yang masih berusia balita sehingga merasa kebingungan untuk mengurus sampai berakibat stres.

"Dia bilang, si ibunya itu bilang, itu awalnya bercanda. Tapi kemarin kita sudah sampaikan, itu bisa menyebabkan kematian" ujar Lia. 

"Jadi kemarin ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, stres, mengalami kebingungan pada saat dia harus merawat tiga anaknya tersebut," ungkap Lia.

Baca juga: Kronologi Baim Wong Kecelakaan Bareng Paula dan Dua Anaknya, Mobil Ringsek, Kenzo Hampir Terpental

ILustrasi Jasad bayi disimpan dalam freezer
ILustrasi Jasad bayi disimpan dalam freezer (Grid.id)

Adapun kekerasan yang dilakukan A terhadap anaknya dilakukan tanpa sepengetahuan sang suami.

Dugaan penyiksaan itu terjadi pada awal Oktober 2023.

"Suaminya enggak tahu," kata Lia.

Lia mengaku sudah berkomunikasi dengan orang tua pelaku yang sebelumnya juga tidak mengetahui perbuatan putrinya.

"Waktu kami jelaskan sama ibu kandungnya (pelaku) bahwa ini yang sudah dilakukan putrinya, dia kaget dengan kejadian tersebut," ujarnya.

Komnas PA sempat ingin mengamankan bayi tersebut, namun, orang tua pelaku menjamin akan menjaga keselamatan anak-anak pelaku.

Tiga anak itu akan diambil alih pengasuhannya.

"Nanti ada tetangganya yang biasa mengasuh anak-anak, itu nanti yang akan dimintai tolong untuk menjaga ketiga cucunya tersebut," tambahnya.

Mengutip Kompas.com (grup Suryamalang), Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menyebut pihaknya tengah menyelidiki kasus ini.

Bintoro juga membenarkan lokasi penenggelaman bayi yang dilakukan ibu tersebut berada di wilayah Jakarta Selatan.

"Kami membenarkan bahwa adanya video viral tersebut. Saat ini Polres Jakarta Selatan masih mendalami tentang viralnya hal tersebut," katanya saat dikonfirmasi, Senin (16/10/2023).

"Kami masih mendalami tentang siapa-siapa pelakunya. Kejadian tersebut di mana saat itu. Intinya nanti akan disampaikan di rilis berikutnya," lanjut Bintoro. 

Sementara itu, baby blues syndrome merupakan gangguan psikologis yang kerap terjadi pada ibu pasca melahirkan.

Baby Blues terjadi sebab proses melahirkan dan memiliki buah hati bukan hal yang mudah bagi setiap ibu.

Oleh sebab itu, bagi beberapa ibu hal ini sangat memungkinkan menimbulkan kecemasan dan kegelisahan tersendiri.

Baby blues ditandai dengan perasaan sedih, cemas, hingga stress.

Kebanyakan kasus baby blues terjadi selama beberapa hari setelah proses kelahiran, namun pada kasus yang cukup parah kondisi ini mungkin dapat terjadi lebih lama. 

Bahkan, jika ibu merasa semakin buruk dari waktu ke waktu bisa jadi mengalami depresi hingga membutuhkan penanganan segera.

Perlu dicatat, meskipun baby blues merupakan kondisi yang cukup umum namun hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Baby blues yang berkepanjangan dapat semakin parah tidak hanya berdampak pada kesehatan Ibu namun juga si kecil.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved