Berita Viral

Fakta Kelayakan Jembatan Kaca Pecah di Banyumas Tak Pernah Diuji, Begini Pembangunannya

Fakta kelayakan jembatan kaca pecah di Banyumas tak pernah diuji, begini pembangunannya

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN/TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Kondisi jembatan kaca di hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Banyumas. Fakta kelayakan jembatan kaca pecah di Banyumas tak pernah diuji, begini pembangunannya 

SURYAMALANG.COM, - Fakta kelayakan jembatan kaca pecah di Banyumas baru-baru ini terungkap dari penyelidikan polisi. 

Selain itu, proses pembangunan jembatan kaca pecah di Banyumas juga tak luput dari sorotan sebab ternyata jauh dari standar. 

Tidak heran bila jembatan kaca di Banyumas itu pecah hingga menelan korban jiwa dan korban luka-luka. 

Jembatan kaca setinggi 15 meter di Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah itu pecah pada Rabu (24/10/2023) pukul 10.00 WIB. 

Insiden ini mengakibatkan empat wisatawan asal Cilacap terjatuh dan satu orang berinisial FA (49) meninggal dunia. 

Sedangkan satu orang lainnya dalam kondisi kritis dirawat di rumah sakit. 

Publik kemudian menyoroti jembatan kaca yang pecah tersebut.

Semenjak insiden ini viral, terungkap fakta jika pembangunan jembatan kaca tidak dilengkapi dengan uji kelayakan.

"Keterangan dari pengelola sejauh ini tidak pernah ada uji kelayakan jembatan," ungkap Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriyadi di lokasi kejadian, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Cerita Jamie Aditya Aktor Film Jadi Kuli Bangunan di Australia, Gajinya Fantastis 600 Ribu per Jam

Artikel Kompas.com 'Polisi Sebut Jembatan Kaca yang Pecah di Limpakuwus Banyumas'.

Wahana jembatan kaca Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas yang pecah dan menelan korban, Rabu (25/10/2023)
Wahana jembatan kaca Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas yang pecah dan menelan korban, Rabu (25/10/2023) (Permata Putra/Tribunbanyumas.com)

Menurut Agus, semestinya jembatan kaca semacam ini memiliki standarisasi uji kelayakan yang dikeluarkan dari pihak terkait.

Bahkan ternyata pembangunan jembatan hanya dikerjakan oleh pemilik wahana dan karyawannya selama 11 bulan. 

Jembatan kaca kemudian mulai dioperasikan saat libur lebaran kemarin.
 
Adapun bentuk jembatan ini seperti leter T dengan panjang masing-masing sisi sekitar 15 meter dan tinggi 15 meter.

Jembatan tersebut terdiri dari beberapa lempeng kaca, setiap lempeng memiliki ketebalan 1,2 cm dan panjang 243 cm serta lebar 118 cm.

Salah satu saksi mata mengaku saat kejadian, dirinya berada sekitar 20 meter dari lokasi.

Saksi mata lalu berlari dan melihat dua orang terjatuh. 

Sedangkan dua lainnya tersangkut di rangka jembatan seperti penyataan Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo yang turut mengevakuasi korban ke rumah sakit. 

"Dua korban enggak sampai jatuh, (hanya) menggelantung di besi (rangka jembatan)," kata Eko kepada wartawan, Rabu (25/10/2023) sore. 

Meski demikian, kedua korban yang bergelantungan itu sempat mengalami syok dan sempat dilarikan ke rumah sakit.

"Sempat syok, masuk IGD, cuma rawat jalan, ada luka sedikit," ujar Eko.

Baca juga: Kronologi Angin Kencang Sapu Tenda Pernikahan di Ponorogo, Pengantin dan Tamu Panik Berlarian

4 Fakta Jembatan Kaca The Geong Banyumas Pecah
4 Fakta Jembatan Kaca The Geong Banyumas Pecah (Instagram)

Sedangkan korban selamat satunya yang jatuh ke bawah, kata Eko, sampai sore tadi masih dirawat di rumah sakit.

Eko mengatakan dalam insiden itu evakuasi terhadap para korban dilakukan secara bergantian.

Pertama, yaitu FA (49) yang merupakan korban tewas, kemudian disusul korban yang kini masih dirawat.

"(Korban yang meninggal) kondisinya lemas, tidak ada darah, seperti orang pingsan. Yang satunya bisa duduk, sehingga satu dievakuasi dulu," kata Eko.

Pasca insiden tersebut, tempat wisata jembatan kaca di Banyumas ditutup sementara.

Polisi dari jajaran Polresta Banyumas tengah melakukan penyelidikan kasus tersebut.

Jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas
Jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Dikutip dari TribunJateng.com (grup Suryamalang) Kamis (26/10/2023), jembatan kaca di The Geong tergolong wahana baru.

Jembatan kaca dibuka untuk umum pada bulan April 2023 lalu atau saat Idul Fitri 1444 H.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati sensasi melintas atau berfoto di atas jembatan kaca ditarik biaya Rp 10.000 per orang.

Karyawan wahana jembatan kaca, Angga (30) menjelaskan, sebelum insiden dirinya sempat mengecek kondisi wahana dan bersaksi kondisi jembatan kaca dalam keadaan baik.

"Enggak ada keretakan sama sekali, karena setiap hari kami sapu dan pel kacanya, sekalian dicek," ujar Angga, Rabu (25/10/2023) dikutip dari Kompas.com (grup Suryamalang).

Angga melanjutkan, meskipun diberi tugas menjaga, Ia tidak mengetahui kapasitas kekuatan jembatan.

Bahkan Angga tidak tahu berapa orang yang mampu ditampung jembatan kaca itu dalam satu waktu.

"Saya tidak tahu persis kapasitasnya berapa dan yang jaga dua orang," imbuh Angga.

Meskipun demikan, Angga menegaskan, pengelola The Geong siap bertanggungjawab.

Angga juga sudah diminta atasan untuk menutup wahana jembatan kaca sementara.

"Dari bos suruh ditutup dulu nunggu perkembangan. Tapi kami selaku pihak wisata ini bertanggung jawab sepenuhnya," tandas Angga.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved