Dugaan Yoris Selewengkan Dana BOS Buntut Kasus Subang, Polisi Geledah Rumah Anak dan Adik Yosef

Dugaan Yoris selewengkan dana BOS buntut kasus Subang, polisi geledah rumah anak dan adik Yosef.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
KompasTV/TribunJabar.id|Dwiki MV
Yoris (kiri), yayasan milik Yosef (kanan). Dugaan Yoris selewengkan dana BOS buntut kasus Subang, polisi geledah rumah anak dan adik Yosef 

SURYAMALANG.COM, - Dugaan Yoris selewengkan dana BOS buntut kasus Subang diceritakan oleh mantan bendahara yayasan. 

Selain cerita dari mantan bendahara yayasan, polisi pada Selasa (31/10/2023) juga menggeledah rumah Yoris dan Mulyana, adik Yosef

Yoris merupakan anak Yosef tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang terhenti selama 2 tahun. 

Setelah Danu salah satu pelaku menyerahkan diri, kasus Subang tersebut dibuka lagi dan Yosef serta tiga orang lain ditetapkan sebagai tersangka. 

Dari pembunuhan, kasus ini melebar setelah motif Yosef membunuh Tuti dan Amalia diduga karena masalah yayasan sekolah. 

Yoris sempat cerita jika ibu dan adiknya yang jadi korban pembunuhan sempat memegang jabatan di yayasan itu. 

Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu awalnya menjabat sebagai bendahara dan sekretaris yayasan.

Sementara Yoris sebagai anak sulung Tuti dan Yosef menjabat sebagai ketua yayasan. 

Lalu Yosef yang kini jadi tersangka, kala itu tidak diberi jabatan apapun bahkan tidak mendapat jatah uang yayasan.

"Terakhir kan saya mamah dan amel yang ngelola, papah tidak dianggap," kata Yoris dikutip dari Youtube Diskursus Net, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Profil Budiono Sutikno Eks PSIS Semarang Hidup Miskin Sakit-sakitan, Dulunya Striker dan Top Scorer

Artikel TribunnewsBogor.com 'Strategi Yoris Kuasai Uang Yayasan di Kasus Subang, Rangkap Jabatan'.

Kondisi sekolah milik Yosef bobrok dan rusak
Kondisi sekolah milik Yosef bobrok dan rusak (Kolase Youtube)

Yoris juga menduga kalau ayahnya nekat menghabisi Tuti dan Amel karena uang yayasan.

"Jadi kan sebelumnya yayasan dikuasai sama mamah dan Amel," ujar Yoris.

Setelah kasus pembunuhan mulai terungkap, aliran dana yayasan juga mulai terbongkar.

Yayasan yang didirikan oleh Yosef ini diduga menyelewengkan dana Bantuan Operasional Siswa (BOS).

Bahkan santer terdengar kabar kalau yayasan ini juga memiliki banyak siswa fiktif.

Rupanya menurut penuturan mantan bendahara yayasan, Dedi, dana BOS yang dicairkan setelah kasus Subang dikuasai oleh Yoris.

Pada Januari-Februari 2022, Dedi diminta oleh Yoris untuk mencairkan dana BOS.

Dana BOS untuk SMP dan SMK itu langsung diantarkan oleh Dedi ke rumah Yoris.

"Bilangnya 'uangnya dipegang we ku aa'," kata Dedi menirukan ucapan Yoris, dikutip dari Youtube Heri Susanto, Selasa (31/10/2023).

Dedi sebagai bendahara pun tidak pernah dipercaya oleh Yoris menyimpan uang tersebut.

Menurut Dedi, uang tersebut kemudian diberikan oleh Yoris kepada istrinya, Yanti dan langsung dibawa ke kamar.

Untuk dana BOS SMP pada bulan Februari sebesar Rp 51.852.000, namun uang yang bisa dicairkan yakni Rp 34 juta.

"Sisanya buat beli siplah," terang Dedi.

Rupanya untuk siplah tersebut, yayasan Bina Prestasi sudah mengatur agar uangnya tidak kemana-mana sebab, dana itu langsung masuk ke CV Raja Abadi milik Yoris.

"Kalau siplah itu masuknya ke CV Raja Abadi, Yoris menjabat sebagai direktur," jelas Dedi lagi.

Dana siplah itu, menurut Dedi untuk membeli alat-alat sekolah seperti meja, bangku, printer, komputer, dan laptop.

"Jadi uang sisanya itu masuk ke CV Yoris," tegas Dedi.

Namun berdasarkan yang ada di lapangan, barang-barang itu menurut Dedi tidak pernah ada di sekolah.

"Kemarin kan udah lihat sendiri ke sekolah, enggak ada," ungkap Dedi.

Bahkan Dedi menuturkan saat itu ada pengeluaran untuk membeli buku yang dilakukan oleh Yoris.

"Kata Aa (Yoris) teh 'ada buku mah'. Tapi saya enggak ngelihat. Jadi saya bingungnya tuh, ke dia bos, mau nanya juga apal lah A Yoris kayak gitu," pungkasnya.

Lalu pada tanggal 27 April, Dedi pun dipecat oleh Yoris karena diduga membongkar kasus yayasan ke publik.

"Ya enggak tahu (dipecat kenapa) waktu itu sudah main sama guru-guru, paginya dapat surat dari grup sekolah 'Pak Dedi dipecat ku Yoris'," jelasnya.

Rumah Yoris Digeledah Polisi

Lantas belum lama ini, Polda Jawa Barat menggeledah rumah Yoris dan Mulyana pada Selasa (31/10/2023).

Penggeledahan itu dilakukan untuk proses penyidikan dari kasus pembunuhan yang terjadi 18 Agustus 2021 lalu.

Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan tidak menjelaskan barang yang diamankan dalam penggeledahan di rumah Yoris dan Mulyana.

"(Penggeledahan) rumah Yoris dan Mulyana," ujar Surawan melalui pesan WhatsApp, Selasa mengutip Kompas.com (grup Suryamalang). 

Setelah dari rumah Yoris dan Mulyana, polisi kemudian menggeledah yayasan pendidikan yang didirikan Yosep.

Dalam penggeledahan itu, polisi turut membawa salah satu tersangka, yakni M Ramdanu alias Danu yang merupakan keponakan Tuti.

Sebelumnya penyidik Ditreskrimum Polda Jabar melakukan olah TKP ulang untuk mengungkap peristiwa pembunuhan ibu dan anak tersebut. 

Polisi kemudian menetapkan lima orang menjadi tersangka, yaitu Danu, Yosep (suami Tuti), Mimin istri kedua Yosep, serta Arighi dan Abi anak dari Mimin. 

Adapun Yosep, Mimin, Arighi dan Abi membantah terlibat dalam pembunuhan Tuti dan Amalia

Artikel Kompas.com  'Kasus Pembunuhan di Subang, Polisi Geledah Rumah Anak dan Adik Yosep'.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved